Prolog

72 16 19
                                    

🌞🌞🌞🌞


Musim penghujan sudah tiba.
Di ujung kelas seorang siswi yang sedang menatap jendela, lebih tepatnya memerhatikan hujan deras di luar jendela dengan pandangan kosong. Mengabaikan guru yang sedang memberikan penjelasan di dalam kelas yang sunyi.
Seperti biasa saat hujan anak-anak selalu malas belajar. Mengantuk, tidak semangat belajar, itulah alasan utama mereka untuk melakukan bolos pelajaran atau stay di kelas tapi melakukan hal lain selain belajar . Seperti yang dilakukan teman sebangku perempuan yang sedang menatap kosong hujan di luar itu, dia melipat tangannya kemudian meneggelamkan wajahnya kelipatan tangan yang dia buat dan tertidur nyenyak, sampai bell istirahat berbunyipun dia tidak mendengarnya.

Saat hujan seperti ini anak-anak sangat malas pergi ke kantin, ada yang mengobrol, gosip, bermain LUDO di satu handphone milik salah satu temannya dengan posisi mengelilingi handphone tersebut, membaca novel, mengerjakan tugas dan ada juga yang memilih untuk tidur. Tapi tak jarang ada juga yang nekat pergi kekantin karena mungkin mereka lapar dan alasan lainnya.

Perempuan yang sedang menatap keluar jendela itu mengalihkan pandangannya, mengambil Book Notenya yang berwarna jingga bercampur biru dan mulai menorehkan tulisan demi tuliasan sehingga menjadi rangkaian kata yang menggambarkan bagaimana suasana hatinya. Perempuan itu Aku ...

_Safira Senjaya_


🌞🌞🌞🌞

Seperti siswa lainnya terutama murid laki-laki saat hujan seperti ini, kegiatan yang dilakukan, tak lain dan tak bukan bolos ke kantin. Walaupun hujan sedang deras-derasnya, mereka tetap nekat pergi ke kantin yang letaknya di ujung gedung IPS.

Seperti yang dilakukan laki-laki berperawakan tinggi tegap, kulit putih dan bermata sipit namun tajam, jangan lupakan lesung pipi yang selalu ia sembunyikan karena jarang menebar senyum sembarangan. Tipe cowo cuek, jarang senyum, acuh dengan sekitar dan masa bodo.

Dia sedang menyesap minumannya dari setengah jam yang lalu, itu minuman kedua yang dia pesan setelah cukup lama berdiam diri dikantin. Milkshake vanila dengan sebungkus kacang yang kulitnya sudah berceceran di atas meja kantin tersebut.

"Wih, Bolos juga bro"

sosok jangkung sama sepertinya, hanya saja dengan mata bulat namun manis dengan kulit sawo matang tapi tidak hitam, menghampirinya. Menggeser kursi kemuadian duduk di hadapannya dengan dua teman lainnya. Mereka Aldi saputra, Brian Pangestu, Gara septian dan aku sosok penyuka minuman Milkshake Vanila, 'Rain Jinggana Baramantio' yang akrab di panggil Jingga oleh teman-temannya.

_Rain Jinggana Baramantio_

_______

Subang, januari 2018.

say hello to my story.
aku seneng banget bisa nulis lagi dan bawa novel baru karya aku its real no coppy past dari orang.
imajinasi aku sendiri.
semoga suka!
HAPPY NEW YEAR 2018🎆🎉
Publish pada hari sabtu dan minggu. (Tergantunh sikonnya, bisa jadi publish awal waktu)
😊

Senja Untuk Jingga (Di private)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang