Lembaran 2♡

62 7 0
                                    

"Dan entah untuk keberapa kalinya gue harus lakuin ini"
Fara

Happy Reading

Besok adalah hari kedua Fara sekolah. Ya dia adalah murid baru yang berasal dari SMA Merdeka, Bandung. Kembali ia teringat potongan potongan kejadian yang mengharuskan dia pindah sekolah.

"Oke ra, lupakan" Fara mencoba melupakan kenangan itu tetapi malah kenangan tsb seakan berputar didalam kepala bagaikan putaran film.

Flashback on

Fara berjalan di lorong sekolah yang sepi, mengarah ke kelas yang paling ujung tepat dihadapan toilet wanita. Jam masih menunjukkan 06.30, ya... ia sengaja datang lebih awal demi tidak ingin menjadi pusat perhatian. Mengingat wajah nya yang memang campuran antara Indo-Inggris yang dimana Mr Ally adalah dari Negara Inggris sedangkan Mrs Ally merupakan orang Indonesia asli, lebih tepat nya orang Medan. Membuat wajahnya tergolong cantik tapi sayang bak kata kakaknya, Ikram. Fara memiliki paras yang imut namun dilain sisi mengerikan. Kakak sialan.

Baru saja bokong Fara menduduki kursi kesayangannya, ya...tepat paling pojok belakang. Sayup-sayup ia mendengar suara teriakan cewek dari toilet wanita yang tepat berada di depan kelas nya. Fara mencoba tidak peduli, karena emang dia seperti itu, tak peduli pada siapapun kecuali keluarga nya. Namun jeritan itu semakin lama semakin jelas, terkadang Fara membenci kemampuannya ini, yang dimana dia dapat mendengar suara orang meski jauh. Dia juga tak suka jika berada dalam situasi seperti ini. Dimana dia harus menyelamatkan seseorang yang bahkan tak dikenalnya. Menyebalkan.

"Ayolah kenapa kau harus peduli ra?" Fara menajamkan indera pendengarannya saat ia mendengar suara.. tunggu, laki-laki? Seakan bagaikan didalam ruang bioskop, Fara melihat seorang cewek bermata biru laut menatapnya seakan meminta tolong, mulut nya ditutupi kain membuat suara yang ingin dia keluarkan tertahan akibat kain itu, air mata bercucuran di wajahnya saat kedua laki-laki menahan tubuhnya untuk tak bergerak sedangkan cowok satunya lagi mencoba untuk membuka pakaian cewek berambut hitam legam itu.

Fara membuka matanya, dia melihatnya. Kenapa dia dapat melihatnya? Tolong jangan dipertanyakan itu dulu, karena ada suatu hal yang harus diselamatkan cewek bermata emas itu sekarang. Segera saja Fara berlari menuju toilet wanita dan ia mendengar semakin jelas kalau wanita yang ada di dalam sini benar-benar butuh pertolongan, membuat Fara mendobrak pintu dengan tak sabar. Fara menepuk jidatnya, bukankah ia dapat melakukannya tanpa sedikit pun tenaga?

Bunyi kunci yang terbuka membuat ketiga lelaki yang mencoba melecehkan wanita itu menatap kearah pintu yang sudah terbuka lebar. Fara berdiri disana dengan jantung yang berdegup kencang. 'Oke far, ini bukan yang pertama kalinya lo melakukan hal yang seekstreem ini jadi don't be afraid, okey?' Fara mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri meski itu tidak dapat mengurangi kakinya yang sedikit gemetar.

"Oh hallo cantik, ada apa? Kau mau bergabung,hm?" Cowok berambut keriting itu berujar dengan nada yang paling menjijikkan yang di dengar oleh Fara.

"Bahkan gue berpikir dua kali untuk menerima ajakan lo itu" Fara tersenyum miring dan selanjutnya yang terjadi adalah cekalan kedua laki-laki yang memegang erat tangan cewek tsb terlepas, cewek itu pun heran sekaligus terkejut karena secara ajaib mulutnya sudah tak ditutup lagi oleh kain sialan itu, mata biru laut nya memandang Fara yang dibalas oleh Fara dengan tatapan yang lembut dan menenangkan. Membuat cewek itu terpana sesaat, tak pernah ia merasa tenang setelah ditatap sesorang selain oleh mata emas milik Fara.

"Lo berdua gila ya? Kenapa lo lepas tangan tu cewek? Cepat pegang dia lagi, jangan sampai kabur!?!!!" Cowok berambut keriting itu berujar kesal.

"Eh eh lo berdua mo apa?!!? Awhh sakit bego!?!" Cowok berambut keriting itu teheran heran saat Kedua teman laki laki nya itu menghajarnya habis habisan.

"Gu..gu..gue gatau bos, aduhh sakit paok, lo pikir muka gue gilingan emak lo apa!" Cowok berambut botak tsb mengaduh kesakitan saat kedua temannya memukuli dirinya, ia mencoba untuk berhenti tapi tangannya seakan tak terkendali, ia pun memukul teman nya yang berambut pirang.

"Bisa gak sih kelen dua berhenti!!" Mereka ketiganya saling memukul satu sama lain membuat memar memar diwajah mereka muncul. Hal itu sukses membuat senyum kecil terbit di wajah cantik Fara. Sesaat matanya mengarah ke cewek bermata biru itu yang duduk di sudut kamar mandi sembari memeluk kakinya sendiri dengan kedua tangannya yang gemetar. Fara menghampiri cewek itu dan berbisik lembut.

"Lo ga usah takut, lo gak papa kan?" Seakan tersadar cewek itu pun menatap mata indah Fara, Fara yang melihatnya tersenyum kaku, karena jujur dia sangat jarang sekali tersenyum. Dan saat dia mencoba membantu cewek itu berdiri...

"Awhhh" Fara mengusap kepala nya yang sudah ditimpuk sepatu oleh cowok berambut keriting itu. Fara mendongak 'berani juga ya nih cowok ngasarin cewek' batin Fara sembari menatap cowok yang ada dihadapannya dengan raut wajah yang datar namun tegas.
Sedangkan cowok yang dihadapannya ini nyalinya sudah ciut ditatap oleh mata indah Fara namun menciptakan suasana yang mencekam.

Tanpa pikir panjang Fara memfokuskan untuk menatap kaki cowok itu dan sedetik kemudian cowok yang dihadapannya ini kakinya sudah tak berpijak lagi di lantai, membuat cowok itu terpekik kaget dan menatap Fara dengan tatapan horor. Sedangkan kedua temannya  baru saja ingin keluar dari situasi tsb tetapi terlambat nasib mereka sudah sama dengan teman mereka yaitu laki laki berambut keriting. Melayang diudara.

"Heh !! Cewek aneh turunin gue ihh!! Gue akan lapor lo ke polisi kalo lo g..." suara cowok itu tak lagi terdengar karena ketiganya sudah dijatuhkan oleh Fara di atas lantai kamar mandi yang dingin. Ya Fara telah membuat mereka tak sadarkan diri lebih tepatnya masih pingsan belum mati. Sadis memang.

Fara pun mengalihkan tatapannya kearah cewek berambut hitam legam yang menatapnya seakan mengatakan bahwa ia adalah makhluk yang paling mengerikan yang pernah ada. Sedangkan Fara sudah tau apa yang harus dia lakukan setelah ini. Pertama, ia harus meminta tolong kepada kedua orang tuanya mengenai hal ini dan Kedua, entah untuk keberapa kalinya ia harus menghapus ingatan ketiga cowok ini dan jangan lupa cewek bermata biru laut tentang dirinya plus keanehannya.

Flashback off

Fara menghela napas saat mengingat kejadian tsb, dimana dia meminta tolong bantuan dari orang tuanya untuk mengurus kepindahan sekolah nya. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu, hanya saja dia tidak ingin ingatan orang - orang mengenai dirinya timbul kembali, maka ia akan menghilang dari hadapan mereka demi dirinya dan orang orang di sekitarnya.

Lamunan Fara buyar saat sesosok bayangan hitam berdiri di balkon kamarnya. 'Siapa itu?'.

♡♡♡

Kira kira siapa hayo? Penasaran gak sih?😅 kalo penasaran yuk baca lanjutannya yaw
😊😊😊
Vomment nya key😘😍

FarthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang