Lembaran 5♡

48 7 0
                                    

Fara memutar bola matanya kesal saat mengetahui siapa yang menghadang jalannya saat ini.

"Minggir" ucap Fara dingin. Sedangkan cowok yang dihadapannya hanya cengir gaje.

"Lo anak baru kan? Kenalin gue Rey. Cowok tertampan di sekolah ini. Nama lo siapa?" Rey mengulurkan tangan nya, menunggu Fara untuk menjabatnya. Dengan raut dingin yang masih tercipta di wajah manis Fara, ia pun menjabat sekilas tangan yang mengambang di udara itu. "Fara"

'Ternyata bener lo itu cuma modus' batin Fara seraya tersenyum miring. Dia sungguh tak suka jika orang yang mau dekat dengan nya ada maksud dan tujuan tertentu. Terkadang dia benci dengan kekuatannya ini. Dia bisa membaca pikiran seseorang walau sekilas menjabat tangannya. Seperti yang ia lakukan dengan cowok dihadapannya, Rey sebenarnya tau namanya dan yeah dia cuman modus doang.

Fara lupa apa tujuan nya sekarang lantas ia melirik ke belakang punggung Rey, yang hanya menampakkan bangku yang diduduki cowok Berkacamata tapi sudah kosong melompong. Fara celingak celinguk mencari keberadaan cowok itu. Sampai sebuah suara menghentikan aktifitasnya.

"Lo cari siapa?" Rey mengikuti arah pandang Fara. Yang dibalas Fara "Bukan urusan lo" dingin. Yang membuat ketiga teman Rey terkekeh melihat itu. Kapan lagi dia dapat melihat si boss nya ditolak mentah-mentah oleh seorang cewek? Yang ada cewek malah yang ngejar-ngejar dia. Rey menatap tajam ketiga teman satu genk nya itu. Sontak membuat ketiga temannya itu sibuk dengan urusan masing-masing.

Niko, sibuk bermain gadget nya. Sandy sibuk menghitung mangkok-mangkok bakso yang sudah kosong dikantin. Untuk apa coba? Gadak kerjaan emang. Sedangkan Dedeng sibuk menghitung anak rambut nya Niko. Mereka emang aneh.

Tanpa memperdulikan Rey yang masih ada dihadapannya, Fara melewati Rey begitu saja karena dia sungguh kesal. Sebab, entah untuk yang keberapa kalinya, ia kehilangan sosok cowok ANEH itu.

♡♡♡

Setelah dikumandangkan nya suara yang sangat dinanti oleh seluruh penghuni sekolah ini, masing-masing ingin segera pulang ke rumah, baik ingin memakan masakan ibunya tercinta, kencan dengan pacar, atau nongkrong di kafe. Kecuali gadis berambut emas ini. Ia masih duduk di dalam kelas menunggu suasana kelas sepi. Dia tak ingin menjadi pusat perhatian, dan oh.. dia juga tak suka keramaian.

Fara mengetuk ngetukkan jari nya dia atas meja, kalo kata kid jaman now dia itu ge ga na. Gelisah galau merana. Plak*. Fara gelisah ada alasan, dia masih teringat dengan pria aneh itu , berbagai pertanyaan bersarang dikepalanya. Tentang bagaimana cowok itu datang kerumah nya, tentang bagaimana cowok itu tau dia suka soya, tentang bagaimana cowok itu tahu kekuatannya, tentang bagaimana dia yang tiba tiba menghilang, tentang bagai-

"Heh, anak baru, lo ga pulang?" Fara menoleh ke arah sumber suara. Disana seorang laki-laki yang rambut nya acak-acakan seperti tak pernah tersisir dan baju nya keluar tak seperti murid laki-laki yang lain, mereka baju nya dimasuk-in. Kalo ni anak, bahkan dua kancing baju diatas nya dibiarkan begitu saja menampakkan kaos hitam didalamnya. Tipikal anak yang tak peduli dengan peraturan sekolah.

"Hello?" Fara mengerjapkan matanya saat lambaian tangan sudah ada di depannya. Dia tak sadar jika laki-laki yang berpenampilan urakan tersebut sudah ada di hadapannya.

"Lo siapa?" Fara bertanya dengan raut datar tanpa memperdulikan cengiran yang muncul dihadapan nya saat ini.

"Gue? Gue Arfha. Masa lo ga kenal gue? Kan kita sekelas" Fara emang tidak terlalu memperdulikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dan ia baru tau cowok ini sekelas dengannya.

"Oiya. Pantesan" Fara mengernyit bingung saat dia mendengar ucapan cowok itu menyeletuk ga nyambung. "Gue kan semalam di skors 3 hari. Jadi waktu lo masuk, gue ga tau" Arfha mengucapkannya seraya meletupkan permen karet yang dimakannya. Membuat Fara menatap nya dengan aneh.

"Heh, anak baru. Kok lo diem aja? Nama lo siapa?" Fara menelisik mata lelaki itu. Hanya membaca pikiran cowok itu lewat matanya. Benar, dia sama sekali tidak mengenal dirinya. Warna matanya abu-abu. Dan Fara suka. Oh, apa yang udah lo lakuin fara? Apa lo baru memuji dia? Big No!

"Fara" ucap Fara sambil memberskan buku-buku nya yang berserakan diatas meja. Saat sudah siap dengan semuanya, lantas ia pun berdiri hendak keluar kelas tetapi terhenti karena Arfha mengikutinya dari belakang. Fara menoleh dan kepalanya langsung bertabrak dengan dada bidang milik Arfha. Fara mendongak karena yeah, tingginya hanya sebatas dada Arfha.

"Apa?" Arfha bertanya dengan raut wajah yang menyebalkan. Yang membuat semua orang ingin menimpuk wajah tampannya dengan apapun itu. "Lo ngikutin gue?" Arfha mendengar itu langsung terkekeh.

"Emang pintu di kelas ini ada berapa nona? Mau lewat dari mana kalo ga dari pintu? Dari atap? Gue jugak mau pulang kali" Fara membalik tubuhnya dengan kesal. Sesekali mengentakkan kakinya yang terbalut sepatu putih di lantai yang tak bersalah. Dia kesal dengan Arfha. Baru kenalan jugak, udah bikin kesel aja. Dan yang pastinya Fara malu. Untuk yang pertama kalinya.

Sementara Arfha menatap punggung perempuan itu yang semakin mengecil. Dia terkekeh pelan. Dan ya dia tertarik dengan seorang wanita. Untuk yang pertama kalinya.

♡♡♡

Fara menoleh saat mendengar suara seperti nangka busuk yang jatuh dari pohonnya di balkon kamarnya. Lantas, dia bangkit untuk melihat siapa yang membuat kegaduhan di balkon kamarnya malam-malam begini. Fara menatap pemukul kasti yang ada dikamarnya. Dan pemukul kasti itu melayang tapat sudah di genggamannya.

Fara mengendap-ngendap tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Tangannya mengenggam pemukul kasti itu erat-erat. Saat Fara menyibak gorden kamarnya. Ia melihat sesosok bayangan hitam yang gelap. Bukan. Itu bukan bayangan melainkan seorang manusia.

Refleks ia menjatuhkan pemukul kasti itu sangkingkan terkejutnya. Saat melihat siapa yang datang kerumahnya malam-malam begini.

♡♡♡

Hlo
Author up lagi. Maaf ya baru kali ni bisa up. Soalnya tugas-tugas pada numpuk. Semoga chapter yang ini kalian pada suka ya. Amin😊😊😊
Dan yeah, penasaran siapa yang datang kerumah anak gadis malem2?
Vote and comment dulu dong😍😘
Peluk dan sayang dari babang Arfha buat kalian♡

fara♡

FarthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang