Payung itu ia buka dengan pelan
Melindungi dirinya dari rintik hujan
Ia melihat ke atas perlahan
Bingung dengan apa yang ada di pipi kiri dan kanan
Mengapa ada aliran tangisanMulai sadar apa yang ia tatap di depan
Hatinya tak karuan
Air matanya deras tak tertahan
Nafas terhela tak aturanBerbisik dengan hati yang mulai berantakan
Hai pangeran
Aku bertanya penuh harapan
Ingin mendapat jawaban dengan kejujuranApakah kita hanya bisa memandang dari kejauhan?
Bagaimana saat kita bergandengan tangan?
Lalu, ketika engkau sudah merasa nyaman?
Semuanya akan kau kemanakan?Ia mulai merasa kehilangan
Saat melihatnya bermesraan dengan seorang perempuan
Namun, ia hanya diam memandang dengan tatap kekosongan
Sadar bahwa dirinya tak ada sebuah ikatanIa pun melihat dengan sedikit senyuman
Merasa sedikit senang karena prioritas pernah ia dapatkan
Walaupun ia hanya sebagai pilihanJangan
Tetap jangan tinggalkanSenyumnya terbalaskan dari pangeran
Jikalau engkau bersungguh ingin mendapatkan
Aku tunggu di pelaminan
hai wanita dengan penuh ketegaran dibalik senyuman~ WTP
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemalsuan Senyum
PoetryBercerita tentang sajak yang tak terarah dari seseorang yang menganggap dirinya terlalu lemah untuk dikasihani