She Meet The Boss

1K 9 0
                                        

Gadis dengan tinggi pas-pasan itu kini berhadapan langsung dengan si bos. Si gadis harus bersusah payah mendongak keatas untuk menatap si bos walaupun sudah dibantu dengan heels 5cmnya tapi, sama sekali tidak membantunya menatap si bos yang menjulang mirip tokyo tower tersebut.

" kamu pendek yah? " mendengar itu si gadis yang bisa merutuk sang bos dengan sumpah serapah dalam hatinya. Terus kalau aku pendek kenapa? Nggak tau yah kalau cewek pendek zaman sekarang lagi dicari-cari? Pendek-pendek gini aku manis lho pak. Pikirnya ke ge-eran.

" hehehe iya pak. Tapi, gini-gini aku cekatan lho pak! Tenang aja " balas si gadis.

Si gadis yang bernama Scheherazade ini walaupun 'agak' pendek tapi terbilang cukup manis. Kulitnya tidak putih tapi juga tidak hitam, eksotis lah yah kalau orang-orang bilang. Bibirnya tipis yang suka dilapisi liptint warna merah yang dia beli diskon dari teman kerja parttimenya dulu. Lumayanlah nggak nyampe 50 ribu udah dipake 3 bulan tapi masih awet aja.

Scheherazade, atau biasa dipanggil zade namun teman-temannya memanggilnya 'serai' katanya lebih ngampang diingat daripada zade. " please deh aku bukan bumbu dapur yang kalian panggil serai " protesnya sewaktu mendengar namanya diplesetin jadi bumbu dapur beraroma segar tersebut.

"nggak apa-apa kali! Kan malah bagus jadi kesannya kamy mirip Spicy Woman "

" spicy woman gundulmu! "

Terkadang scheherazade juga bingung kenapa dulu almarhum ibunya memberinya nama sesulit ini? Ayahnya menjawab pertanyaan anak gadisnya kalau sang ibu sangat menyukai tokoh scheherazade dalam dongeng 1001 malam. Tokoh wanita yang berjuang demi hidupnya dengan bermodalkan cerita hingga akhirnya sang suami yang berniat membunuhnya setelah malam pertama mereka luluh dan jatuh cinta pada sosok scheherazade. Ibunya ingin anak gadisnya juga kuat seperti tokoh wanita tersebut. Agar sang anak gadis bisa menjadi sesosok karang dilautan.

Oke, kembali ke tokoh utama kita yang sampai saat ini masih mendonggakan kepalanya sambil menatap sang pemberi berkah bulanan.

" apa kau tidak punya setelan pakaian yang lebih layak digunakan? " tanya sang bos kembali

" kenapa pak? Aku pikir setelan ini layak kok " iya dia tidak melihat alasan kenapa setelan ini jadi 'tidak layak' di mata bosnya. Dia memakai kemeja putih dengan pencil skirt berwarna hitam yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang terbilang indah disertai dengan sepatu heels 5cm untuk menopang tingginya.

Sang bos menunduk mendekatkan wajahnya ke wajah scheherazade. Wow pak bos wanginya enak banget. Entah apa yang ada dalam pikiran gadis ajaib ini.

"aku dapat melihat bra berendamu" saat mendengar hal itu nafas scheherazade tercekat dan langsung menutupi bagian dadanya. Otaknya sudah membunyikan sirine 'pelecehan seksual'. GAWAT! " harus aku akui pemandangan seperti ini dipagi hari cukup menyegarkan tapi, aku sama sekali tidak tertarik "

" m...maaf a...aku sama sekali tidak... "

"sudah, lain kali jangan kamu ulangi " scheherazade bernafas lega " kamu sudah menerima job description kamu kan? "

Scheherazade mengangguk.

" bagus tugas pertamamu adalah buatkan aku kopi jangan pakai gula apalagi krim. Dan review jadwalku hari ini. " scheherazade berusaha mencatat apa yang si bos bilang barusan. Si bos ngomongnya mirip kereta MRT, untung aku nulisnya cepat. " Oh ya Jam 3 hari ini aku ingin kamu meng-cancel semua jadwalku "

" ada emangnya pak? Bapak sibuk? " si bos menatap scheherazade datar. Oops, kau melakukannya lagi scheherazade.

" apakah aku harus melaporkan setiap kegiatanku padamu nona. Scheherazade? " yang ditanya menggeleng cepat sambil mencicitkan kata maaf. Sang bos pun berjalan keruangannya meninggalkan zade (disingkatkan) disana

" oh iya kopi! " dia baru ingat tugas pertamanya. Dengan cepat zade berlari menuju pantry dan bertemu dengan OB yang kebetulan lagi bertugas.

"maaf pak, aku mau buatin Kopi untuk pak bos " ucapnya terengah-terengah.

" pak bos siapa non? "

" pak Alden! "

"oh pak alden. Non buka aja lemari pantry dia ujung, disana ada kopi yang pak alden sering minum. Non tau kan pak alden suka kopinya pahit?" zade hanya mengangguk. Dengan secepat kilat dia meraih cangkir kopi dan melapnya dengan telaten mengambil satu sendok teh kopi hitam dari pantry ujung dan meletakkannya dalam cangkir kopi. Tidak boleh terlalu panas airnya atau itu akan mengurangi cita rasa kopinya.

" oke sempurna! " pengalamannya dalam membuat kopi tidak perlu dipertanyakan. Zade sudah membuatkan kopi untuk ayahnya sedari dia tau cara menggunakan kompor.

Dengab hati-hati zade mengantarkan kopi tersebut keruangan si bos. Perlahan tapi pasti kopi itu akhirnya tiba di meja sang bos.

" pak kopinya sudah siap hehehe "

Si bos hanya menatap datar zade yang terlihat bahagia karena menyelesaikan tugas pertamanya walaupun hanta membuat kopi. Hal tersebut membuat si bos mengulum senyumnya seraya meminum kopinya. Sesuai seleraku. Gadis ini pandai juga dalam membuat kopi.

" hehehehe aku sering buatin ayah kopi, pak jadi aku agak mahir buat kopinya " zade berbangga diri. Si bos dalam hati hanya bisa tertawa. Gadis yang unik.

"sceheherazade..."

"iya pak?"

Si bos menginstruksikan zade untuk mendekat. " ada apa pak? "

Si bos menarik tangan zade sehingga membuat zade terjatuh keatas pangkuan bosnya. Zade terhenyak. Merasakan tangan si bos membelai punggungnya dan berakhir tepat diatas bokongnya yang berisi. " kopi buatanmu enak, nona sekretaris " bisik si bos menggoda.

"eh pak! bapak lepas kan" bisa dia rasakan lagi tangan itu mengusap-usap pantatnya sementara tangan yanf lainnya bertengger di atas dadanya. Ya tuhan bosnya seorang peleceh! Ini pelecehan! Zade berusaha untuk melepaskan diri. Memberontak. Tidak! Dia tidak boleh tinggal diam! Dia pikir wanita macam apa aku ini.

Satu remasan di dada montoknya membuat zade mendesah nista. Si bos tersenyum, dijilatnya tengkuk zade yang terekspos. Tubug zade bergetar bagai disengat ribuan volt listrik.

Beruntung sebelum terjadi hal-hal yang tak inginkan suara ketukan terdengar membuat sang bos melepas pelukannya terhadap tubuh zade. Dengan rambut acak-acakkan dan beberapa kancing baju yang terbuka zade membuka pintu dan lari keluar. Dia terduduk di kursinya sambil mengulang kejadian diruangan bosnya. Bagaimana dirinya dilecehkan, bagaimana dirinya merasa keenakan saat sang bos meremas dengan kasar payudara sintalnya dan lidah hangatnya menelusuri leher dan tengkunya Oh god Fuck! Fuck! What just happened?!

***

Vomentnya ditunggu yah 😊 kritik dan saran dipersilahkan. Happy reading! Xoxoxo

Yes Or No ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang