Perjuangan hijrah memang tak mudah, namun bertahanlah untuk akhir yang bahagia. Walaupun cacian selalu mereka lontarkan. Tersenyumlah. Karena mereka belum rasakan manisnya mendapatkan hidayah dan bermuhasabah.
#aisyah pov
Sesampainya aku dirumah, aku langsung sholat zuhur dengan kak ahzan, kebetulan hari ini dia libur kerja, makanya hari ini pula aku akan menghindari perkelahianku denganya, untuk menghapus gelar tom & jerry. Hahaha.
"Dek, kamu mau jangan kemana mana yah, abang mau pergi sama temen abang, jaga rumah loh mama sama papa lagi pergi, awas ya kalo berani macem macem, kamu kakak sekolahin kepapuan", ancamnya bercanda namun tetap membuatku takut. "Eh nih abang bukqnnya jagain adek malah diancam, ogah ah aku mau pergi kerumah maya aja, wleee", kata ku sambil menjulurkan lidah. "Yaudah yaudah up to you dedek bawel, wleee", timpal kak ahzan tak mau kalah. Aku langsung memasang wajah cemberutku. "Ye lah neng udah ah jangan kayak anak kecil, bentar lagi udh mau kawin, hahha sama maman si tukang somay", katanya yang mencubit pipiku lalu ngancir beralari meninggalkanku. "Abaaaaaaang awas yah tak bilangin mama", kataku geram penuh emosi.Sekarang aku sendirian dirumah, tak tau apa yang akan kulakukan, aku pergi ketaman belakang. Hal pertama yang kutemukan adalah kesejukan nan asri disana. Terdapat bunga bunga yang selalu dirawat mama dengan penuh kasih sayang, dan ada juga kolam ikan kecil yang selalu dirawat oleh abangku, dan juga terdapat karpet bulu sedang yang digelar didekat ayunan.aku duduk bersandar dibawah ayunan itu dan mulai membaca buku yang ku baca tadi. Aku terpukau mendengar kumpulan kata islami nan memotivasi didalamnya, aku sadar betapa cemburunya allah jika melihat hambanya yang berharap selain kepadanya. Aku membuka lembaran demi lembaran, dan kudapatkan sebuah puisi yang sangat bermakna bagiku.
.
Akan tiba saatnya dimana sendiriku berganti sebuah kebahagiaan yang hakikiAkan tiba saatnya dimana rasa lelahku terobati saat melihat mu senyum menanti kehadiranku kembali
Akan tiba saatnya dimana aku gelar sajadahku dan kau gelar sajadahmu, kita bersujud disepertiga malam yang tersisa bersama-sama.
Akan tiba saatnya dimana malam – malam yang kita lalui selalu diisi dengan lantunan ayat-ayat suci sang penyejuk hati.
Akan tiba saatnya dimana ku dekap mesra tubuhmu, hanya sekedar tuk melepas rindu dihati
Akan tiba saatnya dimana ku kecup keningmu tuk sekedar berpamitan menjemput riskiNya
Akan tiba saatnya dimana kelelahanku terobati dengan seyum yang kau beri
Akan tiba saatnya dimana kepulanganku kau sambut dengan wajah berseri-seri
Akan tiba saatnya dimana keseharianku diisi dengan canda tawa yang menenangkan hati
Akan tiba saatnya dimana hati yang kelabu ini, selalu kau hiasi dengan senyum yang kau beri tanpa harus aku memintanya
Akan tiba saatnya kesendirian kita, terobati dengan hadir nya sang buah hati
Akan tiba saatnya dimana kita berdua bersama-sama membesarkan dan membimbing sang buah hati kita, tuk mengenalkan tentang kebesaran dan kuasa sang pencipta.
Akan tiba saatnya dimana semua harapan ini, terjadi atas ridho dan kuasa sang illahi Robbi.
.
Teruntukmu seseorang yang akan mengisi kekosongan hatiku ini, inilah secarik tulisan harapanku yang selalu kupinta padaNya.
Semoga ridho dan kuasanya dapat mewujudkan itu semua.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Begitulah isi puisi tersebut yang membuatku penasaran dan ingin membacanya lagi dan lagi, aku sadar selama ini aku terlalu sombong dan tak sama sekali percaya akan skenario yang allah berikan kepada setiap hamba, aku terlalu ingkar akan janji allah bahwa tulang rusuk tak akan pernah tertukar dan akan kembali kepada pemiliknya. Aku terlalu terpesona dalam cinta yang fana sehingga melupakan cinta yang hakiki, kemana jati diri ini? Kemana, aku tak akan pernah bisa merasakan indahnya hidup yang sebenarnya jika aku hidup tanpa melibatkan allah.Ya allah, betapa aku telah terputus dari rahmatmu. Betapa banyak dosa yang ku gali dengan hanya mengingat ciptmaanmu yang belum sah bagiku. Aku selama ini tidak tau, bahwa engkau memurkai hamba yang berharap kepada selain engkau ya allah, tabahkanlah hati hambah, wahai dzat yang maha membolak balikkan hati, teguhkanlah hati ini diatas agamamu.
Aku menangis menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku, menangis yang sedalam dalam nya, menangisi kelalaianku selama ini. Selama ini aku berbusana syari tapi akhlaku bagai manusia purba, yang tak memiliki ilmu, aku sungguh malu. Lalu aku menghapus air mataku dan mengeluarkan apa yang ada didalam hatiku lalu berucap
"bismillah, aku akan hijrah".Ilustrasi aisyah yang sedang membaca buku, tapi maaf typo yah aisyah belum bercadar nihh.
Happy reading..
Semoga kalian tidak akan bosan yah, ana usahain update sering sering.. Mmm ini udah mau masuk kebagian konflik yah shohih..
Tinggalkan vote and koment yakk😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Qobiltu
SpiritualAku hanyalah wanita di akhir zaman,ibarat sebuah kapal tanpa nakhodanya aku akan mudah hanyut dan tenggelam di lautan dunia.. Aku hanyalah wanita di akhir zaman yang mudah dipermainakan keadaan dan mudah terperangakap oleh hawa nafsu.... Menjadi wan...