4 - Hoshi

35 3 0
                                    

Nama : Kwon Soon Young / Hoshi
Tanggal lahir : 15 Juni 1996
Tempat lahir : Namyangji, Gyeonggido, Korea Selatan
Kewarganegaraan : Korea
Posisi : Lead Dancer, main vokal
Tinggi : 177 cm
Berat : 60 kg

_ _ _ _

"Hoshi-ya, bisa bantu aku ?,"aku melihat pemuda itu sedang sibuk mengganti saluran televisi, dan menurutku hanya dialah member yang bisa kuminta bantuan dengan mudah dan bahkan, aku lebih enak hati jika meminta bantuan padanya. Entahlah.

"Of course noona," dan mungkin hanya pemuda ini yang kubolehkan memanggilku kakak, aku pernah membayangkan jika aku mempunyai adik laki-laki dan kebetulan yang sangat jarang, anak ini merupakan tipe ideal seorang adik bagiku, Kekeke....

"Bisa ambilkan barang di atas sana, aku tidak dapat menjangkaunya,"

Sebenarnya untuk ukuran seorang gadis, aku bukanlah seorang yang berbadan pendek, tinggiku 168 cm, nah aku tidak pendek kan, hanya saja lemari itu terlalu tinggi untuk jangkauan tanganku dan tadinya aku berpikir daripada aku sibuk berlama-lama berusaha mengambil barang itu, lebih baik aku mengerjakan tugas yang berada dalam jangkauanku lebih dulu, dan sangat kebetulan sekali Mr. Dumbbell berada dekat dengan keberadaanku.

"Menyelesaikan apa ?"dia bertanya setelah meletakkan barang yang kuminta tadi.

"Gomawo Hoshi-ya, kalian akan mengadakan tour concert bukan," ia langsung mengangguk cepat.

"Ah benar, aku hampir melupakan itu,"dia memperlihatkan jejeran giginya dan itu membuat matanya tenggelam dalam kelopak matanya.

"Intinya, kalian harus berlatih dengan sungguh-sungguh, jaga kesehatan untuk tampil di depan penggemar," dia berdeham setuju, lalu tiba-tiba saja pergi keluar. Aku hanya mampu menggelengkan kepalaku, lalu melanjutkan pekerjaanku.

Aku memijat pelan bahuku, rasanya pegal juga hanya duduk selama berjam-jam, dan kurasakan perutku kini menghasilkan bunyi-bunyi aneh. Berkasnya selesai sebentar lagi, mungkin lebih baik ku selesaikan lebih dulu.

Aku mendengar derap langkah menuju kemari, sepertinya orang itu sedang terburu-buru atau apapun itu, intinya derap langkahnya sangat tidak santai.

'Brakk'

"Noona lihat apa yang ku temukan,"dadanya naik turun dengan cepat, sepertinya ia habis berlari atau karena beban yang di bawanya.

Nah, benarkan. Sangat tidak santai sekali. Pemuda itu datang dengan membawa banyak makanan dan minuman di pelukannya, serta beberapa barang. Aku hanya mampu menatapnya prihatin.

"Yakk, kenapa kau tidak meletakkannya dalam kantung plastik atau apapun untuk menampung barang sebanyak itu," aku mendekat ke arahnya dan membantu meletakkan barang bawaannya ke meja kaca berbentuk bundar itu. Dia hanya tertawa.

"Hehehe, habis aku tidak ingin membuat noona sendirian menunggu di ruangan ini,"

Bugh

"Awss, kenapa aku di pukul,"ia meringis karena pukulanku.

"Babo, karena kau bodoh nak,"ku ambil salah satu makanan di meja dan kembali mengerjakan tugasku.

"Aissh noona appo," aku masih lebih mengutamakan berkas-berkas dihadapanku daripada melirik pemuda itu.

"Apa ?"aku melemparkan pertanyaan itu dengan cuek.

"Hatiku sakit, padahal aku sudah berbaik hati membawakanmu makanan untuk mengisi perutmu,"

"Tetapi malah mendapat balasan pukulan dan cemoohmu, hikss appo noona,"

Aku memutar bola mataku malas, kenapa manusia di hadapanku ini sangat dramatis sekali. Pikiranku berputar, benar dia telah menyelamatkan perutku dari kelaparan.

CH2WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang