Genap 1 bulan Yon Rae tingga di Korea. Dia sudah bisa membiasakan diri dengan kebiasaan masyarakat Korea. Dia juga sudah membiasakan dirinya dengan musim di Korea. Lidah nya pun sudah terbiasa dengan masakan Korea.
Hubungan Yon Rae dengan Appa dan juga Oppa nya sudah membaik. Tidak ada moment canggung bersama Appa nya seperti dulu.
Sikap Yon Rae pun berubah. Dia menjadi sedikit girly sejak tinggal di Korea. Yon Rae juga berubah menjadi sedikit manja ke Oppa nya. Yon Rae juga menjadi mandiri karena tidak ada yang memperhatikannya secara detail seperti eomma nya.
Setiap pagi Yon Rae harus merapikan apartemen milik nya dan Suho. Siang nya dia ke rumah Appa nya untuk membantu sedikit pekerjaan Appa nya. Malam nya dia kembali ke apartement miliknya untuk istirahat.
Tetapi tidak untuk besok dan seterusnya. Kegiatan Yon Rae saat pagi dan siang nya akan di ganti dengan kuliah di Seoul International University. Yon Rae mengambil jurusan art music di Seoul International University. Dia bahkan sudah siap dengan kuliahnya.
***
"Semangat ya kuliahnya" ucap Yong Ha memberi semangat kepada anak perempuannya. Sekaligus salam sebelum dia berangkat ke Jepang malam ini.
"Ya Appa. Aku berangkat dulu" pamit Yon Rae lalu meninggalkan Appa nya. Dia berjalan ke arah garasi karena dia akan berangkat sendiri ke tempat kuliahnya.
Yon Rae membelah jalanan kota Seoul dengan santai. Alunan lagu EXO memenuhi indra pendengarannya. Yon Rae tak sabar akan kuliahnya.
Setelah mempakirkan mobilnya, Yon Rae masuk ke dalam gedung yang sangat mewah. Dia berkeliling mencari di mana kelasnya.
Dia berjalan dengan tegak. Yon Rae juga menunjukkan senyum manisnya. Banyak mahasiswa laki- laki yang memandanginya, bahkan ada yang mengajaknya kenalan.
Yon Rae terus berjalan mencari kelasnya. Karena belum juga menemukan kelas nya Yon Rae berjalan ke arah denah University. Di situ dia bisa menemukan kelasnya.
Yon Rae menemukan kelasnya yang ternyata berada di lantai 2 bagian barat. Dia berjalan ke lantai 2 sebelum dia ketinggalan kelas. Dia juga ingin dapat duduk yang pas.
Yon Rae melangkahkan kakinya di lantai 2 tetapi tiba- tiba terjadi kericuhan. Mahasiswa perempuan berlarian ke lantai bawah. Yon Rae melihat apa yang terjadi dari lantai 2. Para remaja berkumpul dan berteriak.
Karena penasaran Yon Rae berjalan ke lantai 1. Di pertengahan tangga ada mahasiswa perempuan yang tak sengaja menabraknya. Alhasil tubuh Yon Rae tidak seimbang.
Tubuhnya terhempas dari tangga ke lantai 1. Darah mengalir deras di pelipisnya. Yon Rae sudah tak sadarkan diri.
Semua mahasiswa mematung melihat kejadian tersebut. Yang tadinya terjadi kericuhan seketika diam. Tetapi tidak ada yang membantu Yon Rae atau membawanya ke ruang kesehatan. Beruntunglah ada seseorang yang mau membawanya ke rumah sakit.
***
Sudah 2 jam Yon Rae keluar dari ruang operasi tetapi dia belum juga membuka matanya. Dia mengalami pendarahan sehingga harus di operasi. Kaki nya patah sehingga harus di gips.
Di sebelahnya ada seseorang yang membawanya ke rumah sakit. Dia dengan sabar menunggu Yon Rae siuman. Dia merasa bersalah karena penyebab utama adalah dia. Andai saja dia tidak datang ke universitas tersebut maka Yon Rae tidak akan terbaring di ranjang rumah sakit.
Pihak universitas tidak ada yang memberitahu kejadian ini kepada keluarga Yon Rae karena orang yang menolongnya tidak mengizinkan untuh hal itu.
Setelah 3 jam keluar dari ruang oprasi akhirnya Yon Rae membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya berkali- kali. Aroma obat- obatan menusuk indra penciumannya. Pemandangan ruangan serba putih langsung dia lihat.
Orang yang membawa nya ke rumah sakit menyadari gerak Yon Rae. Dia langsung memanggil dokter supaya segera memeriksa keadaan Yon Rae.
Setelah dokter memeriksa keadaan Yon Rae seorang yang membawa nya tadi mendekati Yon Rae. Dia ingin melihat wajah Yon Rae dari dekat.
Yon Rae memperhatikan siapa yang telah menolongnya. Dia berusaha mengenali mata orang tersebut karena orang tersebut memakai masker.
"Kayaknya aku kenal dia deh" ucap Yon Rae dalam hati.
Seolah mengerti apa yang di pikirkan oleh Yon Rae, orang yang menolong Yon Rae pun membuka maskernya. Mata Yon Rae melebar melihat siapa yang telah menolongnya.
"Selow aja kalii" ucap Chanyeol memainkan rambut Yon Rae. Dia masih belum mempercayai bahwa dia baru saja bertemu dengan Park Chanyeol.
"Ch- Chan- Chanyeol?" ucap Yon Rae gagap karena ini pertama kalinya dia bertatap langsung dengan Park Chanyeol
"Iya ini gue" balas Chanyeol dengan senyumnya.
Yon Rae kaget bukan main. Dia sangat bahagia kali ini karena ini pertama kalinya bertemu dengan Chanyeol. Walaupun dia adik dari Suho, tetapi dia belum pernah di pertemukan dengan member EXO lainnya.
"Ye, nggak usah bengong gitu kali. Istirahat gih" ucap Chanyeol. Yon Rae tidak menjawabnya. Dia masih kaget dengan apa yang baru terjadi barusan.
"Ini bukan mimpi kan?" ucap Yon Rae. Tawa Chanyeol mendengar apa yang baru dikatakan Yon Rae.
"It's real Yon Rae" jawab Chanyeol saat tawanya terhenti
"Someone please hit me" ucap Yon Rae.
"Siapa sih yang tega ngesakitin cewe secantik dan semanis kamu?" goda Chanyeol. Mendengar itu pipi Yon Rae memerah. Chanyeol tersenyum melihat rona di pipi Yon Rae.
"Cie rona ciee" goda Chanyeol yang membuat pipi Yon Rae semakin memerah. Dia menyembunyikan wajahnya dalam selimut.
"Lah, napa kok wajahnya di tutupin gitu?" goda Chanyeol. Yon Rae semakin menutupi wajahnya karena pipinya semakin memerah.
"Buka lah" ucap Chanyeol manja
"Ya asal nggak nggombal kaya tadi" ucap Yon Rae di balik selimut
"Ya deh, Oppa ngga gombal lagi" jawab Chanyeol. Yon Rae membuka selimutnya. Mereka pun bercerita saling mengenal satu sama lain.
Setelah itu Yon Rae memutuskan untuk istirahat karena dia sungguh lelah. Chanyeol menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Yon Rae. Tak lama Yon Rae pun tertidur.
Chanyeol memandang wajah Yon Rae. Senyum nya mengembang melihat wajah polos Yon Rae saat tertidur. Secara diam- diam Chanyeol mengambil foto Yon Rae dan mengirimkan ke Baekhyun. Chanyeol ingin melihat tanggapan Baekhyun tentang Yon Rae namun Baekhyun belum juga membaca pesan dari Chanyeol. Karena lelah Chanyeol pun menutup matanya dan tertidur di sebelah Yon Rae.
Vote dan comment nya yaa.
Jagan pada jadi hantu
KAMU SEDANG MEMBACA
Belive in You (Oh Sehun)
FanfictionTakdir lah yang menemukan kita, takdir juga yang memisahkan kita. Jika kita di persatukan lagi, kurahap tak ada lagi kata perpisahan di antara kita.