©𝓉𝓎𝒸𝒽𝒶𝓈𝓉𝒾𝑒
"Saat kami tahu bahwa di sekolahan akan ada anak baru, jenis kelaminnya laki-laki, berasal dari tanah yang sama dengan kelahiran Dewi Sartika, dan juga toko kue Kartikasari serta Primarasa, kami serasa komplet, padahal belum ketemu."
-•Jimin Galileon•-
• • •
01• • •
1
Azka enggak pernah suka dengan yang namanya perpisahan, tapi paling suka sama yang namanya berkenalan. Jadi, saat si Papah mengumumkan mereka akan pindah lusa, perasaannya campur aduk, ada euforia sendiri di atas rasa kosong yang mulai menyapa.
Pagi itu dia pergi ke sekolah naik motor Pak Ujang yang dia pinjam kemarin malam sehabis shalat Isya berjamaah di masjid kompleks. Dia sengaja menunggu Pak Ujang di dekat pos satpam sambil main catur bareng satpam jaga, konon dari sumber yang didapat, hari ini merupakan jadwal Pak Ujang untuk jadi salah-satu peronda. Awalnya, dia pengin sewa motornya saja, tapi Pak Ujang mengotot enggak mau disewa, enggak mau dibayar, dia bilang begini,
"Aden Azka itu baik, suka ngasih bapak jambu air yang manis-manis, masa Aden minta tolong, bapak minta bayar? Enggak ah enggak, ulah kitu". (*jangan gitu*)
Jadilah ia setuju untuk meminjam motor Pak Ujang, enggak jadi sewa. Tapi, Azka mengajukan satu syarat, berupa sebuah perjanjian dengan jaminan uang seratus ribu, perjanjiannya, kalau dia pulang lebih dari jam dua belas uangnya jadi buat Pak Ujang saja, lalu beliau setuju.
Padahal, sekolah dia pulangnya 'kan jam tiga.
Sesampainya di sekolah, ia langsung memarkirkan motor Honda tua nan lusuh milik Pak Ujang di parkiran dengan tampang lempeng luar biasa, padahal dia sedang jadi pusat perhatian gara-gara motor yang dikendarainya, tapi Azka mana pernah peduli? Pembawannya memang begitu, cuek bebek, tapi tetap buat cewek klepek-klepek.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita SMA
FanficIni hanya sepenggal kisah antara biasa dan tidak , kami ramai, ada tujuh. Teruntuk kalian yang pernah dan masih jadi anak SMA. Kita kenang masa-masa indah bersama-sama, yuk? #1 Btslokal (25032019)