Unspoken Desire

1K 116 10
                                    

".....Hyung....."

Jaehyun berbisik dengan suara tercekat. Dadanya naik turun dengan cepat, napasnya memburu. Sebelah tangannya berusaha menahan pundak lelaki yang lebih kecil. Namun, tubuh kurus itu terus mendekat. Tak peduli walau Jaehyun berusaha menahan kepalanya, wajah itu semakin mendekati selangkangannya, dan berakhir meraup kejantanannya dalam rongga hangat.

"Ahh...! Taeyong-hyung....!"

Jaehyun bergetar merasakan lidah lunak menyelimuti ereksinya. Kedua tangannya mencengkeram rambut hitam halus sang leader, tak tahu harus menariknya menjauh atau menekannya lebih dalam. Kehangatan yang mengungkung organ sensitifnya membuat Jaehyun tak bisa berpikir jernih.

Lelaki ini menggeram rendah merasakan Taeyong mulai menghisap miliknya di bawah sana. "H-hyung.... Hentikan.... That's dirty...nnnhh!!"

Protesannya justru dibalas dengan hisapan lebih kuat. Bahkan jemari panjang mulai memainkan bola kembar, menambah sensasi tak terkira bagi hasrat Jung Jaehyun.

Jaehyun bisa gila! Taeyong menghisap kejantanannya tanpa henti, kadang lembut bagai permen loli, kadang kuat seolah ingin menarik keluar cairan di dalam sana. Lidahnya yang lunak dan basah menggelitik permukaan organnya yang keras. Bibir tipisnya yang kemerahan semakin memerah memberikan friksi maju mundur di permukaannya yang berkedut. Ditambah lagi mata hitam besar itu, yang menatapnya lekat dari posisinya yang berlutut, bagai menghipnotis Jaehyun.

Pemandangan yang sangat erotis didukung oleh hisapan profesional itu dengan cepat membawa Jaehyun menuju klimaksnya. Tubuh besarnya bergetar merasakan pancaran semennya sudah diujung tanduk, siap menyembur kuat.

Dengan sisa tenaga dan kewarasannya, Jaehyun mendorong tubuh hyungnya menjauh, tak ingin mengotori wajah cantik itu dengan spermanya.




Jaehyun mengalami pelepasan dengan hebat, hingga tubuhnya terduduk dan ia bisa merasakan pahanya basah di bawah selimut.

Huh?


Ya. Selimut.



Jaehyun menatap sekeliling, menemukan Johnny masih terlelap, dan mendesah panjang. Ia bermimpi.

Mimpi yang terasa begitu nyata hingga membuatnya membasahi kasur, bak bocah yang baru mengompol. Mengerang pelan, Jaehyun mengusap wajahnya yang memerah dengan kasar. Jantungnya masih berdetak cepat. Napasnya masih memburu. Bahkan kejantanannya masih berdenyut.

Apa yang baru saja ia lakukan?
Bagaimana bisa ia memimpikan leadernya seperti itu???

Menyeret tubuh tingginya ke kamar mandi, Jaehyun turut serta membawa sprei dan selimutnya yang basah. Dengan perasaan bersalah, ia mulai membersihkan jejak mimpi basahnya di bawah guyuran air dingin.

"Mianhe, Hyung..." gumamnya. Sesekali membenturkan kening ke dinding kamar mandi untuk menyingkirkan wajah Taeyong yang memerah dan menatapnya intens dengan hasrat tergambar nyata di bola hitam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HavocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang