prolog

49 10 1
                                    

Deringan alarm dari jam digital diatas nakas memenuhi ruangan. Tapi sang empunya kamar tak kunjung menampakan batang hidungnya. Alarm itu berbunyi semakin keras, membuat orang yang saat ini berada dibalik selimut mulai menggeliat, menaikan selimutnya.

Kriiingggg

"Argh" ucap Anna setengah berteriak. Tapi bukannya segera bangun ia malah mengambil bantal dan menutupi kepalanya. Tapi seakan tak mau kalah, alarm tersebut masih saja berbunyi.

Anna menggulingkan tubuhnya agar selimut yang membalut tubuhnya menjadi lebih tebal. Ia berharap itu akan mengurangi suara alarm yang masuk ke gendang telinganya.

Anna berguling ke arah kanan, namun ia gagal mengendalikan tubuhnya yang terlalu cepat berguling hingga akhirnya..

Bugh!

"Aduh! Iya gue nyerah" tubuh Anna terasa sakit karena menghantam lantai. Padahal selimut yang melilit tubuhnya cukup tebal.

Anna berusaha melepaskan tubuhnya dari hasil lilitannya sendiri. Bahkan alarm yang dari tadi berteriak kini berhenti. Seakan jam digitalnya tau bahwa Anna sedang kesal. Tapi bagus lah, gangguan pada gendang telinganya hilang.

Setelah cukup lama mencoba, akhirnya tubuh Anna bebas sepenuhnya. Ia segera melenggang masuk ke kamar mandi untuk bersiap.

Tidak butuh waktu lama Anna keluar dari kamar mandi. Kini ia sudah lengkap dengan seragam sekolah yang kusut karena tidak disetrika.

Ia mengikat rambutnya asal. Memperlihatkan deretan tindik yang menempel pada telinganya. Ia meraih tas, dan juga handphonenya yang berada dikasur. Tidak lupa pula membawa jaket jeans kesayangannya yang sedikit belel. Setelah dirasa lengkap Anna segera meninggalkan rumah.

Anna hidup bersama kakaknya, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Belakangan ini Anna sering tidur sendiri karena kakaknya super sibuk dengan tugas, organisasi perkuliahan, maupun pekerjaannya.

Anna menyetop angkutan umum yang lewat di depan rumahnya. Segera memposisikan tubuhnya diantara penumpang lain.

Untuk menghalau rasa bosan, Anna merogoh handphone dari saku kemejanya, alisnya bertautan melihat handphonenya. Lebih tepatnya melihat pukul berapa saat ini.

07:05

"Tau gitu gue gak berangkat"

Holla ^_^

Reden (Alasan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang