19 🐰 debat (lagi)

5.2K 471 8
                                    

Doyoung nggak mau ngomong dulu sama Yujin gara-gara kejadian tadi siang. Yujin sih nggak masalah nggak ngomong sama suaminya karena cowok itu tambah imut kalo lagi marah.

"Young, udahan dong marahannya," goda Yujin yang asyik ngemil biskuit. Doyoung masih cemberut gitu.

"Ihh, lucu deh kamu!" Cewek itu nyubit kedua pipi Doyoung nggak tanggung-tanggung alias keras banget.

"Udah ah, sakit tau!" jawab Doyoung masih bete. Yujin masih ketawa-tawa.

"Nggak ada yang lucu," kata cowok itu serius. Yujin nggak menggubris. Dia asik aja ngunyah biskuit dengan penuh nikmat. "Berhenti makannya. Sekarang udah jam 12 malem lho."

"Lagi laper, Young. Kamu juga nggak tidur, besok kan kamu kerja."

"Aku belum ngantuk."

"Aku juga belum mau bobo."

"Tidur, kamu kan lagi hamil. Kata dokter, kamu tuh kurang istirahat. Makanya tidur."

"Ihh, aku bukan anak kecil tau!"

"Tapi kamu masih aja bandel, nggak mau nurut!"

"Soalnya kamu kayak mama sih, sama-sama cerewet."

"Kamu juga cerewet ke aku. Lebih cerewet mana, aku atau kamu?"

"Kamulah!"

"Nggak, kamu ya yang lebih cerewet."

"Nggak. Kamu. Pokoknya kamu lebih cerewet ketimbang aku."

"Pokoknya Kim Yujin yang cerewet, bawel, dan keras kepala."

"Kim Doyoung yang lebih CEREWET, BAWEL, DAN KERAS KEPALA."

"Oh, udah berani ngelawan suami, ya?" tanya Doyoung dengan nada sarkasme. "Bagus."

"Ya kamu juga udah-AWW!" Yujin tiba-tiba teriak sambil memegang perutnya. "Akhh... Sakit..."

Doyoung segera mendekati Yujin dan berlutut di depannya. "Ada apa? Kenapa? Perut kamu sakit lagi?"

Yujin mengangguk sambil nahan sakit. "Akhh, Doyoung... sakit perutnya... AKH!" Dia mukul-mukul lengan Doyoung karena nggak kuat sama sakit yang dideritanya.

"Hiks... sakit...," rintih Yujin nangis. "Doyoung, sakit...! Kayaknya aku mau melahirkan..."

Dan Doyoung juga udah punya feeling. Seperti yang dikatakan Dokter Park beberapa bulan yang lalu, Yujin bakal melahirkan di bulan agustus. Dan... ya, Yujin akan melahirkan malam ini juga.

"Tahan, ya! Aku bakal bawa kamu ke rumah sakit!" Dengan sekuat tenaga, Doyoung pun menggendong sang istri ke dalam mobil.

Beruntunglah jalanan malam itu sepi, jadi Doyoung bisa ngebut di jalan raya.

"Akh... pelan-pelan, Young... jangan terlalu ngebut," kata Yujin ngingetin.

"Aku mana bisa pelan-pelan kalau kamu mau melahirkan, Yujin," kata Doyoung sabar. Salah satu tangannya mengelus Yujin untuk menghilangkan rasa sakit.

Tapi yang ada Yujin malah teriak-teriak kesakitan karena udah nggak kuat lagi. Air ketubannya pecah pas beberapa suster mengangkat tubuhnya ke ranjang beroda. Yujin pun dibawa masuk ke ruang bersalin.

Doyoung baru aja mau masuk, tapi salah satu suster berbadan gemuk mencegahnya. "Maaf, Anda tidak boleh masuk."

"T-tapi..."

Belum selesai dia bicara, pintu udah keburu ditutup.

BLAM!

Doyoung garuk-garuk kepalanya dengan frustrasi. Dia bahkan belum sempat berbicara dengan Yujin untuk menyemangatinya.

Di luar ruang persalinan, dia hanya bisa berdoa dan berdoa. Semoga mereka selamat.






















🐸🐸🐸























Doyoung nggak bisa duduk diam. Dia jalan mondar-mandir selagi Yujin ngelahirin. Di luar dia ketakutan setiap kali istrinya berteriak.

"Astaga... semoga mereka nggak kenapa-napa, ya Tuhan," doanya.

Jam setengah satu subuh Yujin melahirkan dan sekarang udah menunjukkan pukul empat subuh. Udah tiga jam setengah Doyoung nunggu di luar namun Yujin masih teriak kesakitan.

Setiap kali suster keluar dari ruang bersalin, Doyoung selalu nanya, "Sus, istri saya nggak papa, kan?"

"Dia nggak papa. Hanya saja jalannya berliku-liku."

"Berliku-liku?" tanya Doyoung kebingungan. "Maksudnya?"

"Rumit," jawab suster tersebut sebelum pergi.

Otaknya nggak bisa berpikir dengan jernih lagi. Ya Tuhan, tolong selamatkan mereka!

Tak lama kemudian, suara bayi pun sayup-sayup terdengar. Doyoung memberhentikan aktivitasnya. Suara itu...

Suster yang tadi mencegahnya masuk pun keluar sambil membawa seorang bayi yang masih merah dan dibungkus dengan kain putih polos. Dokter Park tersenyum lebar ke arah Doyoung.

























"Selamat Pak, bayinya perempuan."

PAPA MAMA MUDA ➖ Doyoung & Yujin🐰[COMPLETED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang