Prolog

16.3K 1.3K 19
                                    

Mata itu perlahan terbuka. Ia mengernyit saat sinar masuk ke matanya. Tiba-tiba kepalanya terasa berat saat ia akan mengangkat kepalanya.

"Ugh.." ia meringis. Mengerjapkan matanya perlahan agar terbiasa dengan sinar matahari yg masuk menembus tirai.
Namun tiba-tiba ia terkejut setelah sadar jika kamar yg ia tiduri sekarang bukan kamarnya. Ia menatap seprai pink dan cat kamar yg senada dengan seprai. Semuanya serba pink.

'Kamarku kan bernuansa putih.' Batinnya. Ia mengingat-ingat apa yg terjadi kemarin. Ia tidak ingat sama sekali. Ia mencoba duduk, dengan bersusah payah akhirnya ia berhasil duduk di tepi ranjang itu.

Ceklek..

Pintu kamar itiba-tiba terbuka menampilkan sosok pria yg tidak dikenalnya.

"Siapa kau?"

Pria itu mengernyit mendengar nada dingin dari pria yg ia tolong kemarin. Sungguh, ia menyesal sekarang telah menolong pria asing ini. Seharusnya ia biarkan saja pria itu mati dijalanan.

"Kau tidak ingat apa yg terjadi kemarin tuan?" Nada sinis dari pria itu membuat emosi Yunho terpancing.

Ia tersenyum remeh pada Jaejoong - pria asing- menurut Yunho. Ia sudah terbiasa seperti ini. Jika malamnya ia mabuk berat. Esok harinya akan ada gadis atau uke yg berpura-pura menolongnya agar mereka mendapatkan imbalan. Bukan berupa uang, melainkan imbalan kencan atau nomor ponselnya dan berakhir dengan tangisan mereka karena ia tolak. Yunho menatap Jaejoong intens,
'Dia uke tercantik yg pernah kutemui, tapi ia mendekatiku dengan cara yg salah.' Batinnya.

Jaejoong yg merasa di perhatikan menjadi sedikit salah tingkah, jika diperhatikan pria yg ditolongnya lumayan tampan.

"Apa aku harus mengingat pria sepertimu?" Jaejoong kesal mendengar perkataan Yunho.

"Pergi dari sini. Dasar tidak tau terima kasih." Yunho menggertakkan giginya mendengar perkataan Jaejoong.
'Berani sekali ia mengusirku.' Batinnya.

"Tanpa kau suruh pun aku juga akan pergi sekarang." Yunho bangkit dari duduknya. Dengan sedikit sempoyongan ia keluar dari apartemen Jaejoong.

"Dasar brengsek. Untung moodku sedang bagus sekarang. Jika tidak, habislah dia di tanganku." Ucap Jaejoong setelah kepergian Yunho.

Sementara itu Yunho sedang bingung mencari mobilnya yg entah dimana. Ia menepuk jidatnya ketika ingat bahwa kemarin ia ke club bersama temannya dan ia ditinggalkan karena mendadak temannya ada urusan. Dengan sangat terpaksa ia akhirnya pulang naik bus.

"Dasar sialan. Dia pasti sengaja ingin menjebakku. Aku sudah hafal dengan uke sepertinya."

"Semoga aku tidak bertemu dengan orang aneh seperti dia." Ucap mereka bersamaan namun di lain tempat.

Next or delete?

Oh My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang