My Fireworks

Kenangan

Seorang gadis turun dari taxi kemudian berlari dengan tergesa-gesa memasuki  rumah sakit, dan berhenti di depan ruang IGD. Dengan langkah gontai dia berjalan  menghampiri kerumunan orang-orang.

Wajahnya sangat pucat dan matanya memerah, terlihat bahwa dia menahan tangis dan rasa khawatir.

“Giae ya....” Jisung terkejut melihat Song Giae. Membuat semua orang yang ada di sana menoleh.

“Oppa... Da.. Niel?” lirihnya dengan suara yang lemah.

Jaehwan yang sedari tadi duduk, langsung beranjak dari tempat duduknya. Menatap Song Giae yang hanya mengenakan baju tidur di cuaca yang sangat dingin, dan menghampirinya.

Tanpa berkata apapun Jaehwan menuntunnya untuk duduk. Dia memakaikan mantelnya pada Song Giae kemudian berjongkok di hadapannya.

“Kau pasti sangat terkejut. Kau bahkan lupa memakai mantel dan langsung berlari ke sini.” Kata Jaehwan dengan pelan.

Song Giae hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Jaehwan menepuk-nepuk punggung Giae, berusaha menenangkan gadis tersebut. “Daniel terkena  gegar otak yang cukup berat akibat benturan. Tapi kau tidak perlu khawatir, dokter mengatakan dia sudah melewati masa kritisnya, kita hanya perlu menunggunya untuk sadar.” Lanjut Jaehwan.

“Dia akan sadar bukan?” Tanya Giae mengangkat kepalanya.

“Tentu saja, dia akan baik-baik saja.” Jawab Jaehwan tersenyum.

Jaehwan, Daniel, dan Song Giae bersahabat sejak SMA. Oleh karena itu, mereka sudah sangat mengenal satu sama lain. Jaehwan adalah orang yang sangat senang melakukan lelucon, dan Daniel adalah orang yang akan mentertawakan lelucon Jaehwan. Sementara Giae adalah gadis yang mengendalikan mereka.

Jaehwan paham betul alasan Giae sangat terkejut dengan kabar Daniel kecelakaan hingga harus dilarikan ke IGD.

Karena bagi Giae, rumah sakit adalah kenangan buruk.