▪delapan▪

105 30 23
                                    

Mila melangkahkan kaki nya keluar rumah sambil memasang earphone nya dan menyetel lagu kesukaan nya, 'Another World' dari One Direction.

Dia terus berjalan sambil melihat sekeliling komplek. setiap sore, banyak anak kecil yang bermain disekitar sini.

Mila tersenyum kecil melihat balita yang sedang belajar jalan dibantu oleh sang ayah.

Lalu Mila berjalan mendekati taman. Dia ingin melihat sunset sore ini. Jadi dia berkeliling komplek sambil mencari udara segar.

Sebuah tangan menyentuh bahunya yang membuat Mila menoleh kebelakang secara spontan.

"Hai, Luke." sapa Mila sambil melepas earphone sebelah kanan nya dam mengecilkan volume musiknya.

Luke tersenyum dan berdiri disamping Mila sambil menatap langit yang mulai berwarna jingga.

"Luke." Panggil Mila tanpa menoleh. lagipula dia tau kalau Luke tidak akan menyahut.

"Lo kenapa gak pernah ngomong. Sama siapapun itu. Bahkan sama temen temen deket lo? sama gue? sama orang tua lo? terus kenapa lo suka banget senyum? lo kan punya mulut gunanya buat ngomong juga, Luke. lo kenapa ga mau ngomong? terus kenap—"

"I love you." Mata Mila melebar dan kata katanya terpotong oleh suara itu.

Dia merubah posisi berdirinya menghadap Luke dan sebaliknya.

"A-apaan, Luke?" yang ditanya cuma terkekeh.

"I love you. Mulut gue guna nya buat itu, buat ngucapin kata cinta ke orang orang yang gue sayang." Ucap Luke lalu tersenyum.

Mila diam tak berkutik sambil mengontrol degup jantungnya yang serasa dikejar seekor anjing.

Hening.

"So... yo-you love me and you're not lying?" Luke tersenyum dan mengangguk.

"Buat apa mainin perasaan orang yang jelas gue sayang?" ujarnya. kini giliran Mila yang tersenyum.

"I love you too, Luke."
















Abis woi abis! Bubar bubar! gue ga bisa bikin scene baper fak. yaudah lah. gitu aja ya?
Abis aja ya ceritanya? wkwkwk

Hemmings'

no words; hemmings [✅]Where stories live. Discover now