[4] A Jealous Boyfriend

4.1K 472 23
                                    

Okay karena pada bilang lanjut yauda, tapi aku gak janji ini chapternya bakal banyak, paling keknya 15 tamat ato ga mentok 20. Soalnya aku teh ngerasa ceritanya gaje gitu loh:'v takutnya malah kalian gak pada suka gitu soalnya alurnya ga jelas dll. Tapi karena bilang lanjut aja yaudaaa...

Enjoy<3

**

(Namakamu) sedikit meringis. Pergelangan tangannya masih berada pada genggaman Iqbaal, bahkan kini Iqbaal lebih mengencangkan genggamannya. Ia masih setia berjalan mengikuti Iqbaal yang entah akan mengajaknya kemana.

"Baal..."

Iqbaal diam. Ia tidak peduli, yang ia tahu ia harus menjauh dari keramaian agar ia dapat mengeluarkan unek-uneknya dengan bebas.

"Mau kemana??"

"Baal kenapa sih??"

"Shhh..."

Iqbaal berhenti ketika mendengar ringisan yang keluar dari mulut (Namakamu). Mereka berdua kini berada di koridor yang sepi. Hanya ada mereka berdua. Iqbaal menyenderkan (Namakamu) pada tembok, lalu menguncinya dengan kedua tangannya.

"Kamu kenapa sih?" Tanya (Namakamu) yang kini mendongak menatap Iqbaal.

Iqbaal diam. Ia menatap tajam mata (Namakamu). Rautnya terlihat sedang menahan banyak amarah dan nampak kebingungan.

"Kamu... shhh" Iqbaal mendesah membuka kuncian tangannya. Ia mengacak rambutnya asal. "Gimana bisa kamu masuk mading laknat itu?" Tanya Iqbaal yang kini memeluk (Namakamu).

"Mading laknat?" Alis (Namakamu) tertaut.

"Hmm" Jawab Iqbaal yang kini mulai tenang. Kini ia sibuk mencium aroma rambut milik (Namakamu) yang memabukan.

"Ooh maksud kamu the hottest girl itu?" Tanya (Namakamu) yang mulai membalas pelukan Iqbaal.

Iqbaal mengangguk lesu.

"Emang kenapa?" (Namakamu) melepaskan pelukannya lalu menatap Iqbaal.

"Aku gak suka. Aku gak suka kamu diliat banyak orang. Aku gak suka kamu di foto secara diam-diam dan aku gak suka kalo ada cowok yang mulai berpikir buat milikin kamu, apalagi kalo dia sampe mikir aneh-aneh." Iqbaal kini terduduk dilantai.

"Kamu gak ngerti pikiran cowok. Aku gak rela kalo sampe kamu jadi fantasi aneh aneh mereka. Buktinya baru sehari foto kamu dipajang aja Arga si playboy sialan itu udah deketin kamu."

(Namakamu) kini berjongkok menatap Iqbaal yang tertunduk lesu. Lama sekali (Namakamu) menatap Iqbaal hingga sebuah senyum keluar dari bibirnya. (Namakamu) kini mengerti, Iqbaal cemburu.

Aahh lucunyaaaa, jadi pengen foto...

"Hey liat aku..." (Namakamu) mengangkat wajah Iqbaal. "Gapapa okay? Aku bisa jaga diri kok, apalagi ada Steffi juga yang jago berantem dan kamu juga selalu lindungin aku kok." Ucap (Namakamu) mencoba menenangkan.

Iqbaal menatap dalam mata (Namakamu) hingga akhirnya mengangguk lesu. Kemudian ia menyenderkan kepalanya pada pundak (Namakamu). Tanpa ada percakapan lagi, mereka membiarkan posisi tersebut beberapa saat hingga akhirnya bangun lalu pergi.

**

Suara gerungan motor terdengar dimana-mana. Iqbaal berada di tengah jalan, terlihat tengah bersiap dengan seseorang yang tadi siang menghampiri (Namakamu).

"Inget janji lo, kalo gue menang, lo putusin (Namakamu) dan jangan ganggu pdkt gue."

Ya. Dia adalah Arga. Lelaki itu kini tengah memanaskan motornya. Sama halnya seperti Iqbaal.

My Possessive Boyfriend [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang