Lima

11.2K 1.1K 36
                                    

Jaejoong membuka matanya perlahan. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya membiasakan sinar yg masuk menembus tirai jendela di kamar itu. Jaejoong ingat kemarin ia disuruh menginap oleh Yunho dirumahnya dengan alasan ia mencemaskan Jaejoong jika tidur di apartemennya. Jaejoong sudah menolak namun Yunho mengancamnya lagi. Dengan terpaksa Jaejoong akhirnya mau menginap disana.

Jaejoong mengernyit, ia menajamkan telinganya. Sayup-sayup ia mendengar suara wanita yg sedang menangis, ia mengira itu adalah Umma Yunho.
Ia menoleh menatap jam weker yg ada di meja nakas. Matanya melebar sempurna melihat sekarang sudah jam 08.30 . Ia langsung terduduk di ranjang, tiba-tiba kepalanya pusing lagi ia menghempaskan tubuhnya kembali, tapi ia terbentur kepala ranjang.

"Aawwwww..." Jaejoong merasakan kepalanya panas dan perih, sepertinya akan benjol nanti.

Ceklek..

Pintu kamar terbuka, Ny.Jung menatap Jaejoong dengan pandangan khawatir. Dada Jaejoong seketika menghangat melihat wajah khawatir Ny.Jung, ini kali pertama ada yg mengkhawatirkannya selain suster kepala. Tapi Jaejoong sedikit heran karena mata Ny.Jung tidak sembab, ia berfikir siapa yg menangis tadi? Ia akhirnya berasumsi jika suara itu adalah suara tv di ruang tengah.
"Ada apa Joongie? Apa yg sakit?"

"Ahh.. Ahjumma, tadi saya hanya terbentur kepala ranjang. Saya mau mandi dan bekerja Ahjumma."

Ny.Jung menggoyang-goyangkan jari telunjuknya di depan wajah Jaejoong.
"No no no! Kau harus istirahat hari ini. Yunho tidak memperbolehkanmu bekerja hari ini."

"Tapi Ahjumma-"

"Tidak ada tapi-tapian Joongie. Ahjumma akan membawakan sarapanmu. Kau tunggu disini ya?" Ny.Jung berbalik tanpa menunggu jawaban Jaejoong.

Setelah kepergian Ny.Jung Jaejoong tersenyum. Baru kali ini ia merasakan kehangatan keluarga, walaupun mereka bukan keluarganya. Ia kembali mengingat bagaimana ia dulu di panti. Ia hanya merasakan daging hanya pada malam natal, hidupnya bertambah berat ketika ia memutuskan keluar dari panti dan mencoba mencari pekerjaan di kota besar ini.

Ceklek..

Pintu terbuka menghentikan lamunan Jaejoong, Ny.Jung datang membawa nampan yg berisi sarapan di tangannya. Ia tersenyum lembut pada Jaejoong.

"Joongie makan dulu, setelah itu minum obatnya." Ny.Jung menyerahkan nampan berisi sarapan itu pada Jaejoong.

Jaejoong menerimanya lalu tersenyum, tapi matanya masih memancarkan kesedihan. Ny.Jung tau pasti ada yg dipikirkan Jaejoong. Setelah menyerahkan nampan, ia mendekat dan mencium kening Jaejoong sayang.

"Habiskan sarapannya ya Joongie?" Setelah mengatakan itu Ny.Jung langsung pergi. Ia harus menemui sahabatnya di ruang tamu.

Jaejoong meneteskan airmatanya. Ia sangat bahagia, keluarga Yunho sangat baik padanya. Ia lalu mulai memakan sarapannya.

***

Suasana kantor begitu kelam. Khususnya para karyawati, mereka mengeluarkan aura yg sangat seram hari ini. Mereka seperti mengalami masa PMS secara bersamaan.
Apa penyebabnya?
Penyebabnya adalah Jaejoong tidak masuk kerja padahal mereka ingin mengintrogasinya. Mereka merasa kalah telak dengan seorang pria cantik. Padahal mereka sudah membeli barang-barang branded dan makeup yg mahal untuk menarik perhatian CEO tampan mereka. Dan hari ini bahkan CEO tidak keluar dari ruangannya.

"Ihh.. Aku sangat kesal dengan OB itu. Ia baru bekerja sekitar 8 hari, tapi sudah berani menggoda CEO." Ucap seorang karyawati. Ia sedang berada di toilet bersama temannya.

"Iya. Kau dengar bagaimana ia pertama kerja. Ia masuk lift yg sama dengan CEO. Pasti ia sengaja agar bisa menggoda CEO kita." Ucap temannya.

"Kau benar, atau mungkin saja mereka sudah saling mengenal sebelumnya. Mungkin ia menggoda CEO di luar kantor dengan tubuhnya?" Si karyawati menduga-duga

Oh My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang