~Tiga Puluh Enam~

886 147 16
                                    

Author Pov.

"y/n-ah, bisakah lo ke atap sekolah pulang sekolah nanti?" Tanya Wonwoo.

"Eung.." y/n menjawab asal-asalan karena ia masih merasa tidak enak semenjak berbicara dengan Wonwoo kemarin.

Wonwoo pergi berkerumun lagi dengan teman-temannya. Sementara itu, Hina dan Lami yang penasaranpun mendekati y/n.

"Yya! Lo bisa jelaskan semuanya ke kami?" Tanya Hina kepada y/n.

"Bisa," Jawaban y/n membuat kedua sahabatnya itupun duduk mendekat ke arahnya seraya tersenyum senang. "Tapi nanti,"

"Waeyo? Lo bisa jelasin secara perlahan," Kata Lami kecewa.

"Lagipula besok sudah pengambilan rapor dan libur panjang, y/n-ah. Lo tega menyuruh kita nungguin sampai tahun depan?" Sahut Hina yang sama kecewanya dengan Lami.

"Sekolah kita hanya libur seminggu. Jadi gw rasa kalian bisa menunggunya," Kata y/n.

"Seminggu itu terlalu lama. Bagaimana jika kita berdua datang ke rumah lo dan lo menceritakan semuanya," Kata Hina.

"Semuanya, dari awal," Kata Lami.

"Gw rasa itu ide yang buruk. Entah mengapa gw merasa ini terlalu rumit dan gw butuh menjernihkan pikiran gw selama liburan," Kata y/n membuat kedua temannya itu kecewa.

"Yasudah, tidak apa-apa. Kita berdua bisa menunggunya," Kata Lami kepada y/n.

~Wonwoo Hate You~

y/n berjalan ke arah atap sekolah.Seketika kenangan buruk tentang ia dibully di atap sekolah itu membuatnya bergidik ngeri. Dan semoga saja semua itu tidak akan terjadi lagi.

"Jeon Wonwoo-ssi, ada ap--" Perkataan y/n tertahan melihat tidak hanya ada Wonwoo di situ melainkan ada orang lain,

yaitu Hoshi.

"Hoshi.. apa yang lo lakukan di sini?" Tanya y/n sambil berjalan perlahan ke arah Hoshi dan Wonwoo yang sedang berhadap-hadapan seperti ingin bertengkar. Keduanya tidak ada yang menatap ke arah y/n sama sekali, seakan-akan mereka berdua telah siap untuk bertengkar.

Saat y/n sudah dekat dengan mereka berdua, tiba-tiba saja mereka saling menghajar satu sama lain. Satu demi satu pukulan dilayangkan satu sama lain. Tak ada yang ingin menyerah dan tak ada juga yang ingin menghentikan aksi saling memukul mereka.

"Yya! Apa maksud kalian berdua?! Saling memukul satu sama lain?! Kalian teman, bukan?" Teriak y/n berusaha memisahkan dan menghentikan mereka.

"Kita berteman, sebelum dia menyakiti lo!" Kata Hoshi sambil menunjuk ke arah Hoshi.

"Ya, betul apa kata dia! Dia yang merebut lo dari gw!" Kata Wonwoo membalas pernyataan Hoshi.

"Apaan maksud lo?"

"Elo yang apaan!"

"Yya! Kalian berdua sudah gila atau bagaimana?" Teriak y/n menahan Wonwoo dan Hoshi agar tidak bertengkar lagi.

Mereka berdua kembali tenang setelah y/n memisahkan mereka berdua.

"Sekarang, agar lebih jelas. Lo pilih gw atau dia!" Kata Wonwoo menatap tajam ke arah y/n seraya menunjuk ke arah Hoshi.

"Pilihlah dengan bijak, y/n-ah," Kata Hoshi menatap lembut ke arah y/n.

"Gw.. tidak tahu," Kata y/n sambil menunduk.

"Jawab!" Bentak Wonwoo tidak sabaran.

"Lo selalu saja membentak gw! Mood dan sifat lo juga berubah-ubah.. mau lo apa?" Kata y/n menunjuk-nunjuk badan Wonwoo dengan telunjuk kecilnya.

"Gw mau lo jawab pilihan yang gw kasih tadi," Kata Wonwoo dengan suara ancamannya sambil memajukan badannya membuat y/n berjalan mundur.

"Lo selalu berubah," Kata y/n menatap tidak percaya ke arah Wonwoo.

"Gw pilih.."

Hayoo.. pilih siapa hayo?

Btw, Happy New Year!!!^^

WHY (Wonwoo Hate You) [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang