02~ Commuvere

39 6 1
                                    

Dahulu, saat itu

Pagi yang cerah. Sera bersiap-siap berangkat sekolah. Tas dan alat tulis telah dia masukkan ke dalam ranselnya. Rosi menyusulnya dengan membawa kotak makan yang siap dimasukkan ke dalam tas ransel Sera. Dia menggandeng tangan Sera seiring perjalanan ke sekolah, Taman kanak-kanak yang berjarak jauh dari rumah membuatnya was-was untuk membiarkan Sera berangkat sendiri.

Hari ini adalah kesekian kalinya Sera berangkat sekolah hanya dengan ibunya. Radit?

Radit berlibur bersama keluarganya di Tiongkok.

"Ibu, Radit kapan pulang? Sera nggak suka berangkat sekolah sendirian, Sera juga pengen main bareng Radit," kata Sera.

"Nanti sore Radit sudah pulang. Sabar ya nak.... besok Radit pasti sudah di rumah kita. Lalu, Sera dan Radit bisa main bareng lagi."

Sera tersenyum mendengarnya. Sera menggandeng tangan ibunya erat dengan mengayun-ayunkannya. Melihat yang dilakukan anaknya, Rosi pun tersenyum.

~○~○~○~○~○~○~○~○~○~○

"Peterpaaaaan," teriak Sera sambil berlari saat melihat Radit dan tante Lisa turun dari mobil. Tante Lisa tertawa melihat reaksi Sera.

"Tinker Bell," Radit memanggil Sera pelan dan segera menemui Sera.

Sementara Lisa masuk ke ruang tamu dan berbincang dengan Rosi.

"Aku mau cerita sama kamu, di sana keren sekali Ser. Kamu pasti nggak mau pulang kalau kesana," kata Radit dengan antusias.

"Huft, aku nggak diajak kesana. Aku sendirian di sini. Kamu lama sekali. Kamu tau? Saat kamu pergi, Tinatun melahirkan, anaknya tiga, lucu-lucu," kata Sera tak kalah antusias.

"Oh ya? Warna apa aja? Perempuan semua apa ada laki-lakinya?"

"Ada satu yang laki-laki, warna abu-abu. Yang lainnya kayak Tinatun."

Saat itu juga, Lisa memanggil Radit dan memberikan sebuah tas kertas.

"Sera, ini buat kamu," Radit memberikan tas tersebut kepada Sera.

"Ini apa?" tanya Sera antusias.

Sera membuka tas tersebut dan mengeluarkan kaos pink, topi pink, dan gantungan kunci yang terbuat dari kayu berbentuk panda kesukaannya.

"Waaaah.. makasih.." Sera menatap Radit dan tersenyum.

Radit yang melihatnya pun ikut tersenyum.

"Sama-sama," jawabnya seraya mengelus rambut Sera, "aku juga punya yang sama sepertimu. Aku warna coklat, tapi gantungan kuncinya sama. Besok kita pakek ya?".

Sera mengangguk.

👑👒

"I'll search the universe, untill I can find you again,

I won't let go, even the smallest memories,

memories engraved in the seasons, they come and go several times,

but I will still call out you."

Radit dan Tama menyelesaikan presentasinya dengan lancar. Mereka memutuskan untuk makan di kantin kampus. Radit memeriksa handphone-nya untuk membaca teks pesan dari Shelly. Tak berapa lama ia berjalan memasuki gedung kantin, ia mendengar teriakan nama seseorang yang tidak asing baginya. Sera.

Dia dari Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang