Gadis kecil dan Sahabat laki-lakinya.

104 10 4
                                    

Gadis kecil itu tengah tertawa lepas setelah mendengar lelucon dari sahabat laki-lakinya.Tawanya manis sekali,semanis kue stroberi.Sedangkan tawa sahabatnya itu terkesan dingin,sedingin es di kutub.Meskipun begitu keduanya begitu akrab dan saling melengkapi.Mereka anak-anak yang lucu.Gadis kecil itu bernama Zeelaiva Erdbeeren.Sedangkan sahabatnya bernama Raiza Kalt.Tetapi,Zeelaiva lebih suka memangginya Rai,menurutnya itu terdengar manis.

Sore ini Zeelaiva sedang merayakan ulang tahunnya di lapangan yang penuh dengan rumput juga ditemani angin yang bertiup lembut.Zeelaiva sengaja tidak membuat pesta,dia lebih suka menghabiskan waktunya bersama Raiza.Raiza seperti Terence untuknya.Kau tahu?Peri debu yang menyukai Tinker Bell.Terdengar lucu,tapi memang begitu.Zeelaiva amat menyukai dunia peri.Ironinya Raiza tidak pernah bosan mendengar celotehan Zeelaiva dengan peri-perinya itu.

"Hei Rai,kau lebih suka Tinker Bell atau Silvermist sang peri air?" Zeelaiva,gadis berusia genap tahun itu begitu bersemangat melontarkan pertanyaannya.Raiza tersenyum,senyum yang kaku.Tetapi,Zeelaiva sangat menyukainya. "Tentu saja Tinker Bell." Zeelaiva mengernyit "Kenapa?"

"Karena aku Terence dan kau adalah Tinkerku." Zeelaiva senang mendengarnya.Mereka berdua tertawa bahagia.Tanpa tahu arti sebenarnya dari kalimat tersebut.

Seperkian detik setelah itu,dandelion layaknya kapas beterbangan tepat di depan wajah Zeelaiva.Lama kelamaan dandelion itu semakin banyak.Zeelaiva hanya menatapnya diam.Lebih tepatnya dia sedang bingung benda apa itu,terlihat imut dan suci.

"Zee apa itu yang beterbangan di depan wajahmu?" Raiza pun di buat bingung.Sementara Zeelaiva memandang Raiza kesal.Ia tak mau diganggu sekarang,matanya begitu fokus menatap dandelion mungil yang sudah terpecah itu.

"Oke baiklah." Raiza mengerti bila Zeelaiva sudah melayangkan tatapan seperti itu,tandanya dia harus bungkam.Tetapi,tiba-tiba dia teringat sesuatu.

"Rasanya aku pernah melihat ini.Bukankah benda ini akan berubah jadi peri?Seperti Tinker." Ucapan Raiza terlontar begitu saja.Ia hanya mengatakan apa yang ada dipikirannya.Lain dengan Zeelaiva,ia menganggap ucapan Raiza adalah penemuan yang hebat.

"Kau benar,benda ini terbang ke arah sana.Ayo kita ikuti Rai!Benda ini akan membawa kita ke Pixie Hollow.Dimana peri-peri itu berada." Zeelaiva begitu antusias.Melihat itu Raiza mendesah.Seharusnya ia tak mengatakan apa pun tadi."Dasar gadis aneh." Gumamnya kecil.

---
Hai ini cerita baruku.Emang pendek,karena aku gak sabar haha.Jangan lupa vote dan komen yaa.Karena,itu ngebuat aku lebih semangat lanjutin ceritanya hehe ^^ Thank you.

ErdbeerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang