2; Eonnie?

295 57 16
                                    

Berbeda halnya dengan Sungjae, Taeyong justru dapat dengan mudahnya masuk ke kediaman Seulgi. Berkunjung ke rumah Seulgi merupakan hal biasa yang dilakukan oleh Taeyong, bahkan bisa dijadikan rutinitas sekali seminggu oleh Taeyong sejak dua tahun belakangan ini. Hanya saja kondisi kediaman Seulgi saat ini berbeda dari sebelumnya. Sangat banyak pengawal yang berjaga-jaga di sekeliling rumah besar itu.

"Kenapa kau tidak memberitahukanku?"

Pertanyaan Taeyong ditujukan kepada Seulgi, wanita yang saat ini telah berdiri di sampingnya. Taeyong sedang menatap wanita yang tengah tertidur dengan pulasnya. Entahlah, apakah memang tidurnya dalam keadaan pulas atau dalam kesakitan. Bahkan kata 'tidur' pun masih perlu untuk dipertanyakan.

Bukannya mendapatkan jawaban dari Seulgi, Taeyong justru mendengar suara yang ia yakini datang dari anak kecil yang digendong Seulgi saat ini.

"Eomma...", ucap anak perempuan itu. Taeyong sangat yakin bahwa itu adalah Jangmi. Anak perempuan berusia dua tahun yang diceritakan oleh Sungjae.

Panggilan dari anak tersebut menyadarkan Taeyong bahwa bukan hanya dirinya, Seulgi, dan Sooyoung di ruangan itu. Tetapi ada Jangmi, dan juga Irene. Taeyong tidak datang sendirian ke kediaman Seulgi, ia bersama Irene, istri dari seorang Kim Suho yang telah Taeyong anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Maaf", ucap Seulgi terhadap pertanyaan Taeyong sebelumnya. Hanya kata itu yang dapat dikatakan oleh Seulgi.

Taeyong sama sekali tidak melirik ke arah wanita yang berbicara itu. Bukan karena Taeyong marah terhadap Seulgi tetapi ia terlalu fokus melihat wajah Sooyoung yang begitu pucat serta berbagai alat yang melilit ditubuhnya.

"Sejak kapan hal ini terjadi?", pertanyaan itu bukan datang dari mulut Taeyong, tetapi dari mulut Irene yang sedari tadi berdiri di belakang punggung Taeyong.

"Tiga hari yang lalu", ucap Seulgi.

"Kau merawatnya sendiri?", tanya Irene sekali lagi sambil melirik sekilas ke arah Sooyoung.

Seulgi mengangguk sambil sesekali mencium pipi gembul anak perempuan yang digendongnya.

"Sementara anak itu?", tanya Irene lagi. Taeyong paham, Irene sedang menjalankan perannya. Sebelum tiba di kediaman Seulgi, Taeyong telah menyusun skenario agar Seulgi tidak terlalu menaruh curiga kepadanya. Terlebih lagi niat Taeyong yang menginginkan Irene merawat Jangmi hingga Sooyoung kembali pulih.

Kang Seulgi—Wanita itu sama sekali tidak mengetahui bahwa kedatangan Taeyong ke rumahnya ada sangkut pautnya dengan Sungjae. Seulgi tidak mengetahui bahwa Taeyong merupakan personil tim S4-95. Bahkan Seulgi tidak mengetahui akan eksistensi dari tim S4-95. Jangankan Seulgi, Sooyoung pun tidak mengetahui akan keberadan tim itu. Seulgi mengenal Sungjae dan Taeyong, tetapi Seulgi tidak mengenal mereka sebagai personil tim S4-95 yang bekerja di bawah lembaga penyelidikan Mr. Yook. Yang Seulgi ketahui adalah mereka dekat dengan Sooyoung, wanita yang dianggap sebagai adiknya semenjak Sooyoung duduk di bangku SMA. Seulgi bahkan tidak mengetahui bahwa Sungjae dan Taeyong dekat. Yang ia ketahui bahwa Sungjae dan Taeyong pernah sekelas saat SMA dulu. Hanya sebatas itu saja yang Seulgi ketahui. 

Masih terekam jelas di memori Seulgi ketika Taeyong tiba-tiba muncul beberapa puluh menit yang lalu di depan pintu rumahnya dan berkata, "Aku dan Irene Noona habis mengantar Suho Hyung ke bandara. Kami berencana untuk mampir sebentar tapi mengapa banyak pengawal di rumah Noona?". Sederet kata-kata itu berhasil mengantarkan Taeyong dan Irene melihat keadaan Sooyoung yang sebenarnya. Bukan hanya itu, kepercayaan Seulgi terhadap Taeyong dan Irene lah yang menjadi faktor utama mengapa mereka dapat melihat keadaan Sooyoung saat ini.







"Aku juga yang merawatnya." Kata-kata itu terlontar dari mulut Seulgi sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Irene sebelumnya mengenai Jangmi.

"Biar aku yang merawatnya. Kau fokus saja merawat Sooyoung", ucap Irene yang berhasil membuat Seulgi mengerutkan dahinya.

"Usia pernikahanku telah menginjak lima tahun, tapi sampai sekarang aku belum memiliki anak. Kau tahukan betapa aku sangat menginginkan anak?", kata Irene dengan nada suara yang mulai mengecil dan wajah sedih yang dibuat-buat olehnya.

Taeyong tidak salah memilih orang. Terlepas dari seberapa besar keinginan Irene memiliki seorang anak, kepandaian Irene berakting juga menjadi salah satu alasan mengapa Taeyong memilih Irene sebagai orang yang dipercaya untuk merawat Jangmi. Terlebih lagi sifat ke-ibu-an Irene, membuat Taeyong semakin yakin akan pilihannya.

"Tapi dia tidak mau jauh dari Sooyoung", ucap Seulgi lagi sambil melihat Jangmi yang sedari tadi menatap Sooyoung.

"Jangmi-ah, Eomma sedang sakit. Jangmi mau kan melihat Eomma sembuh?", tanya Irene ke Jangmi yang saat ini masih ada di gendongan Seulgi. Jangmi mengangguk seakan mengerti apa yang dikatakan oleh Irene.

"Kalau Jangmi ingin melihat Eomma sembuh, Jangmi harus ikut dengan Eonnie."

Begitu lah Irene, ia lebih senang dipanggil Eonnie oleh Jangmi. Mungkin panggilan tersebut merupakan bentuk defense dari Irene, berhubung usianya sudah hampir memasuki kepala tiga.

Irene melebarkan kedua tangannya ke arah Jangmi saat mengatakan perkataan itu. Tetapi Jangmi malah menguatkan pegangan tangannya di leher Seulgi, seakan tidak ingin terlepas dari pelukan Seulgi. Seulgi hanya menggeleng memberikan makna kepada Irene bahwa Jangmi tidak ingin. Irene tentu tidak menyerah begitu saja.

"Kalau Jangmi terus nempel di Seulgi imo, yang sembuhkan Eomma siapa?", ucap Irene lagi. Jangmi yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menunjuk dirinya sendiri. Irene paham, Jangmi ingin memberitahukan kepadanya bahwa Jangmi yang akan menyembuhkan Sooyoung.

"Jangmi-ah... Jangmi belum bisa menyembuhkan Eomma, Jangmi harus jadi seperti Seulgi imo dulu. Jangmi harus jadi dokter kalau besar agar Jangmi bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit", ucap Irene yang kemudian di respon dengan mata senduh oleh Jangmi.

"Jadi Jangmi mau ikutkan sama Eonnie? Biar nanti Seulgi imo yang menyembuhkan Eomma", ucap Irene sambil kembali merentangkan tangannya ke arah Jangmi. Entah Jangmi terkena sihir apa, ia pun berpindah gendongan yang sebelumnya dari Seulgi ke Irene.

"Maaf, aku telah merepotkanmu", ucap Seulgi ke Irene.

"Aku akan menjaganya. Tenang saja", ucap Irene sambil menyium pipi gembul Jangmi.

Seulgi yang mendengar jawaban Irene menunjukkan respon yang tidak biasanya. Seulgi menatap Irene dengan tatapan yang menuntut.

"Sampai Sooyoung pulih", ucap Irene yang mengerti akan arti dari tatapan Seulgi.

"Taeyong-ah, kau dengarkan apa diucapkan wanita ini?", tanya Seulgi kepada Taeyong sambil melihat Irene yang telah larut dalam pesona Jangmi.

"Hmm", dehem Taeyong yang sama sekali tidak berpaling dari tatapannya kepada Sooyoung.

"Kalau nanti dia tidak mengembalikannya, aku akan membawa ke pengadilan dan kau akan jadi saksinya", ucap Seulgi kepada Taeyong yang hanya dibalas anggukan oleh Taeyong. Sementara Irene tertawa melihat tindakan dari sahabatnya itu.



"Maaf aku harus memisahkanmu dengan Jangmi", ucap Irene setelah lelah tertawa melihat tindakan Seulgi, sang sahabat. Irene mendekat ke arah tubuh Sooyoung seakan Sooyoung bisa mendengar apa yang ia kemukakan.

"Aku tidak bermaksud untuk memisahkan kalian, tetapi ini demi kebaikan kalian berdua", lanjut Irene lagi.

"Cepat sembuh adikku sayang", Irene mengusap kepala Sooyoung. Setelah itu, Irene membiarkan Jangmi mengecup dahi Sooyoung, wanita yang dipanggil 'Eomma' oleh Jangmi.





"Eonnie... Bisa kau tinggalkan aku berdua dengan Taeyong? Ada yang ingin aku katakan padanya", ucap Seulgi menghentikan kegiatan melankolis yang telah terjalin antara Irene, Jangmi, dan Sooyoung.

Irene yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk dan memilih untuk keluar dari ruangan  bersama Jangmi yang berada di gendongannya.











"Aku harap bukan dirimu yang memberitahu Sungjae bahwa Sooyoung masih hidup selama ini", ucap Seulgi tiba-tiba kepada Taeyong. 

🔎🔎🔎

Jangan cepat ambil kesimpulan, ga baik hehehe. Setelah baca chapter ini, coba deh baca chapter sebelumnya lagi. Dan apa yang kalian dapatkan? hehehe. 

Shadows | Detective YookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang