Pengertian

2.5K 159 47
                                    

Paradoks.

Apa itu?.

KBBI : Pertanyaan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks.

Tesaurus : Konflik, kontradiksi, inkonsistensi, pertentangan, polaritas.

***

Perhatikan gambar di atas.

Pertanyaan : "Siapa yang mengisi gelas tersebut? Sementara tidak ada manusia, hewan, hujan, dan lainnya di sekitar gelas itu."

Jawaban : "Gelas itu mengisi dirinya sendiri."

Pertanyaan : "Namun asal airnya dari mana?"

Jawaban : "Ada orang yang mengisinya."

Pertanyaan : " Tapi tidak ada orang di sekitarnya. Yang benar saja gelas itu telah memiliki air dari pabriknya. Mustahil! Dan jawaban bodoh!"

Jawaban : "....."

Ada yang bisa menjawabnya?.

Pertanyaan dan jawaban tadi anggaplah pemanasan untuk memasuki paradoks selanjutnya.

Jika riddle easy, medium, dan hard sudah kau tahu juga kau anggap sudah biasa hingga kau bosan. Tengoklah paradoks, dia tidak akan membuatmu bosan. Pikiranmu akan diajak berjalan-jalan mencari jawaban.

Paradoks sering dikaitkan dengan pertentangan.

Memang benar.

Paradoks sulit? Tentu.

Bukan paradoks namanya bila tidak membuat pikiran kacau.

Bukan paradoks namanya jika tidak menyebalkan.

Bukan paradoks namanya kalau tidak memiliki banyak jawaban dan pertanyaan.

Walau begitu, pada beberapa kejadian, paradoks dapat dipecahkan.

Kami memiliki segudang paradoks.

Mungkin paradoks ini tidak ada di internet, sebab kami mendapatkannya di dunia nyata.

***

Pernahkah kau merasa untuk pergi ke masa depan? Dan melihat apa yang akan kau lakukan di masa depan itu? Bila masa depanmu sukses, mungkin kau akan tenang-tenang saja. Namun jika tidak? Mungkin kau akan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki segalanya agar di masa depan kau akan sukses. Kenyataannya, apapun yang kau lakukan di masa lalu; memperbaiki masa lalumu adalah pekerjaan yang sia-sia. Itu masa depanmu, itu sudah takdirmu. Jadi, setelah kau tahu masa depanmu tidak baik, apa yang kau lakukan? Tenang-tenang saja? Tentu tidak. Ini dirimu, kau tak sayang dirimu? Bunuh diri? Itu sama saja kau menjelek-jelak diri pada khalayak luar. Bunuh diri adalah hal konyol. Menikah dengan orang berada? Memangnya orang itu mau denganmu yang masa depannya tidak baik? Sekarang itu membutuhkan logika untuk bertindak. Sudah banyak wanita yang pintar mencari pasangan di luar sana; tidak hanya sekedar mencari paras tampan. Sudah banyak pria yang pintar di luar sana; tidak hanya sekedar mencari paras cantik.

Jadi?.

Hihi..

Sungguh ironis, bukan?.

Itulah paradoks.

Paradoks lagi?.

Baiklah, ayo kita pemanasan lagi untuk memasuki paradoks di chapter selanjutnya.

Paradoks ini cukup sulit.

Disini, kau adalah pengamen jalanan. Berbekal sebuah gitar, kau bernyanyi dari angkot ke angkot lain. Umurmu sekarang adalah 30 tahun.

Pada saat itu, kau bersebelahan dengan Seorang Ibu. Ibu tersebut tidak suka dengan suara nyanyianmu. Ketika kau selesai menyanyi, kau menyodorkan topi sebagai tempat uang. Penumpang lain memberikan Rp. 2.000. Namun Ibu itu memberikan Rp. 200. Kau kesal dan meminta lebih padanya, sebab merasa tidak dihargai. Ibu tersebut tidak mau kalah. Ia memarahimu dan menyatakan bila suaramu tidak bagus.

Pertanyaan : "Siapa yang benar?"

Jawaban : "Sang Ibu, karena memang suaramu tidak bagus."

Pertanyaan : "Tapi Ibu itu salah, sebab ia tidak menghargainya. Di dunia, kita harus saling menghargai walau pekerjaan itu buruk."

Jawaban : "Berarti, Pengamen yang benar. Ya, kau benar."

Pertanyaan : "Namun Sang Pengamen salah, sebab ia mengamen, bukannya bekerja. Dan umur 30 tahun termasuk umur produktif untuk bekerja. Juga, sudah ada peraturan serta undang-undang tentang pengemis dan pengamen jalanan. Bila ada yang mengamen dan mengemis, maka ia akan di masukkan ke asrama lalu akan dilatih untuk bekerja. Dan pengamen itu bukan pekerjaan. Pengamen tadi juga salah sebab suaranya tidak bagus namun meminta uang lebih."

Jawaban : "...."

Jadi, siapa yang benar?.

Haha..

Ok, cukup sampai di sini pemanasannya.

Mari berlanjut ke paradoks selanjutnya...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

CreepypastaFamily_

ParadoXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang