2~Matahari dan Bintang

69 1 0
                                    

Sekolah ku mengadakan Berbagai macam lomba secara eksternal maupun internal untuk memperingati HUT SMAN Nusantara.
Lomba secara eksternal meliputi futsal, festival band, dll. Sedangkan lomba  internalnya yaitu asinan,estafet, tarik tambang,voli, lomba kebersihan kelas, dll.

Aku diminta untuk mengikuti lomba asinan bersama teman sekelas lainnya. Dan lomba itu akan dilaksanakan besok hari. Sedangkan hari ini adalah lomba estafet, voli dan sorenya dilanjutkan dengan lomba futsal.

Nana sudah bersiap sejak tadi untuk mengikuti lomba estafet. Bukan hanya Nana saja yang ikut lainnya juga. Seperti Farel, Dino, dan Lisa. Saat ini aku dan sahabat-sahabat ku sudah bersiap-siap menunggu di pinggir lapangan basket yang sudah di siapkan oleh panitia untuk lapangan estafet.

Nana dan Lisa sedang latihan, menunggu gilirannya datang. Begitu juga pun dengan Dino dan Farel. Hingga saatnya tiba nomor urutan kelas ku sudah di persilahkan untuk ke tempat masing-masing.

Berawal dari Nana yang berusaha berjalan selurus mungkin untuk dapat memukul kaleng dengan tongkat kayu yang dipegangnya dari start. Dilanjutkan dengan Lisa berjalan menjaga keseimbangan kelereng yang diletakkan di sendok makan di mulutnya. Setelah itu Dino dan Farel yang berusaha menjaga keseimbangan balon hingga finish.

Dan beruntung lah kelas kami karena yang pertama mencuri garis finish. Semua bersorak gembira, meskipun begitu kemenangan ini hanya sementara karena masih berlanjut ke babak terakhir. Namun, saat ini menunggu giliran kelas lainnya.

Sementara itu, peserta yang baru saja selesai dipersilakan beristirahat terlebih dahulu sambil menunggu babak terakhir dimulai.

"Ren. Temenin gue yuk ke lapangan voli"ajak Lisa menarik lengan ku. Saat ku lihat ke arah lapangan voli kini aku tahu apa yang dimaksud Lisa. Lisa ingin melihat pertandingan voli yang dimainkan oleh kelas XII IPA 1,karena di lapangan tersebut terdapat pacar yang sangat ia bangga-banggakan itu.

Karena kebetulan aku melihat Ka Ezra mengikuti pertandingan itu membuat ku ingin melihatnya juga, walaupun sejujurnya aku tidak suka menonton voli, tidak seperti Lisa yang sangat suka dengan pertandingan voli karena dulu ia pernah ikut ekskul voli.

Tapi demi melihat Ka Ezra aku mengikuti langkah kakinya Lisa yang masih memegang lengan ku tanpa penolakan sedikit pun. Aku dan Lisa berteduh di bawah pohon pinggir lapangan voli.
"Ganteng banget pacar gue!"serunya histeris aku yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Gantengan juga Ka Ezra"batin ku.

Ku pandangi wajah Ka Ezra yang ku perhatikan memang tampan dan manis apalagi senyumnya. Lisa dan teman ku lainnya tidak tahu sama sekali jika aku, Rena Azzahra menyukai kakak kelas yang punya banyak fans, Ezra Mahardika.

Di saat aku asik melihat Ka Ezra yang sedang main voli tiba-tiba saja panitia estafet mengumumkan giliran kelas ku bertanding di babak terakhir. Karena Lisa merupakan peserta estafet jadi kami kembali ke lapangan basket. Walaupun sangat disayangkan sekali karena ak juga masih ingin melihat Ka Ezra bermain voli.

Walaupun aku tidak mengikuti lomba tersebut tapi aku takut saja jika Lisa melihat ku masih menonton pertandingan itu. Yang ada nanti dia malah curiga sebab ia tahu jika aku kurang menyukai pertandingan voli. Aku pun mengikutinya meskipun sesekali aku masih menoleh ke arah Ka Ezra.

Perlombaan estafet telah selesai begitu juga dengan perlombaan lainnya. Dan kelas ku meraih juara dua. Karena memang sulit sekali mengalahkan kelas XII IPA 2.
"Seandainya aja tadi kita cepat sedikit lagi. Pasti juara satu"ujar Nana menggebu-gebu.

"Udah lah Na. Masuk tiga besar aja untung. Dari pada kelas yang baru main udah out"ujar Windy menambahkan.

"Lagian kita juga gak dapat duit. Paling Mentok dapat hadiah"tambah Dena lagi.

Hingga akhirya murid SMAN nusantara pun diperbolehkan pulang.  Sesampainya di rumah aku segera bergegas mandi seusai berpakaian dan membantu Bunda di dapur menyiapkan makan malam.

Pukul 20.30 aku berjalan menuju kamar ku tutup pintu itu rapat, agar Ka Bimo tidak sembarangan masuk secara tiba-tiba. Ku mainkan ponsel ku yang tergeletak di atas kasur. Ku buka ikon instagram lalu ku ketik dipencarian nama lengkap Ka Ezra.

Seperti sebelum-sebelumnya akun instagramnya di private, aku hanya bisa melihat jumlah pengikut dan yang diikutinya saja dan satu kiriman yang tidak ku ketahui apa itu.
Foto profil pun tidak ia pajang.

Jika kalian bertanya mengapa tidak ku follow saja. Jawabannya adalah takut, takut dalam berbagai alasan. Jadi, aku hnya berani memandangi akun instagramnya yang menurut orang tidak ada menariknya sama sekali.

Kalian tahu apa penyebab yang membuat kita kecewa?
Jawabannya adalah berharap dalam waktu yang panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diaries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang