prolog

16 2 0
                                    

Elia Russel

Aku lelah dengan semua ini, dimana takdir mempermainkan ku, seolah dunia tertawa dengan ketidakberuntungan ku. Dunia seakan mengejek ku karena tidak bisa menyamakan langkah dengan nya. Aku jatuh dan semakin jatuh lebih dalam dengan rasa putus asa, siapa yang harus di salahkan? Keluarga, orang sekitarnya, atau mungkin dirinya sendiri.

*****
Eliya mulai tidak bisa mengontrol dirinya saat mulai merasakan kesepian dari perceraian orang tuanya, di mana ia sangat merindukan kasih sayang dan cinta dari kedua orang tuanya, walaupun sudah sangat lama tapi Eliya masih sangat kecewa dengan orang tuanya yang memutuskan bercerai tanpa memimirkan dampak hal tersebut pada, seakan tidak ada artinya dirinya untuk keluarganya. Setelah setahun dari perceraian orang tuanya, Eliya malah di tinggal di rumah neneknya dan ibunya menikah lagi, sedangkan ayahnya entah dimana. Dan setelah sekian lama ayahnya muncul di duninya yang sudah begitu abu- abu. Depresi yang di alaminya sejak ia mulai beranjak remaja, dimana kakek neneknya begitu tidak menyukainya, yang memperburuk psikisnya. Eliya menyalahkan kedua orang tuanya, ia begitu amat sangat kecewa, terutama dengan mommy nya yang meninggalkannya di rumah yang di anggapnya neraka. Dimana dia tidak di pelakukan dengam baik, sampai ia mengalami yang namanya depresi.

Flashback on

"Mom, ini rumah siapa?", cicit dari gadis yang masih berusia 7 tahun itu pada wanita paruh baya yang menggendong dirinya.

"Ini rumah omma sayang". Sambut mommy nya, sambil mengelus kepalanya.

Wanita yang masih tidak terlalu tua itu  yang di bilang mommy nya, yang ia tahu sekarang namanya sarah yaitu neneknya berbincang dengan mommy nya begitu lama.

"Ma, aku titip elia ya, aku tidak bisa membawanya bersama ku dengan situasi sekarang".

"Apa kamu yakin tidak membawa elia bersama mu, dia masih sangat membutuhkan kamu sekarang".

"Menurut mama, dengan situasi ku yang baru ini, aku bisa membawa elia ?".

"Liana, fikirkan lagi itu, mama juga tidak bisa menjaga elia, kamu tau sendirikan mama tidak menyukai mantan suami mu itu, nanti malah mama melampiaskan amarah mama pada elia" . Muka melasnya sarah pada anaknya.

"Tunggu sampai keluarga baru aku bisa menerima elia, aku akan membawanya bersama ku  saat itu, please ma" . Liana begitu memohon pada sarah.

"Ok, tapi kamu yang memberikan semua kebutuhan elia?".

"Itu pasti ma, aku akan mentrasfer tiap bulan buat kabutuhan elia". Liana tersenyum pada sarah.

Semenjak saat itu, Elia tinggal bersam neneknya, ia anak yang pintar dan penurut.

Mommy nya sering berkunjung, akan tetapi seiring berjalannya waktu, mommy mulai jarang mengunjunginya. Semua kebutuhannya terpenuhi, tetapi rasa rindunya tidak terbalaskan.

Waktu berjalan begitu cepat hingga ia menyadari perubahan sikap dan perlakuan nenek dan kakeknya terjadapnya.

Saat mulai masuk sekolah menengah ia mulai mengerti segalanya, perceraian orang tuanya, yang ia tidak mengerti mengapa ibunya meninggalkanya di sini?.

Dan kenapa kakek nenenya begitu tidak menyakainya, dan selalu salah di mata mereka?.

Ia mulai menerima ucapan pedas dari kakeknya sejak kelas IX SMP, ia bingung dengan semuanya, apa ia membuat kesalahan.

Elia bertahan dengan semua ucapan neneknya yang begitu sakit bila terdengar di telinganya.

Sampai pada saat ia beranjak SMA, neneknya semakin menjadi - jadi kepadanya. Bahkan sampai main fisik.

Pernah sekali ia pulang terlambat, ia jalan dengan pacar masa SMA kelas X. Ia pergi dengan teman - temannya. Ia di semprot abis - abisan sama neneknya. Di bilang ini itulah, bahkan di bilang murahan, karen cuma telat pulang. Elia mencoba menjelaskan pada neneknya kalau tidak seperti yang di kira neneknya. Tapi ia malah di bilang ngelawan saat di nasehatin.
Entah apa yang membuat neneknya begitu tidak menyukainya, dimana letak salahnya.

Orang bilang kalau rumah ku adalah istana ku, berbeda dengan elia, rumah adalah neraka untuknya, dimana ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Keinginan nya untuk keluar dari rumah sangat besar, tapi bagaimana ia bisa menghidupi dirinya yang masih 17 tahun. Jadi Elia memutuskan bertahan sampai ia masih bisa menahan segalanya.

----------
Maaf ya pendek, ini cerita kesekian ku yang ku coba, yang lain masih ku coba tapi belum berhasil menarik pembaca.

Semoga cerita kali ini berhasil walaupun sedikit pembaca.😶😶

Aku sangat berharap.

Jangan lupa vote ya biar aku ada semangat nulisnya.🌝🌝🌝

Salam penulis yang masih menanti mentari setelah hujan👋👋👋

By👉 Nona Jeon


After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang