Hari Selasa, jam 4 sore adalah waktu bagi Daniel untuk berlatih dance. Daniel tidak ikut ekskul dance di sekolah, dia berlatih dance di luar sekolah. Ga ada yang tau dirinya latihan dance bahkan Jaehwan yang teman dekatnya, ini adalah rahasia.
Selain teman latihan dance-nya tidak ada yang tahu, kecuali Jihoon si bocah jeojang yang menjadikan warna pink tema hidupnya.
Jihoon tahu Daniel ikut latihan dance dari Woojin manusia dekil bergingsul yang sekarang sudah resmi menjadi ikon brand terkenal 'Pumashaandthebear' yang notabenenya adalah sahabat Jihoon. Bahkan mereka menamai persahabatan mereka sebagai 'sosis merah muda dan biru, meletus balon hijau dorr'.
Ya, sebenarnya Jihoon, Daniel dan Woojin itu dekat karena sering hangout bareng di mall. Jihoon juga sering ikut latihan dance tapi karena dunia per-uke-an sedang digunjang-ganjing karena Ong selaku tetua dunia per-uke-an berada dalam ngegas mode on terhadap Daniel sehingga komunitas uke kehilangan tetua yang menasihati mereka, makanya Jihoon sibuk menjadi uke yang bisa menggantikan Ong sebagai wakil untuk menjaga keutuhan kaumnya.
Demi menjaga keamanan rahasia Daniel dan tidak dicurigai Jihoon pura-pura tidak kenal sama Daniel, di samping itu dia juga ga mau ribet jadi perantara Ong-Daniel jika Ong tau bahwa Jihoon adalah teman Daniel.
"Bang Daniel.." panggil cowok dekil bergingsul yang bernama Woojin itu.
Walau tidak melihat, Daniel tau yang memanggilnya itu Woojin si cowok dekil yang bergingsul yang sekarang sudah resmi menjadi ikon brand terkenal 'Pumashaandthebear' karena dirinya sangat hiperaktif layaknya Masha. Memangnya siapa lagi yang memanggil Daniel dengan sebutan 'Bang' ala preman gitu.
"Whatsup?" kata Daniel sambil berjalan ke ruang istirahat dimana Woojin berada.
"Lah itu siapa kok kiyowooo" kata Daniel sambil memeluk anak kecil yang ada di samping Woojin.
"Ini namanya Lee Woojin, sepupu gue, kelas 1 SMP."
"Sepupu lo, Luq? Nama aja sama tapi kok beda banget sih? Kok gue rada ga percaya setelah liat perbedaan kalian."
Fyi, Buluque adalah panggilan akrab Woojin.
"Astagfirullah Bang Daniel. Gue emang gelap terus dia terang tapi seriusan dah gue sepupuan sama dia. Ngomong deh dek biar si bocah SD yang pertumbuhannya cepat ini percaya."
"Iya kak dia sepupu aku." kata Lee Woojin.
"Eh jangan manggil kakak, panggil Papa kalo ngga Daddy hehehe. Soalnya gue pengen punya anak yang model begini."
"Ok deh Daddy."
"Alah dedi-dedian segala nama lo Daniel bukan dedi, Bang. Ih jangan mau dek."
"Deso lo, Luq. Daddy itu ayah, lo sih kelamaan tinggal di gunung Himalaya bergaulnya sama bigfoot sosialita sih jadi susah." kata Daniel
"Serah dah, gue mau beli minum dulu nitip kagak? Gue nitip Woojin ya.." kata Woojin yang dibalas gelengan dan jempol yang artinya Daniel ga nitip minum dan dia akan menjaga Woojin.
Woojin si cowok dekil bergingsul itu segera keluar.
"Dek Ujin, ntar kalo ada yang namanya Ong Seungwoo kamu panggil Mommy ya.." kata Daniel.
"Ini nih orangnya." tambah Daniel sambil nunjukin fotonya yang ada di HP Daniel.
"Pacar ya, Dad?" tanya Woojin.
"Ga tau deh, dia sering ngebaperin tapi ga ngasih kepastian ke Daddy, Jin." jawab Daniel.
"Harusnya Daddy dong yang ngasih kepastian, Daddy kan cowok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [OngNiel]
FanfictionLimerence (n) Sebuah kondisi saat kita sedang tergila-gila dengan seseorang. ******** I am uke hawt nan classy pada masa milenium ini, Ong Seungwoo bukan Gong Seungwoo apalagi Ha Sungwoon karena mereka tidacklah classy seperti Ong Seungwoo, catat i...