Apa sih yang terlintas dipikiranmu mendengar yang namanya mahasiswa semester akhir. Kalau Onya membayangkannya saja udah gak kuat. Tapi mau bagaimana lagi itu harus di tempuh Onya. Belum lagi Ayah dan ibu meminta Onya untuk di kenalkan kepada teman mereka. Kalau ayah bilang hanya pertemuan saja. Lain kata dengan ibu yang ingin Onya menikah muda saja mungkin.
"Onya, bangun udah jam berapa ini? " teriakan ibu membangunkanku. "Iya bu lima menit lagi" sahutku. Dan setelah lima menit kemudian aku harus bangun untuk pergi magang di perusahaan ayah.
Setelah siap aku berpakaian, lalu melanjutkan sarapan pagi bersama ayah ibu dan adikku. "selamat pagi semua..." sapaku. "Wah semangat banget anak ayah pagi ini biasanya ngeluh terus" ujar ayah. "iya dong kan hari ini terakhir Onya magang ayah"jawabku dengan senyum manis.
Iya hari ini adalah terakhir magang di perusahaan ayah. Awalnya aku tidak mau magang di tempat ayah. Karena nanti aku malah besar kepala karena perusahaan itu milik ayah tetapi, ayah bersikeras agar aku magang ditempatnya agar dapat di pantau oleh ayah."Ayah entar siang Onya izin ke kampus ya mau antar laporan magang" izinku pada ayah. "iya, tapi ingat nanti malam kita ada pertemuan sama teman ayah" kata ayah mengingatkan "Emang onya harus ikut juga ya bukannya ayah sama ibu aja yang pergi" sanggahku. "kamu juga harus ikut" celetuk ibu. "iya benar itu kak Onya harus pergi juga orang kakak yang mau di kenalin sama anaknya teman ayah" ujar adikku. "kok kamu tau sih dek"jawabku. "firasat tata sih gitu" kata adikku. "udah cepat dihabiskan sarapan nya mau berangkat jam berapa nanti" ucap ibu
Siang hari, aku telah sampai kampus untuk mengantar laporan magang. Setelah tadi pagi aku di beri tahu bahwa dosen pembimbingku di ganti oleh Pak Rizky Putra. Aku kurang tahu orangnya bagaimana jika membimbing mahasiswa. Semoga saja urusanku tidak di persulitnya.
"Permisi"kataku sambil mengetuk pintu. "Iya silahkan masuk" jawabnya. Seketika aku terpana beberapa detik melihat tampilan dosen yang baru kali ini aku temui selama kuliah. "kamu anak bimbingan pak Ahmad ya"tanyanya. "iya, pak" jawabku. "pak ini laporan magang saya" kataku sambil menyodorkan laporan magang. Selama pak Rizky mengecek laporan aku masih mengaguminya dalam hati. Seteah pengecekan laporan selesai pak rizky memberiku kontak line dan nomor telp untuk menghubunginya terlebih dahulu pada bimbingan selanjutnya.
Setelah keluar dari ruang dosen tersebut aku tidak bisa berkata apa apa. Masih terkejut dengan kejadian beberapa jam sebelumnya mendapatkan pengganti dosen pembimbing yang idaman mahasiswa lain. Aku tidak berharap lebih, sekarang fokus pada targetku lulus kuliah saja itu aku bersyukur sekali.
Dan akhirnya aku kembali bersama dua sahabatku yaitu Gina dan Indri yang sedang menjalankan magang tapi inilah waktu untuk pertama kali kami berkumpul di sebuah restoran. "onya ganti pembimbing"curhatku "siapa yang jadi gantinya" tanya gina "itu pak Rizky Putra" jawabku "enak benar dapat dosen muda" celetuk Indri. "kalian udah pada tau emangnya"tanyaku pada mereka "udah kemarin kami ngantar laporan terus salah satu dosen suruh kami kenalan gitu sama pak Putra" jelas gina. "semoga lancar aja urusan kita sampai wisuda"ucap Indri "amin" sahutku dan gina.
Indri dan Gina sahabatku dari awal masuk kuliah hingga sekarang. Target kami kedepan wisuda bersama. Tapi kami hanya bisa berusaha dengan kemampuan kami masing masing. Berusaha dan berdoa agar keinginan kami terwujud.
Selamat membaca
Please, komentarnya yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Life
RomanceNamaku Onya mahasiswa semester akhir yang sering sensitif dengan namanya wisuda. Ibu mendesak aku secepatnya lulus kuliah agar dapat di jodohkan dengan teman ayah. Padahal keinginanku setelah lulus kuliah adalah bekerja. Akankah sesuai keinginanku. ...