Part 4 - Gara-gara Taro

23 2 1
                                    

Nisa menggiring Reyssa menuju kelas dengan tangan kanannya yang masih setia membekap mulut Reyssa.

"Mmm hmpp,"

Nisa mendudukkan Reyssa ditempat duduknya, lalu ikut duduk disampingnya "LO GILA?!" Nisa berteriak sambil membulatkan mataya menatap Reyssa,

Reyssa hanya mengedip-edip matanya polos, "Aku gak gila ko, buktinya Mama sama Papa sekolahin aku." Reyssa tersenyum polos.

Nisa menepuk jidatnya frustasi, lalu menghembuskan nafas dengan kasar, "Terus kalo gak gila, lo ngapain tadi di kantin sama senior cogan yang galak-galak itu? Terus pake nunjuk-nunjuk Kak Candra lagi! Cari mati ya lo?!"

"Kamu kenapa sih marah-marah mulu? Kamu ada masalah? Kalo ada bilang sama aku, kan sebagai teman akmmp,"

Nisa membekap lagi mulut Reyssa dengan tangannya, "Polos lo kelewatan!" Reyssa melepaskan tangannya yang membekap mulut Reyssa.

"Nih gue kasih tau lo ya. Lo jangan sekali-kali cari masalah sama mereka, terutama Kak Candra. Dia adalah orang yang suka ngebully murid baru. Jadi lo har-ASTAGA! Lo 'kan murid baru! Astaga astaga astaga," Nisa mondar-mandir kaya setrika sambil memegang dahinya.

Reyssa yang melihat itu hanya mengerutkan kedua aliasnya, "Emangnya kenapa? Kenapa aku harus takut? Kan mereka sama-sama makan nasi."

Nisa melotot lalu memegang kedua pundak Reyssa, "Mereka anak-anak yang ditakuti di sekolah Cakrawala juga merupakan anak pentolan sekolah ini. Mereka suka bully murid baru kaya lo! Mati lo!" Nisa langsung ngacir keluar kelas entah kemana.

Reyssa cemberut, "Nisa ngomong apa sih? Gak ngerti aku." Reyssa melihat jam ditangannya, kemudian berdiri "Mau ke toilet dulu mumpung belum bel." Reyssa kemudian ngacir berlari kecil keluar kelas.

❣❣❣

Reyssa keluar dari toilet kemudian berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Dia sedikit berlari kecil karena bel masuk sudah berbunyi lima menit yang lalu. Berlari tanpa melihat arah jalannya dan...

'Brukk'

"Aduh!"

Reyssa tersungkur kebelakang dengan pantat mendarat dilantai. Dia memegang kepalanya yang terbentur sesuatu yang keras. Ternyata dia menubruk punggung orang dengan keras karena tak memperhatikan jalan.

"Jalan pake mata."

Reyssa mendongak menatap seseorang yang menjulang tinggi dihadapannya. Reyssa berdiri lalu menepuk-nepuk rok seragamnya yang kotor. "Jalan pake kaki 'lah!" Lalu dia melihat kearah orang ditabraknya, ternyata orang itu adalah Candra.

"Eh, kamu yang tadi di kantinkan? Nama kamu... C-ca-ca-"

Candra memutar kedua bola matanya malas, "Candra."

"Ah iya iya. Kita ketemu mulu ya? Jodoh kali ya? Hehe," Reyssa nyengir

Candra menatap Reyssa jengah, "Gila!" Kemudian Candra pergi meninggalkan Reyssa.

Reyssa mencebikkan bibirnya sambil memandang punggung Candra yang mulai menjauh, "Kenapa pada nyebut aku gila sih! Sebel!" Reyssa pun berjalan menuju kelas dengan kaki dihentak-hentakan

Reyssa bernafas lega saat datang ke kelas, karena guru yang mengajar belum datang. Dia pun melangkah menuju bangkunya, dan terlihatlah Nisa sedang menatap kearahnya, "Dari mana lo?" Tanyanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REYSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang