05. Cowok

3K 462 18
                                    

Dimohon bijak menghargai karya penulis.


Tiga hari yang lalu Salma dapat kabar Siyeon jadian sama Hyunjin. Salma pikir mereka bercanda pas bilang mau bantuin Siyeon confess ke Hyunjin.

Iya.

Jadi, Siyeon yang nembak Hyunjin duluan.

Dengan bantuan Reissha dan Chaeyoung tentunya. Dan beruntungnya diterima.

Kalau nggak?

Salma yakin Siyeon pasti bakal jadi pendiam lebih dari sebulan.

Ya gimana rasanya cewek dah nembak duluan, tapi malah ditolak?

Salma sih nggak pernah ngerasain. Karena dalam kamus hidupnya nggak ada yang namanya pacaran. Palingan juga cowok itu yang bakal confess duluan.

Dan pastinya Salma tolak dengan sejuta alasan.

-🐹🐹-

Pikiran Salma jadi kemana-mana kalau lagi mikirin temannya yang pacaran.

Selama guru biologi lagi menjelaskan didepan, Salma berusaha untuk fokus. Tapi sialnya, ketiga temannya benar-benar nggak bisa diam.

"Nanti ada yang mau nemenin gue ke kelas Hyunjin?"

"Sorry, Yeon. Gue nggak bisa, mau ke kelas Reihan sama Salma."

"Eh 'kok jadi gue?" Salma tersentak mendengar Reissha menyeret namanya tiba-tiba.

Seenak jidatnya bilang Salma mau nemenin dia ke kelas Jisung.

Tolong ya, gue jadi canggung sama Jisung gara-gara tawaran sok ingin membantu waktu itu, keluh Salma dalam diam.

"Nanti gue mau ke kantin," elak Salma.

"Elah, bentaran doang sih."

"Halah, palingan mau ngeliat si cupu yang di kelas Jisung."

"Dia bukan cupu, Chae, nama dia FELIX!" Chaeyoung mengendikan bahu nggak peduli dengan ucapan Reissha.

Tidak lama bel istirahat berbunyi dan Reissha segara menarik tangan Salma keluar kelas.

"Mau kemana?" tanya Salma.

Reissha diam sampai mereka sampai di depan kelas Jisung. Spontan, Salma memegang tangan temannya yang hampir membuka pintu.

"Kalo Jisung nggak ada di kelas gimana?" tanya Salma, lagi.

"Nggak apa, 'kan gue mau ketemu si Felix Felix itu."

Benar apa yang Chaeyoung bilang. Reissha ini mau modus, tapi malah Salma yang dikorbanin.

Pintu kelas terbuka saat Salma lengah dan Reissha mengambil kesempatan untuk kembali menarik temannya memasuki kelas.

"Eh Salma, tumben ke sini mau nyamperin Jisung ya?"

Semua orang menatap ke arah guru fisika yang baru aja ngomong. Lalu tatapan itu beralih pada Salma.

Duh!

"Nggak, Bu, saya cuma nemenin Reissha."

"Tapi si Reissha ke sini mau nemuin Jisung, berarti kamu juga dong?" Harap maklum, gurunya masih muda soalnya.

"Nggak, Bu. Saya cuma nemenin Reissha," bela Salma lagi.

"Oh, kirain kalian udah jadian makanya kamu kesini."

Guru ini wali kelasnya Jisung. Makanya dia tau berita yang menyangkut murid-muridnya. Termasuk rumor tentang Jisung dan Salma.

Ketika guru itu pamit, Salma hanya tersenyum kaku lalu menatap tajam pada Reissha.

-🐹🐹-

"Maaf kakak ipar, mana gue tau kalo ada walasnya tadi."

"Gue bukan ipar lo!"

Bukannya meminta maaf karena kejadian tadi, Reissha justru membuatnya makin kesel. Nafsu makan Salma hilang dan berakhir dengan sepiring ketoprak yang hanya aduk-aduk.

Tadi setelah guru fisika keluar, Reissha malah asik godain Felix, anak cupu kelasan Jisung. Sementara kembaran cewek itu nyatanya hari ini nggak masuk karena sedang ada tanding basket.

"Haii, genks!"

"Dari mana aja lo baru dateng?"

Siyeon duduk di samping Salma dengan bibir yang menyunggingkan senyum.

"Lo sendiri dari mana, Rei?" tanya Siyeon.

"Kelasnya Jisung."

"Oh, pantes temen lu jadi badmood, si Jisung 'kan nggak masuk hari ini."

"Yeon, bisa diem gak?" Salma menatap kesal Siyeon. Sementara cewek itu tertawa geli.

Bertepatan dengan bel masuk, Chaeyoung datang. Dari ekspresinya seperti sedang menahan marah.

"Kita gunain cara itu lagi!"

"Hah?" Reissha sama Siyeon berseru bersamaan.

"Cara yang kita pake waktu nyingkirin Nancy, sekarang kita lakuin buat nyingkirin Riri."

"Kita bukan pembully, Chae."

"Jangan gila deh! Riri itu temen SMP gue."

"Kalo ini karna Seungmin deket sama Riri, mendingan lo mikir sekali lagi. Masih banyak laki-laki di dunia ini."

Salma diam, menyimak. Terlalu malas untuk menanggapi. Toh juga baginya itu tidak penting.

"Tapi gue nggak bakal biarin punya gue diambil gitu aja!"

'Dasar cewek gila.'

Salma menaruh sendok ke piring sedikit di banting. Lalu bangkit berdiri.

"Nggak ada gunanya lo mikirin cowok yang udah jelas-jelas nggak menganggap lu."







###

TAKEN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang