Final

2.7K 138 13
                                    

Dengan kelajuan cepat jisoo mengemudikan mobilnya menuju rumah sena.

"Yeri-aa bertahanlah."kata jisoo

"Kenapa menangis?"tanya sena melihat yeri terus menangis "Kau takut padaku?Kenapa?padahal aku berniat baik,jangan terus menangis sayangku....sebentar lagi kau akan kupertemukan dengan orangtuamu harusnya kau senang dan berterima kasih padaku bukannya menangis!"kata sena membentak

"Lepaskan aku!!"kata yeri dengan tangisannya

"Diamlah!Kalau kau bersuara lagi akan kupercepat kematianmu."kata sena kesal

"Lebih baik kau tanda tangani dokumen ini dibanding menghabiskan tenagamu untuk berteriak tak jelas."kata sena

"Jungkook-aa kau dimana?"kata yeri dengan lirih

"Oh...iya aku lupa,pacarmu itu sedang beristirahat jangan menggangunya.Setelah aku selesai denganmu aku akan mengurus pacarmu."kata sena membelai rambut yeri yang kemudian dihadiahi ludahan dari yeri

"Jangan menyentuhku!"teriak yeri dengan lantang

Plak...

"Berani sekali kau meneriakiku?Kau kira kau siapa?Hah..."kata sena kemudian mulai menyiksa yeri

"Sepertinya kau memang ingin cepat mati ya?Baiklah kalau begitu akan kubantu kau."kata sena yang mulai kesal karena yeri terus memberontak dengan perlahan lahan sena mengambil pisau kemudian mengarahkannya ke wajah yeri

"Bagaimana kalau wajahmu yang cantik ini kugores?"tanya sena mengayun ayunkan pisau layaknya itu mainannya

"Hentikan!!!"teriak jisoo membuat sena berhenti

"Oh..lihatlah siapa yang datang?Penyelamatmu."kata sena "Tapi sepertinya ia sedikit terlambat."lanjut sena kemudian mulai mengambil pisaunya bersiap untuk menusuk yeri tapi dicegat jisoo

Dengan sekuat tenaga jisoo berusaha merebut pisau itu dari tangan sena

"Kurasa kau juga ingin mati ya?!"kata sena pada jisoo

"Baiklah...kim yeri hari ini kau akan melihat orang tersayangmu mati dihadapanmu."kata sena

"Diamlah kau!Kaulah yang akan mati bukan aku."kata jisoo kemudian mengambil alih pisau dari tangan sena dan mendorong tubuh sena hingga yeoja itu menubruk vas yang ada didekatnya dengan langkah cepat jisoo berjalan kearah yeri kemudian melepaskan ikatan talinya

"Kau tak apa apa kan?"tanya jisoo yang kemudian segera memeluk tubuh yeri yang masih ketakutan

"Jungkook...."kata yeri lemas

"Sialan."umpat sena saat dilihatnya darah mengalir dari kepalanya dengan sisa tenaganya ia bangkit mengambil serpihan kaca dari vas yang sudah hancur dan berjalan kearah jisoo

"Matilah kau!"kata sena kemudian menusuk jisoo dari belakang

"Jisoo-aa!!......."teriak yeri keras karena sekarang jisoo sudah tergeletak ditanah berserta dengan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya

"Sekarang giliranmu."kata sena mendekati yeri dengan cepat yeri menghindar kemudian mengambil tongkat pemukul baseball untuk memukul kepala sena

"Kenapa?Ingin memukulku dengan itu?Ayo pukul....kau tak berani kan?"tantang sena

"Diamlah!!"teriak yeri ketakutan

"Lepaskan saja....kalau kau tak bisa melakukannya."kata sena semakin mendekati yeri

"Menjauhlah...atau kau akan mati."kata yeri dengan lantang tapi sena tak takut sama sekali

"Aku kasihan padanya."kata sena menunjuk jisoo yang sudah tergeletak dilantai "Dia datang untuk menyelamatkanmu tapi malah mati."kata sena tertawa senang membuat yeri marah

Different ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang