CHAPTER 1 : PSYCHIATRIC HOSPITAL

58 6 0
                                    

📍Silvester Psychiatric Hospital

Ketukan pintu kesekian kali yang telah didengar Aerin dimalam hari ini. Malam di Rumah Sakit Jiwa Silvester.

"Aerin buka pintunya sekarang!!" seru orang yang sedaritadi mengetuk pintu ruangan kerja Aerin. Bukan tidak ada alasan Aerin tidak ingin membukanya , hanya saja ..

"Aerin aku akan membunuhmu!!"

"Cepat Aerin!!! buka pintumu!! dasar kau dokter sialan!!"

"Aku tidak sakit! kenapa kau merekomendasikan kepada orangtuaku aku harus dimasukan kesini!!"

"Hei! disini kau Ha Junho , cepat ikut aku kembali ke kamarmu"

"TID-"

Kesunyian melanda lagi. Ya , yang tadi salah satu pasien yang masuk kesini 3 bulan lalu karena punya gangguan mental yang cukup mengganggu bagi keluarganya, tapi ia tetap menyalahkan Aerin , psikolog yang sempat menanganinya beberapa hari sebelum ia masuk kesini.

"Aerin, Junho sudah aman, buka pintunya"

Berdiri dari tempat duduknya Aerin tidak lupa untuk mengambil kunci yang berada tepat di laci mejanya. Berjalan menuju pintu yang sudah dari 3 jam lalu ia kunci karena pasien bernama Ha Junho.

cklek!

pintu terbuka


"Maaf , aku lama tadi aku keluar rumah sakit dulu" ucap seseorang yang baru saja mengurus Junho kembali kekamarnya dengan selamat.

"Apa yang kau berikan kali ini Rei?"itu kalimat yang Aerin lontarkan kepada sahabatnya , Park Reina yang tidak lain dan tidak bukan salah satu psikiater dirumah sakit jiwa ini.

"Aku hanya menyuntikan obat penenang, sudah 3 bulan Junho begitu , dia adalah pasien paling nakal yang pernah aku urus"

"Paling nakal? lalu bagaimana dengan Choi Sera ? gadis yang keluar minggu lalu?"

"Setidaknya dia tidak bertingkah malam malam seperti Junho" balas Reina sambil menaruh setumpuk kertas dimeja Aerin

"Apa itu?" Aerin mendatangi mejanya dan membaca kertas kertas yang ditarus di mejanya

"Apa lagi kalau bukan jadwalmu besok pagi , aku tadi sekalian mengambilnya dari depan"

" Hanya 1 orang ?"Aerin cukup bingung karena biasanya pasiennya itu 5 sampai 10 orang perhari

"Kau mulai tidak laku kali ? HAHAHAHA" Rei tertawa mengejek Aerin yang memasang wajah masam akibat ejekan Rei

"Setidaknya aku bisa istirahat , tidak sepertimu yang setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang kau anggap adik adik kecilmu"

Rei selalu menganggap bahwa pasiennya adalah seorang adik, dia beralasan bahwa kebanyakan dari pasiennya selalu bertingkah seperti anak kecil , dan ia harus memakluminya.

"Setidaknya aku tidak takut terhadap Ha Junho"

"Sudahlah , sampai besok pagi aku mau siap siap pulang" ucap Aerin  sambil mendorong Reina keluar dari ruangannya

"Ok , bye Aerin" Reina pun melangkahkan kakinya untuk kembali pulang dan mengistirahatkan dirinya sehabis berpenat ria.


🌼🌼🌼



Cahaya matahari menembus sela sela jendela yang tertutup gorden , menandakan bahwa sang mentari telah muncul hari ini yang menggantikan cahaya bulan di malam hari untuk menyinari kehidupan.

"Bangunlah Jae , sudah jam 9 pagi , kau bangun cukup siang hari ini" pria berumur 40 tahun itu membangunkan laki laki yang masih terbalut selimut diatas kasur dengan wajah pangerannya dan sambil membuka gorden jendela kamar tersebut.

"euhmmm nanti hyung .. aku baru tidur jam 4 subuh tadi." laki laki berwajah bak pangeran itu malah mengeratkan pelukannya pada selimut.

"Jaehyun , kau ada jadwal kan?  konsultasi , selesaikan masalahmu secepat mungkin Jae , kau butuh itu , kau sudah setuju waktu itu." pria itu menjawab perkataan Jaehyun seraya meninggalkan kamar tersebut.

Tidak butuh waktu lama untuk mengumpulkan kesadarannya kembali ke dunia yang nyata , atau dunia yang kejam baginya. Pria ini adalah Jung Jaehyun. Model tampan berumur 24 tahun yang sedang hangat hangatnya dibicarakan masyarakat karena ketampanan pria ini.


🌼🌼🌼





Seperti hari hari biasa , Reina melangkahkan kakinya masuk ke rumah sakit dengan sangat amat penuh percaya diri dan menebar senyum kepada 'adik-adik'nya. Tidak pernah terlambat 1 menit pun untuk datang ke rumah sakit.

Sepi. Itulah keadaan rumah sakit sekarang , para pasien belum diizinkan keluar pada jam sepagi ini. Biasanya mereka akan keluar di jam 10 pagi setelah mendapat sarapan. Dan setelah itulah makin banyak yang haus diperhatikan.

"Rei!" seseorang meneriakan nama perempuan ini dari arah koridor rumah sakit.

"Sungjae sunbae , ada apa ?" Reina membalas panggilan Sungjae dan tidak lupa memberi hormat pada seniornya itu.

"Sudah kubilang untuk tidak memanggil sunbae lagi Park Reina" ia melontarkan kalimat santai ditambah dengan senyumnya yang merekah pagi ini.

"Ne, ngomong ngomong ada apa ? tumben pagi pagi kau mencariku."

"Apa kau lihat Aerin dimana?"

"Belum aku baru saja datang , biasanya ia memang belum datang jam segini."

"Jangan sampai ia telat dari jam yang dijadwalkan karena pasiennya itu bukan orang biasa."

"Memangnya siapa ? politikus? vampire?-"

"Kau ini ada ada saja , pasiennya itu-"


Suara langkah kaki terburu buru dari arah pintu masuk sumah sakit seketika menggema. Perempuan yang ditunggu tunggu datang dengan tergesa-gesa.

"Hei!Apa aku terlambat?Aku baru dikabarkan kalau aku tidak boleh terlambat pagi ini " ia menyelesaikan kalimatnya seperti Zelo anggota grup BoyBand B.A.P.

"Bicaralah pelan-pelan , kau selamat karena rumah sakit ini masih sepi." Reina menjawab sambil berlagak menenangkan Aerin  yang baru saja menginjakkan kakinya di rumah sakit beberapa detik lalu.

"Untunglah .. " wajah legah terukir diwajah Aerin





  🌼🌼🌼 



Detik demi detik , menit demi menit , dan jam demi jam berlalu begitu saja tapi pasien yang ditunggu tidak kunjung datang. Cukup menguji kesabaran Aerin yang sudah bosan menunggu di dalam ruangan dengan hanya duduk di singgasananya. Ia beranjak keluar ruangan dan pergi mengambil teh ditempat yang memang disediakan.

Ia meminum tehnya sambil menatap jam yang terpajang indah di dinding. Ia merasa memang hari ini kesabarannya benar benar diuji , sekarang tepat jam 1 siang bahkan ia melewatkan makan siangnya demi menunggu pasien yang dibilang 'orang yang tidak biasa'. Seingat Aerin nama pasiennya adalah Jung Yoon Oh .Ia merasa tidak ada orang penting di negaranya yang beratas nama kan Jung Yoon Oh.

'PRANGGG!!!!'

"Lagi-lagi .. adik Rei berbuat ulah .. " ia menatap Rei yang langsung keluar dari ruang istirahat dan membereskan kekacauan yang dibuat oleh pasien pasiennya sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

" Dokter Kim Aerin?"





























TBC

Blood , Sweet &  TearsWhere stories live. Discover now