Part 2 - Pertemuan

20 2 0
                                    

Reyssa bersama kedua orangtua dan adiknya sedang sarapan pagi dimeja makan. Resti dan Dermawan sudah rapi memakai pakaian kantor mereka, dan juga Iqbal -adiknya- yang sudah rapi dengan seragamnya.

Reyssa tadi sudah berkenalan atau lebih tepatnya memperkenalkan diri pada Iqbal saat Iqbal menyuruhku turun kebawah untuk sarapan.

Iqbal ternyata sudah mengetahui Reyssa. Saat tadi Reyssa baru sampai dimeja makan, Iqbal langsung menyapanya. Dia tak henti-hentinya bicara bahwa dia senang mempunyai seorang kakak, jadi dia akan ada teman bermain. Katanya.

Resti dan Dermawan hanya tersenyum dan menggeleng kepalanya.

"Nah, sayang. Mama sudah mendaftarkan kamu disalahsatu sekolah bagus di Jakarta," Kata Resti saat dirinya sudah selesai sarapan

"Sekarang kamu belanja ke mall, buat beli kebutuhan kamu sekolah atau kamu mau beli apa aja, terserah kamu." Tambah Resti

Dermawan mengeluarkan uang dari dompetnya,"Ini uangnya. Kamu bisa belikan apa saja terserah kamu. Tapi maaf, Papa dan Mama tidak bisa mengantar kamu karena kami harus bekerja. Kamu diantar oleh Mang didin aja ya, supir kita." Dermawan menyodorkan segepok uang kepada Reyssa.

Reyssa meringis menatap segepok uang berwarna merah itu, "Pa, i-ini terlalu banyak. Sasa gak bisa abisin. Lagian, nanti kalo uang Papa sama Mama habis gimana? Sasa gak papa ko, seperempat dari gepok uang itu udah cukup."

"Gapapa Kak, uang Mama sama Papa banyak. Gak akan habis." Iqbal menyahut

"T-tapi.."

"Udah, gak papa sayang. Pake aja. Bisa buat kamu jajan atau jalan-jalan nanti sisanya ya." Dermawan menyela ucapan Reyssa

"Yaudah, kita berangkat yu Pah. Sasa, Iqbal, Mama sama Papa berangkat kerja dulu ya." Resti mengecup kening Reyssa dan Iqbal. Dermawan melakukan hal yang sama sebelum kemudian pergi.

"Kamu berangkat sama siapa? Ko gak bareng Papa sama Mama?" Tanya Reyssa saat Iqbal

Iqbal menoleh, "Sama Mang didin Kak, mana bisa Mama sama Papa berangkat bareng aku, soalnya sekolahku berlawanan arah dengan tempat mereka kerja, mereka takut telat." Iqbal tersenyum miris

"Jangan ngomong gitu, mungkin mereka sibuk."

"Yeahh, mereka sibuk."

❣❣❣

Setelah Iqbal pergi kesekolah, Reyssa bersiap-siap mengganti baju dikamarnya. Dia memoleskan bedak bayi pada wajahnya, lalu memakai lip bam.

Reyssa sudah siap dengan menggunakan celana jins miliknya dan baju putih bergambar beruang kecil dibagian atas dadanya. Memakai sepatu nike putih dan tas kecil wadah uang yang tadi diberikan Papanya disampirkan dibahunya.

Entahlah dimana datangnya baju dan barang-barang yang dipakainya itu. Reyssa menemukannya dilemari pakaiannya.

Setelah rapi, Reyssa turun menuruni tangga menuju lantai bawah. Reyssa berjalan keluar rumah bertepatan dengan datangnya Mang didin.

"Non, mau berangkat sekarang?" Mang didin menghampiri Reyssa

"Iya, Mang sekarang aja. Tapi Sasa gak tau dimana mallnya." Reyssa mengerucutkan bibirnya

Mang didin terkekeh, "Mang didin tau ko Non,"

"Oh ya? Asiikk! Yaudah ayo Mang."

Reyssa berlari kecil keluar rumah dengan semangat, tapi langkahnya tiba-tiba berhenti, "Kita kesana pake apa?"

REYSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang