Stroberi

76 7 2
                                    

"Fyuh..." Tanpa aba-aba Raiza meniup dandelion yang dipetik Zeelaiva.Binar di mata Zeelaiva tiba-tiba lenyap.

                                     ---

"Raiza!" teriak Zeelaiva,karena dia merasa kesal.Sementara Raiza sudah kabur sembari tertawa cekikikan.Lantas saja Zeelaiva mengejarnya dengan sisa tangkai dandelion di tangannya.Raiza lari begitu cepat,tentu Zeelaiva tidak mampu mengejarnya.Malahan sekarang ia terjatuh,karena rumput yang ia pijak basah akibat guyuran hujan semalam.Raiza menoleh begitu mendengar suara Zeelaiva yang terjatuh,kemudian cepat-cepat langkahnya menghampiri Zeelaiva dengan tawanya yang menyebalkan.

"Dasar gadis lemah," tukas Raiza sembari memutarkan kedua bola matanya diiringi helaan nafas di akhir.Meskipun begitu Raiza mengulurkan tangan untuk Zeelaiva,tapi bagi Zeelaiva itu menyebalkan.Bagaimana tidak,Raiza bahkan sama sekali tidak menatap matanya.Raiza molehkan kepalanya ke sembarang arah,ia pikir Zeelaiva benar-benar gadis yang merepotkan.Keduanya sama-sama mempunyai asumsi masing-masing.

Zeelaiva mendengus."Huh!" Ada tatapan tidak suka dari Zeelaiva sebelum akhirnya ia menerima uluran tangan Raiza."Aku bukan gadis lemah."

"Ya.Terserah kau saja," ucap Raiza dengan tampang tidak peduli.

"Kau menyebalkan Raiza Kalt!"

"Dan kau gadis cengeng Zeelaiva Erdbeeren!"

"Aku tidak cengeng." Zeelaiva mengelak,bibirnya ia manyunkan ke depan.Zeelaiva selalu menggemaskan.

"Kau memang cengeng.Dasar bayi!"

"Aku bukan bayi.Aku bahkan sudah tidak memakai popok," Zeelaiva mulai merengek.Raiza tahu ini saatnya untuk mengalah.

"Baiklah terserah kau saja wanita dewasa."

"Aku bukan wanita dewasa." Raiza kembali memutarkan kedua bola matanya.Tidak akan ada habisnya berdebat dengan Zeelaiva,pikirnya.Kecuali,ia harus mengalah.

"Lalu?" Tanya Raiza sembari menaikkan satu alisnya,sedangkan kedua tangannya ia lipatkan ke dada.

"Aku gadis kecil,sebentar lagi aku akan menjadi gadis remaja."

"Ya.Baiklah kau adalah gadis kecil," lagi-lagi Raiza mengucapkannya tanpa menatap Zeelaiva.Hal itu menjadi kesempatan bagi Zeelaiva.Diam-diam ia memeletkan lidahnya pada Raiza.Setelah Raiza kembali menatapnya,ia berpura-pura terlihat baik-baik saja.

"Ayo kita pulang!" Baru saja Raiza melangkahkan kaki,tiba-tiba dia menepuk dahinya sendiri."Oh Tuhan!Hampir saja aku lupa." Raiza lari begitu saja meninggalkan Zeelaiva yang kini menatapnya bingung.

"Aku akan kembali!" teriak Raiza ketika sudah berlari cukup jauh.

"Oke baiklah." Jawab Zeelaiva dengan lirih,meskipun ia tahu bahwa Raiza tidak dapat mendengarnya.

Kemudian,ia duduk di bawah pohon rindang yang cukup besar menunggu Raiza kembali.Di sela-sela menunggu Raiza,Zeelaiva memikirkan tentang dandelion juga para peri.Ia masih penasaran.Apakah benar peri itu ada?Ia ingin memilikinya,meskipun hanya satu peri.Zeelaiva menopang dagu dengan kedua tangan mungilnya.Lalu berkata, "seandainya aku menemukan peri.Apakah mereka akan memberiku Pixie Dust untuk terbang?"

Sekitar dua menit Raiza telah kembali dengan kedua tangan yang disembunyikan ke belakang punggungnya.Dia juga terlihat seperti menahan senyum.Melihat itu Zeelaiva menatap Raiza bingung,tatapannya seolah-olah bertanya,"ada apa?"

"Zee,kau suka stroberi kan?" tanya Raiza malu-malu.

"Bukankah kau sudah tahu?" Alih-alih menjawab pertanyaan Raiza,Zeelaiva justru balik tanya.

"Kau bilang ingin ada pangeran yang membuatkan kebun stroberi untukmu."

"Ya.Lalu?"

"Hmm...Aku ingin menjadi pangeranmu,tapi aku hanya punya ini," ucap Raiza sembari mengeluarkan sekeranjang stroberi dibalik punggungnya.

Rupanya sedari tadi ia menyimpan sekeranjang stroberi itu di balik pohon linden tadi.Raiza memberikan itu pada Zeelaiva dengan ragu-ragu.Zeelaiva tersenyum,lagi-lagi senyum semanis stroberi."Tak apa Rai,mungkin nanti kau bisa membuatkan kebun stroberi untukku dan kau bisa menjadi pangeranku.Aku akan menunggumu." Raiza teramat senang mendengarnya.

"Bisakah kau berjanji tentang itu?"

"Ya,tentu saja Rai.Aku akan menunggumu."

---

Selamat malam semua haha.
Oke ini masih pendek sih sebenernya,jadi sabar aja wkwk.

Jangan lupa voment.Thank you ya ^^

dianzee♡

ErdbeerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang