Bagian 4

5 1 0
                                    

Alan prov

Gue Alan Eggart, gue baru datang ke kota ini, gue tinggal di singapura selama ini. Tapi karena urusan pekerjaan papa, jadi keluarga ku pindah kesini. Awalnya gue menolak, tapi sudah tuntutan pekerjaan papa, jadi gue ikut padahal dengan terpaksa.

Guemempunyai adik perempuan 15 tahun. Dia sangat menyebalkan dan kepo, hobinya ngaduin gue ke papa kalau kemauannya gak di turutin. Gue kasih tau aja biar gak nanya siapa dia kalau nanti dia nempel nempel kayak cicak di gue nanti, biar gak salah faham dan cemburu para readers.😎

Sampainya di sini, gua bosan dan memutuskan mengajak motor kesayangan jalan - jalan. Tadinya sih adek valak gue minta ikut. Tapi gue gak mau, ancur jadinya nanti acara jalan - jalan. Bukannya jalan - jalan nanti malah bikin pusing dan dompet terkuras sampe koin koin. Jadi gue mau cari aman saja di sini.

Pas lampu merah tadi di jalan gueblihat cewek yang serius sekali menelusuri jalan dengan mata indahnya. Gue menatapnya dengan senyuman, tapi dia masih setia menatap jalanan seakan gak akan di lihatnya lagi. Gue memutuskan menepuk pundaknya setelah beberapa pertimbangan. Dia menglihkan pandangannya dari jalan ke arah gue dengan menaikkan satu alisnya. Gue natap dia lekat lekat dengan tersenyum, saat di menaikkan satu alisnya sumpah dia manis banget gumam ku dalam hati. Dia mengalihkan pandangannya ke depan lagi, mungkin karena tidak kunjung mendaoat jawaban dari gue. Gue merutuki diri sendiri kenapa tidak membuka obrolan dengannya tapi malah senyum - senyum.

Dia melihat lurus lagi ke jalanan, melihatnya dari samping aja udah manis banget, apalagi liat dari depan. Setelah lampu berubah jadi hijau dia melajukan motor maticnya dengan kecepatan normal. Seperti terhipnotis  gue ngikutin di dari belakang, tapi tak lama dia sepertinya menyadari kalau gue ngikutin dia, tapi menambah kecepatan, bisa di bilang ngebut sih. Gue gak nyangka dia jago pakai motor, gue senyum melihat punggungnya yang mulai menjauh dan hampir tak terlihat.

Gue sengaja gak ngejer karena kalau gue kejer nanti dia malah hilang dari pandangan gue, jadi gue milih buat lihat dari jarak yang lumayan jauh yang gak telihat olehnya. Tak lama dia menghentikan motornya di depan mini market. Setelah dia masuk baru gue memarkirkan motor juga di depan mini market juga. Tidak lama gue mencari dia di dalam, ternyata dia di arena buah, dari tempat ku berdiri aku bisa melihat dia sedang memilih buah. Rambutnya yang terurai sampai ke bawah bahu dan rapi. Gue berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya sambil memilih buah - buah juga. Dia tidak menoleh dan terus memilih buah lalu di masukkan ke kresek di tangan kirinya.

Karena sangat penasaran aku membuka suara, hai kata ku sambil mengubah posisi ku menatap dirinya. Tak lama dia melihat ke arah gue dengan satu alisnya seperti di lampu merah tadi. Gue ngulurin tangan kepadanya dan nyebut nama gue, tapi dia hanya menatap uluran tangan gue, tapi tak lama dia meraih tangan gue dan menyebutkan namanya. Akhirnya gue tau namanya, Elia katanya. Mulut gue yang keterlaluan jujurnya ini spontan bilang manis, dia  mengerutkan dahinya, sepertinya dia bingung dengan ucapan ku tadi.

Gue gak tahu harus jawab apa, gue jadi gelalapan sendiri, dengan bodohnya gue malah nama lo manis. Gue merutuki diri gue, sejak kapan nama bisa  jadi manis. Mungkin karena gue terlalu lama bergulat sama diri sendiri, dia mengalihkan badannya memilih buah lagi. Gue mencoba membuka obrolan dengannya dengan bertanya. Lagi lagi pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut gue yang tiba tiba tidak berguna ini. Dan hasilnya di jawab ketus olehnya. Tidak lama di beranjak untuk membayar belanjaannya dan keluar dari mini market. Gue tidak ngikutin dia lagi karena gue gak mau mulut gue yang tiba - tiba gak bermutu ini ngekuarin hal yang tidak berguna lagi. Dan gue memutuskan membayar buah di tangan gue kalau gak beli malu kan kalau keluar tanpa beli. Setelahnya gue pulang dengan muka lesu karena gagal dapet kontak elia, boro - boro kontak ngomong gue aja udah kek gitu gimana dapet kontaknya coba.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang