SHADOWLESS
SATU
Hujan baru saja reda, menyisakan gerimis lembut dan kabut keperakan yang menyelubungi pekatnya malam. Angin dingin menghempas dedaunan yang berpaut lemah pada rantingnya, menciptakan bunyi gemerisik bagaikan gumaman makhluk tak kasat mata. Suara-suara para penguasa nokturnal memecah sunyi; jeritan burung hantu yang bergerak dalam kegelapan untuk mencari mangsa, derikan serangga, serta lolongan anjing liar yang saling menyahut dari jarak ratusan meter menambah suasana menggetarkan yang terasa mencekat nadi.
Namun,irama itu sama sekali tak mempengaruhi sepasang makhluk beda usia yang kini saling berjalan beriringan. Darah segar tampak masih menetes dari belah bibir keduanya dengan taring yang mencuat dan warna mata merah yang membuat mereka tampak menakutkan. Oh, juga jangan lupakan kulit keduanya yang putih sampai melebihi pucat, membuat siapapun yang melihatnya pasti lari ketakutan.
"Kyuhyun-ah..." salah satu dari mereka bersuara. Meskipun mungkin terdengar biasa, tapi jika ada manusia yang mendengarnya pasti akan merinding karena beradu dengan suasana. "Apa kau puas?" tanyanya kemudian.
Makhluk yang dipanggil Kyuhyun itu menyeringai dengan dua taring tajam yang pastinya akan mengkilat jika terkena terpaan cahaya meskipun hanya dari bulan sabit. "Sebenarnya, ini masih belum seberapa, Jungsoo Hyung," jawabnya kemudian.
"Kita membutuhkan lebih banyak darah lagi," desis Jungsoo, matanya awas menelisik setiap gerakan terkecil di antara kegelapan yang melingkupi mereka, "Manusia biasa tidak akan mampu memberikan kekuatan lebih untuk kita. Akan sangat buruk jika kita harus berhadapan dengan komplotan brengsek itu di saat seperti ini."
"Ya, kau benar.""
Namun langkah keduanya terhenti kala bau harum manis yang khas nan menggoda menyapa indra pencium mereka. ""Tunggu, kau merasakannya?"
Manik Jungsoo maupun Kyuhyun memejam ketika sebuah sensasi mulai menjalar dengan lancang pada tubuh mereka, membuat kerongkongan keduanya terasa kering mendadak bak padang pasir. Sebuah naluri ganjil namun menyenangkan akhirnya mereka temui lagi setelah melewati 1000 tahun. Kini, semua terasa bagai mimpi indah yang menghampri bak oase bagi kedua vampire itu. Membuat sepasang taring mereka mencuat semakin panjang, sementara obsidian mereka kian berwarna merah pekat. Membawa suasana suram yang lebih kental di sekeliling mereka dengan lolongan anjing liar dan kabut tipis menyelubungi.
"Bau ini..., tidak salah lagi, Hyung...," bisik Kyuhyun diiringi seringaian yang membentang di bibirnya.
Mereka bergerak perlahan, menapaki jalan setapak yang basah oleh genangan air hujan. Indra pendengaran nan sensitif mereka bekerja, tiada melewatkan suara sekecil apapun. Aroma manis itu pun menuntun keduanya untuk melangkah lebih jauh, menuju sebuah area tanah lapang luas dengan pohon-pohon pinus memagarinya. Menciptakan siluet-siluet coklat kehitaman yang melingkupi tempat itu dengan nuansa sarat misteri.
"Di sana..." desisan kelam Jungsoo terdengar. Kuku-kuku jari yang semula masih melesak kini meruncing kembali. Seakan mengabarkan kepada sang calon mangsa, bahwa ajalnya akan segera menjemput.
Langkah dengan kecepatan penuh yang tak bisa diduga oleh otak-otak manusia biasa itu membawa mereka pada sang mangsa. Ya, baik Jungsoo maupun Kyuhyun sama-sama telah menemukannya. Menemukan sesosok lain yang meringkuk begitu saja di atas rerumputan basah dengan posisi yang membelakangi mereka.
Bau manis nan menggoda itu semakin menguat kala langkah mereka telah menjangkau tubuh kecil meringkuk yang penuh luka gores itu. Darah yang masih merembes dari luka-lukanya membuat hasrat mereka sebagai vampire kian menanjak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadowless (Stopped)
Fiksi PenggemarBerawal dari sebuah kejadian mengerikan pada suatu malam gelap nan dingin yang menjadi mimpi buruk dalam hidup Donghae. Serangkaian kejadian setelahnya terus berlanjut dan mengantarkannya pada kisah yang tak pernah terbesit dalam pikirannya sama sek...