Menemukan

32 2 0
                                    

23.15

Giae duduk seorang diri di tepi Sungai Han. Dia nampak sedang menunggu seseorang. Sambil tersenyum dia memperhatikan lalu lalang orang-orang yang melewatinya. Tiba-tiba seseorang berlari menghampirinya.

“Niel....???” Giae terkejut dengan kedatangan Daniel.

“Aku menemukanmu.” Kata Daniel dengan napas yang memburu. Daniel tersenyum kemudian duduk di samping Giae.

Lama mereka terdiam. “Kau selalu berhasil menemukanku, Niel... bahkan beberapa tahun yang lalu.” Giae membuka pembicaraan.

Giae menoleh ke arah Daniel dan tersenyum, “Entah mengapa.. aku selalu bersyukur akan hal itu. Aku pikir, karena itu kamu. Aku menjadi merasa tidak perlu takut kesepian.” Giae memandang Daniel lekat.

“Waaahhh.. perasaan apa ini? Kenapa kata-katamu membuatku terharu.” Daniel salah tingkah.

“Bukankah aku pernah mengatakan bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu merasa kesepian?” Daniel berubah serius. Dia memegang tangan Giae dengan lembut, “Laki-laki yang dipegang adalah perkataannya, Giae..”

“Ah bohong..” Giae berusaha melepaskan genggaman Daniel.

Namun Daniel berhasil menariknya lagi dan menggenggamnya lebih erat, “Ayo.. kita pergi..”

“Kemana?” tanya Giae.

Daniel menunjuk jari telunjuknya ke atas, “Rumah atap.. melihat kembang api.” jawab Daniel dengan singkat.

Mereka berdua pun berjalan bersama sambil tertawa kecil, “Ahhhh.... dingin sekali. Maukah kau memelukku?” Daniel melebarkan kedua tangannya.

“Yak! Kau ingin aku pukul?” Giae melirik tajam ke arah Daniel dan mulai memukul-mukulnya.

Daniel berlari menghindar dari pukulan Giae dan Giae mengejar untuk memukul Daniel sambil tertawa.

Kadang kita berpura-pura, tidak mengakui, dan hanya diam. Karena kita tahu, bahwa semua hal ada aturan mainnya.” - Daniel - 

Aku ini ibarat langit gelap, dan kau adalah kembang apinya. You shine and color my life, like fireworks.” – Song Giae -

My FireworksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang