5. Kiss

56 5 3
                                    

"Mau makan apa mandi dulu?" Tanya Runa ketika keduanya sudah masuk ke dalam rumah.

Seketika Kevan menepuk keningnya, "Oh iya, nasi gorengnya tadi aku cantelin dekat pintu! Aku ambil dulu ya."

Ada sedikit rasa kecewa begitu tau Kevan bawa makanan, Runa tadi sudah masak dibantu Ibu Kevan. Padahal Runa sudah bersemangat ingin Kevan mencobanya. Dari pada memakan masakan seorang amatir sepertinya, mungkin Kevan bakalan lebih memilih nasi goreng yang sudah jelas bisa diterima perut semua orang.  Tapi kata Mama Kevan sudah enak kok, walaupun kebanyakan Mama Kevan yang bekerja.

"Ini, makan yuk!" Kata Kevan sambil membawa bungkusan nasi goreng. Melihat Runa cuma diam, Kevan mendekatinya.

"Kenapa?"

"Aku udah masak."

"Hah?"

Tidak salah lagi, Kevan bisa melihat sejumlah makanan tersaji di atas meja.

"Kok bisa?"

"Tadi ada Ibu peri yang bantuin aku!" Refleks Kevan langsung menjentikan jarinya di kening Runa.

"Ngaco, emangnya kamu bawang putih!"

"Hapal banget cerita bawang putih."

"Iya lah, aku sering dijadiin tumbal sama sepupu sepupu ku waktu masih kecil, mereka sering jadiin aku pacarnya bawang putih kalo lagi main drama, si Tasya jadi Ibu tirinya, Naura  jadi bawang merah, Isyana jadi bawang putihnya." Rasanya Kevan pengen ketawa jika mengingat masa kecilnya. Sepupunya dari Papanya itu semuanya berjenis kelamin perempuan, Kevan bahkan dulu sering di ejek bencong sama teman-temannya waktu SD.

"Sepupu kamu cewek semua?"

"Iya, makanya aku sering di jadiin tumbal!"

"Enak ya punya banyak sepupu."

"Ada enaknya ada engaknya!"

"Kok?"

"Enaknya, aku jadi yang paling ganteng, engak enaknya aku sering dikatain bencong, sial!" Kata Kevan sambil mengusap kepalanya, membuat Runa tertawa.

"Yaudah nasi gorengnya kita kasi ke tetangga sebelah aja, anaknya ada banyak, kita makan masakan kamu aja!"

Seketika rasa hangat memenuhi dadanya, Kevan kenapa ngak dari dulu aja sih kaya begini.

"Ayo makan!"

"Serius ini kamu yang masak Run? Rasanya kayak masakan Ibu aku!"

"Emang ibu kamu, aku cuma motong motong sayur sama ngaduk ngaduk doang, aku payah banget ya!"

"Pantas bentuknya aneh! Eh, kamu udah ketemu Ibu aku?"

"Iya, dia baik banget Pan!"

"Jelas lah Ibunya Kevan!"

Melihat Runa seperti memikirkan sesuatu, Kevan bisa langsung menebak pikiran Runa.

"Bingung ya kenapa aku bisa punya Ibu dua."

"Ngak bingung kok, Papa kamu nikah lagi kan?"

Sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya, Kevan mengangguk.

"Nanti abis mandi aku ceritain!"

____

"Pan habis mandi, handuknya jangan taruh sembarangan dong!"

"Oh iya lupa!" Kata Kevan mengambil handuknya lalu mencantelnya di paku.

Lalu Kevan mendekat ke arah kasur lalu duduk di sebelah Runa. "Jadi, mau cerita dari mana nih?"

Suddenly with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang