1. Nikah?

112 4 4
                                    

Rasanya sebentar lagi kepala gadis itu akan pecah memikirkan segala masalah yang akhir akhir ini menimpanya. Segala musibah seakan bersekongkol menjadi satu untuk meruntuhkan pertahananya, mendorongnya jatuh hingga terperosok begitu jauh. Aruna Kaila baru saja kehilangan Papanya. Keluarga satu satunya yang ia punya. Ibunya sudah meninggal setelah melahirkan Runa ke dunia. Papa Runa terkena serangan jantung karena ditipu sahabatnya sendiri hingga menyebabkan usaha yang Papanya rintis bangkrut. Dan sekarang Runa tengah dipusingkan dengan keputusan laki laki yang tengah ia kompres lukanya itu.

"Aw.., pelan pelan dong, Run!"

Runa langsung menatap tajam laki laki itu, Runa tidak mengerti dengan jalan pikiran Kevan, bagaimana mungkin ia membohongi keluarganya sendiri dengan mengatakan bahwa ia telah menghamili Runa, itu lah penyebab wajah tampan laki laki itu jadi bonyok seperti sekarang. Ingin rasanya Runa mencekik laki laki bodoh itu.

"Kepan lo gila ya! sadar ngak sih yang lo lakuin ini gak bener!"

Laki laki itu bukannya marah dibentak malah bengong, pasalnya setelah menemui Runa di pemakaman Papanya, gadis itu tidak sedikit pun membuka mulutnya untuk bersuara, bahkan tidak protes ketika Kevan membawanya ke rumah orang tuanya. Dan setelah apa yang Kevan terima dari Ayahnya, gadis itu baru protes sekarang?

Sambil meringis menahan sakit akibat luka lukanya, Kevan mencoba bangkit dari baringnya.

" Gue bahkan belum ke dokter, tapi lo udah vonis gue gila. Yang bener dong Run, lo baru protes setelah gue bonyok kaya begini?, perasaan tadi pas gue di gebukin bokap gue lo diam aja!"

Runa mendengus sambil menonjok bahu Kevan, membuat laki laki itu kembali meringis.

"Gue baru sadar sekarang! gue masih berduka dan tiba tiba lo nyeret gue ke rumah orang tua lo! keluarga lo pasti sekarang mikir kalo gue perempuan gak bener!"

"Terus gue harus gimana Run? lo teman gue, gue ngak mungkin biarin lo sendirian! Lo rapuh Run, disaat kaya gini cuma gue yang bisa bantu lo!"

"Lo cuma kasian sama gue Pan! seharusnya lo ngak perlu berkorban untuk orang yang bukan siapa siapa lo!"

Sejenak Kevan melupakan rasa sakit di tubuhnya, karena perkataan Runa barusan jutaan kali lipat lebih sakit dibandingkan luka luka ditubuhnya yang ia peroleh setelah memperjuangkan gadis itu. Sedikit saja, apa Runa tidak bisa menghargai pengorbanan Kevan? Ia bahkan rela meninggalkan segalanya demi Runa, keluarganya, warisannya. Padahal Kevan adalah anak tunggal, sekaligus cucu laki laki satu satunya dikeluarganya.

"Gue memang bukan siapa siapa lo sekarang Run, tapi besok laki laki di depan lo ini akan menjadi suami lo!"

Tubuh Runa langsung lemas mendengarnya. Menikah? yang benar saja! di alam bawah sadar Runa sekalipun, gadis itu tidah pernah bermimpi ingin menikah dengan seorang Kevan Mahendra. Laki laki tukang PHP anak gadis orang, Runa sangat anti dengan laki laki model Kevan.

"Mana bisa nikah tanpa cinta, dodol!" maki Runa.

"Ayolah Run, cinta mana bisa dimakan!"

Runa memutar bola matanya tidak suka, "Menurut gue cinta itu penting, menikah itu sakral, dan gue ingin menikah hanya sekali seumur hidup. Bagaimana mungkin gue bisa hidup puluhan tahun bersama orang yang ngak gue cinta."

Klise memang, tapi itu lah komitmen Runa pada dirinya sendiri. Runa ingin seperti kedua orang tuanya, meskipun yang satu telah tiada, yang satu lagi tetap memilih untuk setia hingga maut menjemputnya.

"Cinta ada karena terbiasa!"

"Tapi, Rey..,"

Nama itu langsung membawa mereka dalam keheningan. Keduanya sama sama termenung, mulai mengali kembali ingatan mereka tentang laki laki yang sekarang tengah berada di benua yang berbeda dengan mereka.

Reynal adalah mantan Runa, sekaligus sahabat baik Kevan.

Kevan langsung mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian Kevan menarik kedua tangan Runa lalu digengamnya dengan erat.

"Aku suka sama kamu Run!"

Runa terperangah, namun didetik berikutnya suara tawa gadis itu memecah.

Tidak terima ditertawakan Kevan menarik Runa semakin dekat dengannya hingga sepasang mata mereka bertemu.

"Aku serius! aku suka sama kamu Run! bahkan jauh sebelum Rey kenal kamu! Aku Run, aku yang duluan suka sama kamu!"

Tubuh Runa langsung bergetar mendengarnya, siapa sangka Kevan selama ini telah menyimpan rasa padanya? hei, siapa pun tau jika Kevan adalah playboy cap monyet. Dia bisa saja loncat dari cewek satu lalu pindah ke cewek yang lain, tapi tidak ada satu pun perempuan yang ia seriuskan, yang ia jadikan pacar saja tidak ada. Dan sekarang laki laki itu berniat untuk menikahi Runa. Bukannya Runa tidak suka pada Kevan, namun hati Runa sudah lebih dulu terpikat oleh sosok Rey sahabat Kevan.

Jika Kevan adalah teman Rey, maka akan menjadi teman Runa juga, dan selama terjalinnya pertemanan mereka Runa sama sekali tidak melihat gelegat laki laki itu menyukainya, Kavan benar benar terlihat seperti playboy yang sering memainkan hati perempuan.

"Lo..?"

"Iya Run, gue cinta sama lo Run Lupain Rey, Run! sekarang lo cuma perlu lihat laki laki tulus di depan lo ini!"

Runa mengeleng kepala, "Gue udah janji untuk nunggu Rey, kami memang sudah putus tapi,"

Tidak mau mendengar perkataan Runa selanjutnya, Kevan langsung menarik Runa kedalam dekapannya, tanpa peduli seluruh badannya terasa sakit.

"Please Run, nikah sama aku!"

"Pan, kita baru aja lulus sekolah seminggu yang lalu." Gumam Runa dalam pelukan Kevan, Runa tidak menyangkal jika pelukan Kevan sangat nyaman seperti ia sedang dipeluk Papanya.

"Gue ngak peduli!"

"Gue ngak bisa masak!"

"Gue ngak peduli!"

"Pakaian gue biasanya dicuciin sama Bibik!"

"Gue ngak peduli!"

"Gue juga ngak biasa nyapu sama ngepel!"

"Gue ngak peduli! gue ngak lagi cari pembantu Aruna Kaila! kita bisa sama sama belajar!"

"Tapi kita masih 17!" Runa masih terus mengelak.

"Run, gue baru aja di coret dari kartu keluarga, artinya gue harus bikin kartu keluarga baru, dan itu sama lo!"

"Kevan..!"

"Sttt... Mau lo nolak juga pasti besok bokap gue bakal nyeret kita ke KUA. Tadi pas selesai bonyokin gue, Bokap langsung telepon Om Ari buat ngurusin semuanya!"

"Gue bisa jelasin ke keluarga lo kalau gue ngak hamil!"

Sebenarnya 1000 alasan yang Runa berikan pun tidak akan merubah niat baik Kevan untuk menikahinya. Kevan tulus ingin menikahinya. Kevan bahkan sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah lebih baik lagi, ia ingin menjadi sosok suami idaman para wanita. Dan Runa adalah wanita beruntung seandainya mau menikah dengannya.

"Run, kita sama sama udah dapat KTP, ngak masalah kalo kita nikah!"

"Bukan masalah KTP, Pan! Gue ngerasa kalau gue masih belum siap, gue masih labil, gue ngak mau pernikahan yang harusnya sakral ini malah hancur berantakan!"

"Gue mohon Run, percaya sama gue. Dan berhenti menghawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi, lo paham kan?"

"Besok kita ke KUA ya!"

Runa melotot, "gue ngak punya wali, jadi kita ngak bisa nikah!!"

Kevan terperangah, ternyata ngak segampang itu mau nikahin anak orang. Dia bahkan lupa apa saja syarat sah dari menikah itu sendiri.

Kevan meneguk ludah, "Saudara Ayah kamu?"

"Papa gue Anak tunggal."

"Kalian bisa pakai Wali Hakim." Sahut Papa Kevan yang tiba-tiba datang dengan suara datarnya.

Suddenly with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang