Copyright ©2017 by srmwlnd*****
(Namakamu) menatap cermin yang kini memantulkan penampilannya dari atas hingga kebawah. Ia telah siap dengan kemeja putih dan celana hitam yang sesuai dengan aturan ospek di kampusnya.
Ya, hari ini adalah hari pertamanya melaksanakan ospek. Tidak ada yang terlalu aneh dengan penampilannya. (Namakamu) merasa beruntung karena ia lahir di tanggal 1, jadi ia hanya perlu menguncir rambutnya menjadi satu. Ia bergidik ngeri membayangkan orang yang lahir tanggal 30, ya bukan berarti mereka harus menguncir 30. Ada aturannya. 1-5 kuncir satu, 6-10 kuncir dua, 11-15 kuncir 3, begitu seterusnya dengan selang lima tanggal. Ya... setidaknya untuk saat ini tidak ada yang aneh.
(Namakamu) mengambil langkah terakhir dengan mengoleskan sedikit liptint berwarna merah ke bibirnya. Setelah merasa cukup ia mengambil semua barangnya untuk turun ke bawah, ke tempat Iqbaal menunggu.
(Namakamu) berlari mengejar pintu lift yang hendak tertutup, ia dapat melihat seorang cowok yang sepertinya tidak menyadari kehadiran (Namakamu) karena ia terlalu fokus membaca buku yang berada ditangannya.
Dengan nafas terengah-engah (Namakamu) menekan tombol lift sehingga lift kembali terbuka.
(Namakamu) sempat bertatapan dengan cowok itu sesaat, sebelum akhirnya ia memutuskan pandangannya lalu masuk ke dalam lift.
Damn, pagi pagi ketemu yang beginian, lindungi hati dan matamu (Namakamu). Inget Iqbaal, inget Iqbaal. Inget ABS Iqbaal *ehhhh....*, (Namakamu) merasa bersyukur karena pagi-pagi matanya sudah dapat melihat yang segar-segar. Ya walaupun sebenarnya Iqbaal masih lebih segar.
(Namakamu) merutuki lift yang entah kenapa ia merasa lift kali ini berjalan sangat lambat. Atau dirinya yang terlalu salah fokus. Matanya sesekali melirik kearah depan, dimana terdapat pantulan wajah nya dan cowok yang sepertinya tinggal di gedung apartemen yang sama dengannya.
Kekurangan ena-ena gini nih.
Hatinya terus bergelut dengan pikirannya. Hatinya bilang 'ingat bahwa ia sudah punya Iqbaal', namun pikirannya bilang 'gapapa ini cuma cuci mata'.
TING!
Akhirnya pintu lift terbuka. (Namakamu) segera berlari menuju Iqbaal yang telah menunggunya sedari tadi.
Tap tap tap.Iqbaal mendongakan kepalanya. Ia menatap penampilan (Namakamu) dari atas hingga ke bawah. Mengagumi karya tuhan yang hampir sempurna baginya itu.
Ia tentu sangat senang memiliki kekasih yang sangat cantik, tapi terkadang ia juga merasa sial karena banyak sekali cowok yang tertarik dengan kekasihnya tersebut. Dari mulai yang menyukai secara sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan, hal itu seringkali membuat Iqbaal kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [IDR]
FanfictionMenarik perhatian di hari pertamanya dan mendapatkan gelar cantik membuat (Namakamu) menjadi semakin dikenal oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kampusnya. Iqbaal harus mengetatkan penjagaan pada kekasih tercintanya itu jika ia tidak ingin (Nama...