"Eomma, aku tidak mau kerumah sakit. Penyakitku tidak separah itu, aku hanya demam biasa." Gadis itu terus-terusan merengek pada ibunya sejak tiga puluh menit yang lalu.
Ia menolak permintaan ibunya, ahh lebih tepatnya perintah ibunya yang memaksakan agar ia dibawa kerumah sakit."Jieunie~ kenapa kau sangat keras kepala sekali eoh? Ini untuk kebaikanmu. Eomma hanya tidak ingin demammu semakin parah." Wanita paruh baya itu menatap putrinya sambil menaruh kedua tangannya di atas pinggang.
Ia kembali memaksa putrinya agar kerumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Yah, memang terlihat berlebihan. Tapi seorang ibu pasti sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya dan ingin yang terbaik untuk anaknya.Perdebatan itu terjadi sudah hampir satu jam lamanya dan tak ada satupun diantara mereka yang mau mengalah. Ibu dan anak itu masih bertahan dengan ke keras kepalaannya masing-masing.
"Eomma..." Ia kembali merengek, belum sempat melanjutkan rengekannya ibunya sudah terlebih dahulu menariknya dari tempat tidur. Ia hanya bisa mendesah pasrah mengikuti kemauan ibunya.
"Kajja Jieunie~, kita harus segera berangkat. Oppa mu sudah menunggu di luar."
Gadis itu membulatkan matanya mendengar penuturan ibunya barusan."Vernon Oppa? Wae? Kenapa dia harus ikut sih eomma? Kita kan hanya kerumah sakit." Jieun mengerucutkan bibirnya. Eommanya hanya memutarkan bola matanya malas, ia sangat lelah menghadapi sifat putrinya yang begitu mengesalkan ini.
"Kau lupa? Eomma tidak bisa menyetir pabo, karena itu eomma menyuruh oppamu untuk mengantar kita. Myungsik ahjussi juga sedang sakit hari ini, jika kita menunggu taksi pasti akan lama datangnya." Ibunya dibuat gemas dengan tingkah putrinya dan andai saja putrinya tidak sedang sakit ia sudah pasti memukul kepala putrinya itu agar bisa berpikir.
Jieun hanya menghentakkan kakinya kesal. Pasalnya ia dan oppanya Vernon sedang tidak baikan. Ia sedang mogok bicara dengan oppanya itu hanya karena Vernon lupa membelikan cheese cake pesanannya kemarin siang. Dan jadilah acara ngambeknya itu ia pertahankan sampai hari ini.
Ia dan ibunya melangkah turun ke lantai dasar rumahnya. Di sana, diruang keluarga sudah ada Vernon yang sejak tadi menunggu mereka. Vernon menatap khawatir adiknya, namun yang ditatap malah memalingkan wajahnya dan enggan untuk menatap pria itu.
"Yaa, kau masih marah padaku? Mianhae Jieunie~, jangan marah pada oppamu ini." Vernon meraih pundak adiknya, merangkul gadis itu.
Jieun melotot kearah kakaknya sembari menghempaskan rangkulan sang kakak dengan kuat. Ia melangkah menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah tanpa menghiraukan kakaknya.
Vernon hanya bisa menghela napas pasrah melihat sikap kekanakan adiknya itu.Choi Jieun merupakan anak dari salah satu pengusaha besar di Korea. Ayahnya, David Choi adalah pemilik DC Coorporation dan ibunya Jung Hana adalah pemilik salah satu butik terbesar di daerah Myungdong, JH butik. Kakaknya Choi Vernon menjabat sebagai CEO di perusahaan ayahnya, membantu sang ayah mengembangkan bisnisnya. Dan jangan lupakan Jieun, dia adalah seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan desain di salah satu Universitas terkenal di Korea. Usianya saat ini sudah menginjak 21 tahun dan kakaknya Choi Vernon berusia 24 tahun. Mereka hanya terpaut usia 3 tahun dan karena perbedaan usia yang tidak terlalu jauh itulah yang membuat mereka terlihat lebih seperti teman.
***
Mobil Vernon akhirnya sampai dipelataran rumah sakit, Ibu dan adiknya turun bersamaan dari mobil SUV berwarna biru itu.
"Sepertinya aku tidak bisa menunggu eomma dan Jieun, aku harus kembali ke kantor karena ada rapat mendadak." Vernon membuka setengah jendela mobilnya, dan melongokkan kepalanya dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Cold Doctor - Kim Mingyu (#Wattys2018)
Fanfiction"Berhentilah berlari dan terus mengejar diriku, aku tau kau sudah lelah. Kau cukup diam saja dan biarkan aku yang berlari ke arahmu." -Kim Mingyu- "Aku akan berhenti berlari dan mengejar dirimu jika kau memintanya. Aku akan diam disini menunggumu be...