The 8

1.1K 167 215
                                    

Happy reading





typo is art






Kali ini minhyun benar-benar kacau, dia ingin sendiri dulu dan tak ada yang mengganggu. Pagi itu, saat hyunbin mengangkat telfonnya dalam kondisi ingin tidur, sore itu saat minhyun datang ke apartemennya namun tak ada siapapun disana seolah menjawab perasaan yang selama ini mengusik hatinya, ingatan itu kembali datang.

Minhyun mengemasi beberapa pakaiannya, dia ingin sebentar saja melepaskan ketegangan-keteganagn yang ada diotak-nya.

"huh, ok semuanya sudah siap!" minhyun bergumam dan meletakan barang bawaannya kedalam bagasi mobil, dia benar-benar butuh sendiri.

"aku tau, setelah ini kau akan datang ke apartemenku, jika tidak ada, kau akan mencariku dikantor. Meminta maaf dan merayuku. Aku lelah Kwon Hyunbin!" minhyun kembali berbicara sendiri, didalam mobilnya dia menangis sejadi-jadinya.

Minhyun tak tau hendak kemana, dia melajukan mobilnya (sedikit) kencang menyusuri jalanan kota, tiba-tiba matanya menangkap sebuah plang yang cukup menarik perhatiannya karna pikiran dan juga badan yang lelah mengemudi, akhirnya minhyun membelokan mobilnya kesebuah penginapan sederhana di dekat pusat kota. Minhyun memilih sebuah family room, meski dia datang sendiri tapi dia tak ingin tinggal diruangan sempit.

"hngg" minhyun merebahkan tubuhnya diatas ranjang, sedikit memejamkan matanya dan kejadian seharian tadi terulang kembali.

Sakit hati yang minhyun rasakan begitu dalam, dia kembali menangis sesegukan dibawah selimut.


..



Hyunbin dan Yongguk telah kembali dari liburan singkatnya, hyunbin mengantarkan yongguk sampai ke rumah bibinya.

"thanks bin, aku seneng banget bisa habisin waktu aku di korea bareng kamu" yongguk mengecup bibir hyunbin sekilas.

"no problem honey, kalo kamu bahagia aku bakal lakuin itu semua" hyunbin mengusap pucuk kepala kekasih gelapnya itu.

Yongguk berlalu setelah menghilang dibalik pintu rumah milik bibinya, hyunbin kembali melajukan mobilnya.

"aku harus menemui minhyun" kali ini jantungnya berdebar dengan kencang, dadanya terasa nyeri seolah tengah merasakan ada sesuatu yang terjadi dengan kekasihnya, minhyun.

Mobil hyunbin semakin kencang melaju, dia tidak ingin terlambat.

Hyunbin langsung menekan password apaartemen minhyun pada tombol pintu, dia berlari ke arah kamar minhyun, ternyata kosong dia menyusuri semua ruangan dan kosong semua.

Tak putus asa hyunbin langsung melajukan mobilnya ke kantor minhyun, namun saat hendak memasuki ruangan direktur langkahnya terhenti oleh sebuah panggilan yang tak asing.

"tuan Kwon Hyunbin"

seketika tubuh hyunbin menoleh ke sumber suara itu "iya sekretaris Kim?" jawabnya santai.

"tuan Hwang Minhyun tidak ada diruangan, kemarin dia ijin pulang lebih awal sekitar pukul 14:00. beliau berkata akan mengunjungi anda tuan, dan semalam tuan Hwang juga meminta saya untuk mengurus semua keperluan kantor selama beliau tidak ada, saya kira, tuang Hwang berlibur bersama tuan Kwon" jelas shihyun lengkap.

Seketika tubuh hyunbin bergetar hebat, yang dia takutkan pun akhirnya terjadi. Hyunbin sangat menyesal dia ingin menghukum dirinya sendiri jika sampai sesuatu hal terjadi pada minhyun.

"terimakasih infonya, saya hanya akan mengecek sebentar keruangannya" hyunbin berlalu meninggalkan shihyun dengan berjuta pertanyaan dikepalanya.

The Third Person Minhyunbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang