Memainkan Peran-5

6.7K 657 9
                                    


Pria kecil yang memakai kemeja krem dan celana jeans biru itu tersenyum dan berputar mengikuti arahan Kakak Gisel yang mengajaknya bernyanyi dan juga memperagakan isi lagu. Ia tak sendirian, tetapi bersama dua temannya yang lain. Ia begitu terlihat antusias juga senang.

Ashlyn tersenyum dan melambai dari sisi ruangan. Ia yakim sudah mengirim foto dan video kegiatan Shaw, ia tahu jika perbuatannya ini pasti tak disukai oleh Christov, tapi ia ingin Christov tahu bahwa puteranya baik-baik saja dan berkembang saat bersamanya.

Shaw bertepuk tangan saat lagunya selesai, ia berlari ke arah Ashlyn dan memeluknya. Sebutan Tante yang ia sematkan tak menyurutkan keinginan Ashlyn memberikan yang terbaik untuk Shaw. Awalnya panggilan itu membuat ibu-ibu yang mengantar dan menemani putera-puterinya merasa kaget bahwa tante mana yang begitu perhatian pada keponakannya melebihi apapun itu. Bu guru Rasti lah yang menjelaskan soal pergosipan mereka di hari Rabu minggu kedua bulan lalu, bahwa Ashlyn adalah Mama tiri Shaw.

Bibir mereka membentuk huruf O besar dan melihat ke arah Ashlyn ramah. Kini mereka sudah tahu siapa Ashlyn tanpa ia jelaskan.

"Shaw hebat! Nayanyinya bagus! Dua jempol buat, Shaw." Ashlyn mengacungkan dua jempolnya untuk Shaw.

"Dua," ujar Shaw acungkan dua jempol mungilnya.

"Shaw masuk lagi ya, Mama masih di sini temani Shaw." Adhlyn mengelus rambut Shaw pelan.

Shaw mengangguk keras dan berlari masuk ke dalam kelas, ia berbaur bersama temannya lagi. Ashlyn tersenyum pada ibu-ibu yang duduk berdekatan seakan menjauhinya, ia tak merasa risih. Baginya, tak perlu orang baik padanya hanya di luar saja, tetapi mereka mencibir.

"Jangan dekati dia, nanti suamimu diambil dia,"

"Hati-hati deh sama dia,"

"Canti-cantik tapi jadi perusak rumah tangga orang lain,"

"Cih, enggak tahu malu sekali dia!"

Juga gosip-gosip lain entah dengan berbisik atau tidak. Ia tak peduli. Ia tak merebut suami Caroline, dialah yang meninggalkan Christov, itu bukan kesalahannya jika sekarang ia menjadi isterinya. Christov lah yang tak mau menceraikan Caroline, dia tak mau Shaw menjadi korban broken home. Ketidakmauan Christov melepas Caroline, membuatnya dalam posisi yang buruk di mata masyarakat.

Kèzie Baby Shop, sudah buka sejak pagi. Wakil Ashlyn, Jenny, yang membukanya. Dia adalah gadis kepercayaan Ashlyn, ia sudah bekerja sejak lama dan mengabdikan dirinya pada Ashlyn yang banyak membantu keluarganya.

"Selamat siang, Kak Ashlyn dan Shaw, wah baru pulang sekolah ya?" tanya Jenny menyapa keduanya.

"Siang juga, Jen." Ashlyn menjawab sapaan Jenny.

Seperti biasanya, Shaw akan mengeluarkan kotak persegi berisi mobil-mobilannya, mainan itu sengaja ditinggal di toko agar Shaw bisa memainkannya. Terkadang jika Shaw bosan, ia akan memgambip botol-botol kecil perlengkapan bayi seperti minyak telon, minyak rambut atau parfum di rak bagian bawah dan memainkannya di lantai.

Mobil-mobil mainannya akan menabrak botol-botol yang ditata sejajar dan ia tertawa setelahnya. Jika ia lelah, ia akan meminta susu kotak atau cemilan biskuit kalengan di atas meja kerja Ashlyn.

"Kak, sudah sarapan?" tanya Jenny yang masuk ke dalam sekat dari toko.

"Suda, Jen," jawab Ashlyn pada Jenny, ia mengalihkan perhatiannya sejenak.

"Kalau belum, aku belikan nasi soto Pak Selamet jualan hari ini," kata Jenny.

"Nanti saja buat makan siang," balas Ashlyn.

OUR STORY [The End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang