Lembaran 8

31 5 0
                                    

"Yahhh Bapak udah masuk ternyata. Yaudah ding saya keluar aja ya pak?"

Mendadak kelas yang semulanya hening jadi semakin hening. Mereka-penghunikelasIXMIPA2 menatap ngeri ke arah seorang laki-laki yang berdiri dengan santai. Terlalu santai malah. Dengan tas ransel yang pasti nya jangan ditanya kalo didalamnya hanyalah pulpen dengan selembar kertas, 2 kancing baju laki-laki itu dibuka menampilkan kaos coklat didalamnya, rambut yang tak pernah tersisir rapi dengan dasi yang disalahgunakan. Bukannya di pakai seperti murid-murid yang lain, melainkan diikat di kepalanya.

"RESYARFHA AGUINATA ADRIGNATA" Siapapun yang mendengar suara menggelegar itu akan ketakutan. Beda halnya dengan laki-laki yang merasa namanya dipanggil itu. Dia hanya menyahut santai "Iya Pak ada apa?".

Mendengar itu Guru yang berkepala setengah botak itu semakin murka. "Kamu tau ini sudah jam berapa?". Arfha memutar bola matanya malas dan menjawab pertanyaan guru pelajaran yang dibencinya itu dengan polos"Jam sembilan pak".

"Heh, Jawab pulak kamu!!".

"Yaiyalah pak, kan bapak nanya, yaudah saya jawab" Sontak satu kelas dibuat tergelak dengan kelakuan Arfha. Siapa sih yang ga kenal Resyarfha Aguinata Adrignata? Seorang laki-laki yang berpenampilan urakan tetapi ga mengurangi kadar ketampanannya. Kaum hawa dimanapun akan bertekuk lutut hanya untuk melihat senyumannya.

Sikap santai dan tidak perduli yang dimiliki Arfha itu membuat ia menjadi incaran para cewek di sekolah. Menurut mereka Arfha itu menarik dengan kecuekannya terhadap apapun. Tetapi berbeda halnya dengan para Guru di sekolah. Menurut mereka Arfha adalah seorang laki-laki yang taunya hanya berantem, tawuran, cabut, makan, minom, ber- eh apa apaan :v.

"DIAMMM!!!" Tidak ada satupun yang bersuara saat Guru berkepala setengah botak itu kumat gilanya. Eh, maksudnya marahnya.

"Kamu Arfha, sini!!" Arfha memutar bola mata nya malas. Lantas ia memasuki kelas tanpa memperdulikan kemarahan Guru Kimia itu yang tertuju padanya.

"Berdiri-"

"Saya udah berdiri pak- Adddoooww pak sakit. Aelah" Pak Asmil menjewer telinga murid kurang ajar nya ini yang memotong kalimat nya yang belum selesai.

"Kamu ini ya gak ada sopan-santun nya.Terserah kamu mau ngapain. Capek ngurus anak murid kurang ajar kayak kamu" Pak Asmil kembali duduk karena Benar, dia begitu lelah mengurus anak murid yang sering di skors tsb. Beda dengan Arfha dia senang bukan kepalang. Tanpa berpikir panjang langkah kaki nya menuju ke arah cewek berambut emas yang sibuk menulis catatan di buku nya.

"Hei" Sapaan lembut dari seorang Resyarfha Aguinata Adrignata itu sontak membuat penghuni kelas tsb berkoor dengan ria. Bagaimana tidak? Arfha yang tipikal cuek termasuk tidak perduli dengan seorang wanita menyapa seorang cewek? What the hell? Ini akan menjadi trending topic di sekolah.

"Arfha udah besar sekarang ya Ar"

"Ya allah, Arfha gue udah diambil orang"

"Sikat terus Ar Maye lagehhh"

Sedangkan cewek yang disapa Arfha itu mendongakkan kepalanya. Mata mereka saling bertubrukan. Sontak momen saling pandang dikeduanya pun tercipta. Bunga-bunga bermekar-

"ARFHAAA!!" Panggilan tersebut memutus kontak mata antara keduanya. Keduanya menoleh ke arah Bapak berkumis tipis itu secara bersamaan. "Ngapain kamu disitu?" Pak Asmil bertanya dengan nada kesal bercampur heran melihat kelakuan Arfha yang tak tanggung-tanggung nakalnya.

"Tapi kata Bapak terserah saya mau ngapain. Yaudin saya disini aja ya pak". Mata emas itu memandang Arfha dengan kernyitan alis yang membingkai wajahnya. Melihat itu Arfha mengerlingkan matanya. Membuat cewek dihadapannya memutus pandangan mereka dengan salah tingkah. Duh imutnya batin Arfha.

FarthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang