DALAM MALAM, semua orang larut dalam tidurnya.
Hanya aku yang masih terbangun, membiarkan semua pikiran memenuhi kepala.
Dalam malam, bulan bersinar terang.
Hanya aku, yang masih memanjatkan harapan pada bintang. Jika dia masih menyimpan rasa dalam hati, maka rasa dalam diriku harus tetap bertahan.
Dalam malam yang lain, aku memejamkan mata.
Hanya aku yang berkata, kelak suatu hari isi hati ini akan pudar seiringan dengan dia yang mungkin melenyapkan perasaannya pula.
Setiap malam, aku berharap pada alam semesta.
Aku akan berhenti untuk mengembangkan rasa itu dalan hati jika dia juga berusaha untuk melupakannya. Ya, dia yang sudah melangkah pergi meninggalkan kenangan.
Namun suatu malam, aku mulai berpikir. Kenapa rasa itu masih ada dalam hati?
Apakah karena doa malam telah terkabul dan memang dia masih menyimpan rasa dalam hatinya?
Atau memang hanya aku yang masih menyimpan rasa itu seorang diri?
Thu. Dec 28.
10.33 p.m.
KAMU SEDANG MEMBACA
Well Away
Poetry〰 Sekumpulan pemikiran dan kata-kata yang kadang kala hanya imajinasi belaka, namun tak jarang adalah bagian liar di kepala yang tak pernah terucap. 〰 #569 in Poetry Book cover by retardataire Copyright © November 2017 by Deandra Rad...