Lembaran 4♡

51 7 3
                                    

Fara berlari secepat yang ia bisa saat ia melihat gerbang sekolah nya sedikit lagi sudah tertutup.

"Tunggu Pak, PAK HEII" Boleh gak dia mengutuk orang yang lebih tua? Karena dia ingin mengutuk Bapak penjaga sekolah itu sekarang. Samar-samar ia mendengar Upacara Bendera atau sering dipanggil oleh siswa SMA pada umumnya adalah saat dimana guru-guru mau killer ataupun tidak merazia bagi siswa-siswi yang tidak berpakaian lengkap.

'What are u doing ra?' batin Fara. Lalu ia teringat sesuatu, lantas ia pun segera bergegas ke halaman belakang sekolahnya karena jika ia melakukan hal tsb di gerbang sekolahnya, maka ia akan ketahuan. Mati ditempat kalo kek gitu mah. Setelah sampai, Fara pun mengeluarkan keanehannya dengan mata yang mengarah tepat ke sepatu putih nya. Saat itu juga dia tak lagi merasakan tanah yang berpijak dan dengan mudahnya melangkahi pagar belakang halaman sekolah yang sepi.

Setelah mendarat, Fara bergegas ke ruang kelas nya yaitu XI MIPA-2. Dia bersyukur saat melewati lorong menuju kelas nya itu sepi, jadi tidak ketahuan oleh guru piket.

Tanpa cewek berambut coklat keemasan itu sadari, sedari tadi sepasang mata telah mengamati pergerakannya dari jauh.

♡♡♡

Fara pun memasuki kelas nya dengan mengendap - ngendap karena ia tahu guru piket sedang berjaga - jaga di depan kelasnya, sedangkan Fara melihatnya bergidik ngeri saat melihat guru itu memgang rol dan berjalan dengan susah karena dia sedang hamil. Bisa kalian bayangin kan?

Jadi, kenapa ga lo keluarin aja sisi keanehan lo ra? Oke kalian tidak tahu kalo saat ini dia berada di lingkungan sekolah, yang otomatis gak boleh digunakan dengan sembarangan.
Fara terkejut bukan main saat guru yang dikategorikan sebagai 'sedang hamil' mengejar nya dengan rol yang digenggam erat oleh nya.

"Heh karpiul, mo kemana kamu tet?" Guru yang terkenal dengan panggilan karpiul ataupun butet pada penghuni SMA itu pun takkan membiarkan murid-murid nya lolos lagi darinya. Walaupun itu tak mungkin. Mengingat kondisinya yang tak mendukung.

Fara kelimpungan mencari tempat persembunyiannya, lalu tanpa pikir panjang dia masuk ke kelas yang terdekat oleh nya dan menutup pintu tak lupa menguncinya. Mata Fara mengarah ke guru yang tadi mengejarnya dan menghela napas lega saat guru  itu tak mengetahui keberadaannya.

"Waaaa" Saat membalikan tubuh Fara menjerit karena terkejut melihat dia tidak sendirian disini. Secepat kilat sosok itu membekap mulut Fara yang ingin berteriak lagi saat dia secara tiba-tiba ada di hadapan Fara.

"Diam, lo mau kena hukum?" tanya sosok itu dingin.

"We ha sin" Fara tidak dapat berbicara dengan jelas karena mulutnya masih dibekap oleh sosok cowok dihadapannya. Bahkan Fara bisa merasakan hembusan nafas berat cowok itu karena jarak mereka yang terlalu dekat.

Cowok itu pun melepas bekapan di mulut Fara, sedangkan Fara langsung bernapas dengan bebas. Seketika tubuh Fara mendadak kaku saat mengetahui orang tsb adalah orang yang dibully oleh teman-teman Rey. Kenapa dia baru menyadarinya? Fara ingin bertanya kepada cowok berkacamata dihadapannya sekarang selagi masih ada kesempatan. Tentang ucapan terima kasih nya tadi malam dan dari mana dia tahu sisi keanehannya.

"Lo itu..."

Kringggggg!!!

Belum lagi Fara menyelesaikan perkataannya suara bel masuk berbunyi dengan nyaring. Sepontan Fara memejamkan matanya karena terkejut, Fara pun membuka matanya dan melihat sekeliling nya dengan bingung.

"Eh?" Nyatanya Fara hanya sendirian disana. 'Kemana pria berkacamata itu?' batin Fara.

♡♡♡

Sepanjang pelajaran di kelas nya, Fara tak sekalipun fokus, padahal pelajaran nya adalah pelajaran yang disukai oleh Fara, Fisika. Tetapi dia tampak gelisah sedari tadi. Dia ingin cepat-cepat keluar dari kelas itu dan menemui cowok ANEH yang hilang secara tiba-tiba dihadapannya, tak lupa menuntut tanggung jawab karena cowok itu sudah datang kerumah nya tanpa seizin tuan rumah dan memberi dia rentetan pertanyaan mengenai keanehannya yang ditakuti oleh Fara kalau sampai ada orang yang tahu. Yakali ra nuntut tanggung jawab, lebay*serang authorr.krik😶

Pergantian pelajaran pun dimulai. Setelah menyanyikan shalawat nabi yang mau tidak mau harus diikuti oleh seluruh siswa siswi Mipa-2. Tak terkecuali Fara. Yang harus mengikuti nyanyian itu walau tak sepenuhnya hapal. Bapak yang kerap dipanggil Pak Zoel itu pun keluar, dengan Peci yang selalu bertengger di kepalanya dia pun melangkahkan kaki nya keluar menuju jadwal kelas berikutnya. Terkadang Fara kagum pada guru itu, walau dia bukan guru agama tetapi dia mengajar anak murid-murid nya dengan beberapa kajian islami didalamnya.

Seketika kelas menjadi riuh, saat suara membuyarkan fokus nya yang tak tentu arah. Membuat seisi kelas mendadak hening.

"Teman-teman gue ada pengumuman" Ziezie yang dikenal RABUL pun berdiri di depan kelas. 'Pasti gak penting' batin Fara.

"Yang disana harap tenang, jangan recok-recok dulu. Liat ibuk aja, ibuk yang paling cantik disini" Ziezie menirukan logat guru agama mereka, Buk Suwarti.

"Apa sih zie? Bilang aja kok susah, pakek acara niruin buk suwarti lagi. Kalo lo kenak cenayang nya baru tau rasa" ucap Arah kesal sambil mencomot kentang goreng nya. Ini belum keluar main Arah sayang, udah makan.

"Tunggu semua denger dulu rah, Ini penting banget" Ziezie memasang wajah serius meski wajahnya takkan pernah bisa serius.

"Denger wee" sebagai ketua kelas yang baik, Iim angkat bicara.

"AKU... AKU..."

"Iya zie, kenapa?" Kevin yang biasanya pendiam pun jadi kesal.

"AKU SAYANG KALIANNN!!" ucap Ziezie lantang diikuti ketawa nya yang membahana. Membuat penghuni kelas yang sedari tadi duduk bangkit hanya untuk memukul kepalanya. Arah yang sedang memegang kotak pensil refleks melempari Ziezie tanpa memperdulikan ringisan dari si tukang rabul itu. Ha. Rasekan.

Ketika teman teman nya bersorak sorai dan mendorong Ziezie sampai terduduk pasrah di depan kelas, suara bel istirahat berbunyi nyaring. Membuat Fara berdiri dan segera keluar kelas dengan langkah lebar-lebar. Yang biasanya Fara tidak pernah keluar kelas jika tidak ada keperluan bahkan saat istirahat seperti ini, tetapi Fara yang sekarang berbeda. Dia keluar kelas hanya untuk menemui pria itu. Pria yang telah membuat Fara penasaran setengah mati.

Saat Fara memasuki area kantin sekolah, sepasang mata indahnya menemukan sosok itu. Dia sedang membaca buku seorang diri disana, di pojok kantin. Tanpa pikir panjang Fara mendekati pria berkacamata tsb.

"Hai manis" Sontak Fara menghentikan langkah nya saat dihadapannya sudah ada cowok bertubuh jangkung menghalangi jalannya yang membuat Fara kesulitan dalam melihat pria ANEH itu.


♡♡♡

Allo !!! Maaf baru update, habis ada aja tugas di setiap hari. Jangan bosen bosen bacanya ya, kalo perlu Vomment okey, biar author tambah semangat. Hehe😍😘
And, thanks for ur comment guys, i'm so happy, masya allah😊
Jangan bosan2 yaw hehe, sayang kalian 💞

fara♡

FarthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang