Perkenalkan nama ku Nisa,Anisa Saputri. Saat ini aku berusia 17 tahun dan bersekolah di SMA Cendekia.
Hari ini aku memang sengaja berangkat sekolah lebih siang dari hari sebelumnya. Karena kebetulan sekolah ku mengadakan classmeet.Dan hari ini akan ada pertandingan futsal antar sekolah. Namun,pertandingan akan dimulai pada pukul 08.00 Wita.
"Nis,kamu gak telat sekolahnya ini udah jam 07.30 lho" Mama berteriak dari luar kamar karena takut aku telat. Setelah selesai mengenakan dasi aku pergi ke ruang makan.
Di sana sudah ada Papa dan Mas Dika yang sudah siap untuk berangkat ke kantor.
Mas Dika ini abang ku,kami terpaut usia 9 tahun. Ia ikut bekerja di perusahaan Papa yang nantinya juga akan diwariskan pada Mas Dika."Lama banget kamu dek. Ntar telat lho"celetuk Mas Dika sembari meminum teh hangatnya.
"Tenang aja mas, di sekolah ku itu lagi gak ada pembelajaran. Malah ada yang lebih telat daripada aku"kata ku.
"Yaudah lah. Tapi awas lho kalo kamu sampai dapat point karena telat Nis. Oiya kamu ke sekolah ikut Papa sama Mas Dika atau apa?"tanya Papa.
"Yaikut kalian lah. Masa aku jalan kaki Pa"ujar ku merengut.
"Yaudah ayo makannya udah mau siang nih"Mama mengingatkan.
●●●
Aku berjalan memasuki gerbang sekolah. Hanya 10 menit aku menempuh jarak dari rumah ke sekolah.
"Nisa!"panggil seseorang. Aku menoleh dan yang ku lihat adalah Mega sahabat ku ."Baru datang juga lho"ujarnya sambil merangkul bahu ku. Aku menggangguk membenarkan.
Dan saat sudah berada di kelas. Aku bisa melihat abstraknya kelas ku bagaikan kapal pecah.
Yang ada di kelas hanyalah perempuan sedangkan laki-lakinya sudah bisa ku tebak ada yang di kantin belakang untuk sekedar nongkrong,mungkin masih ada yang di balik selimut karena mager."Nis,nih kerajinannya udah gue buat sebagian. Sebagiannya lo lagi ya. Kan kemaren lo gak ada waktu gue sama temen-temen yang lainnya bikin"ujar Sarah yang tiba-tiba menghampiri ku.
"Yakin kalian kemaren udah bikin?"tanya ku tak yakin sambil menatap kerajinan kotak tisu dari gulungan koran tersebut.
Karena yang ku lihat ini baru seperempatnya."Iya.kalo lo nggak percaya terserah yang penting kita udah bikin"celetuknya lalu kembali ke tempat duduknya.
"Nis seharusnya lo itu jangan mau digituin sama mereka. Ini sih bukan apa-apa"ujar Mega sambil mengambil kerajinan tersebut.
"Yaudah lah gak papa "ucapku. Karena berdebat dengan mereka bukanlah solusi yang tepat untuk saat ini.
"Ih lo itu ya dibilangin"gerutu Mega karena kesal dengan ku.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 08.00 Wita. Aku dan Mega keluar kelas untuk menuju ke lapangan basket yang akan dijadikan lapangan futsal. Mega menyenggol bahu ku dan menoleh ke arah jarum jam 03.00. Aku pun ikut menoleh dan tebak siapa yang ku lihat. Dia adalah Haikal,Haikal Rahardian ketua osis di sekolah ku.
Dia adalah orang yang selalu menjadi moodboster ku. selain menjabat menjadi ketua osis di juga termasuk murid berprestasi di sekolah ku. Matematika,bahasa inggris,biologi,fisika dan kimia mungkin adalah makanan dia setiap hari.
"Ehem. Ada yang kesemsem nih ngeliatin doi sampe segitunya banget"celetuk Mega yang menyadarkan ku pada dunia nyata.
"Nisa,Mega kalian jadwal jaga uks hari ini"panggil Dina anak IPS kebetulan dia juga ikut ekskul yang sama seperti aku dan Mega.
Aku dan Mega pun berdiri dan menuju ke ruang uks. Ya,hari ini ada pertandingan futsal jadi kami sebagai anggota PMR harus siaga saat ada orang yang terluka.
Pertandingan pun dimulai,untung saja aku bisa melihat pertandingan futsal dari jendela uks. Sebenarnya pertandingan yang aku nantikan sejak tadi adalah pertandingan dari kelas XI IPA2 karena ada Haikal. Lumayan kan sambil cuci mata.
"ADA YANG PINGSAN!!!"teriak seseorang dari depan uks aku segera bergegas untuk melihatnya. Karena banyak orang yang menonton futsal di dekat uks menyulitkan tandu untuk bergerak ke ruang uks.
"BERI JALAN!BERI JALAN!"ujar Ahmad yang sudah kewalahan mengangkat tandu bersama yang lainnya. Setelah tandu di letakkan aku dan teman-teman lainnya memeriksa keadaan pasien di bantu juga dengan Mbak Linda selaku perawat yang bertugas di uks.
"Huft..akhirnya bisa juga duduk dengan tenang"ujar ku bersandar di sofa ruang uks. Karena sejak tadi kami semua disibukkan dengan berbagai kejadian yang tak terduga.
"Nisa!Haikal lagi tanding tuh"teriak Mega histeris aku pun segera keluar untuk melihat pertandingan yang sudah lama ku tunggu sejak tadi.
Aku mencoba menerobos orang-orang yang berdesak-desakan untuk menonton pertandingan itu,sampai akhirnya pada pinggir lapangan. Senyum ku terukir saat melihat Haikal yang berusaha merebut bola dari lawan.
Aku tahu mungkin seharusnya dari awal aku tidak perlu menyukainya,tidak perlu menyimpan perasaan yang nantinya akan sia-sia. Menyukai seseorang yang begitu jauh untuk ku raih. Dia yang terlalu sempurna untuk ku,Dia yang tampan,cerdas bahkan mempunyai jabatan khusus di sekolah ku. Kami mempunyai banyak perbedaan dari segi manapun.
Aku hanya murid biasa di sekolah,tidak secerdas dia,tidak percaya diri,tidak sepopuler dia dan bahkan tidak secantik mantannya yang masih ia cintai hingga kini. Mungkin perlu waktu yang panjang untuk bisa masuk ke dalam hatinya atau memang sudah tidak ada lagi kesempatan?
Karena kami yang berlawanan...