The 1

2.4K 252 89
                                    

Cerita ini terinspirasi dari tatto terbaru hyunbin (itu permanen atau bukan tapi intinya gue sedih dia bikin tatto didadanya cem begitu) dan juga temen seperbolangan gue (yang selalu ngasih saran dan ide buat bikin work baru, dan padahal work gue yang lainnya belom pada kelar..lucknut sekali dia bocah) yang kemana-mana berdua, nyari tiket berangkat jam 4 pagi juga berdua, tapi kita ga pacaran...suwer deh..

Karna hasrat yang menggebu-gebu, tapi masih ingat dengan work yang lain, aku hanya akan membuat ff ini sekitar 10 chapter atau maximal 15 chapter..

typo is art

🍑🍑

Sore ini, hyunbin datang ke apartemen kekasihnya, minhyun. Dia baru saja pulang pemotretan di China dan dengan segudang rindu di dadanya dia berniat langsung kesana tanpa harus pulang ke apartemennya terlebih dahulu.

tok

tok

tok


"iya sebentar" tak butuh waktu lama minhyun berjalan menghampiri pintu apartemennya.

Tentu saja hyunbin tau password apartemen minhyun, hanya saja dia ingin memberikan kejutan pada kekasihnya itu. Tadi pagi dia menelfonnya dan mengatakan akan pulang dua atau tiga hari lagi.

tok

tok

tok

Suara ketukan itu kembali berbunyi menandakan si tamu tidak sabar menunggu tuan rumah yang sedang berjalan ke arahnya untuk membukakan pintu.

"iya sebentar dulu, tidak sabar sekali" minhyun misuh-misuh dan mujlai mempercepat langkahnya.

*cklek

Pintu terbuka dan menampilkan sosok yang dia tunggu-tunggu.

"binnnn.....bohongin aku ih sebel" minhyun memeluk tubuh yang selau didamba, dengan sigap pun hyunbin membalas pelukan tersebut.

"kok bau parfumnya beda? kamu beli parfum baru? aku gak dibeliin ih..." minhyun pura-pura ngambek sambil mengepoutkan bibirnya.

"parfum? emang beda gimana yang?" hyunbin terkekeh mendengar ucapan kekasihnya.

"ihhh.....beda lah lebih manis, kesannya kaya bukan kamu banget gitu.."

"tadi aku emang mampir ke toko parfum mau nyari yang biasa aku pake tapi gak ada, eh sama mba-mba nya malah di semprot parfum asal gatau apa nih..aku gak begitu suka"

"pantesan....."

"kamu gak mau ajakin aku masuk yang, kita kangen-kangenan dipintu aja gini biar diliatin orang-orang"

"oh iya, hehehe yaudah yuks masuk"

Minhyun menarik lengan hyunbin dan membawanya ke sofa yang ada di ruang tengah. Hyunbin memposisikan duduknya bersandar dilengan sofa, dan minhyun didepannya tepat didekapan hyunbin. (read "dipeluk dari belakang" gitu).

"dimana seonho?" tanya hyunbin sambil mengusap-usap rambut minhyun.

"tadi pagi dia ijin katanya mau ada peninjauan tempat magang, aku lupa daerah mana cuma dia bilang bakal nginep dirumah temennya" jelas  minhyun

Minhyun menikmati tiap sentuhan yang diberikan hyunbin, usapannya pun kini berubah menjadi elusan-elusan bersensasi seperti membawa aliran ion-ion listrik yang mulai menyengat tubuh minhyun. Hyunbin paham letak titik sensitive kekasinya, dia selalu menjelajahi itu ketika rindu yang tak terbendung seperti saat ini.

The Third Person Minhyunbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang