02

866 118 5
                                    

Jaebum kembali ke apartemennya. Bosnya melarang Jaebum untuk menjalankan tugas, sampai ia benar-benar pulih.

Jaebum meraih ponselnya.

From: Im Jaebum
To : 010xxxxxx

Hai..
Bisakah kita bertemu?

Jaebum mondar-mandir menunggu balasan.

From : 010xxxxxx

Baiklah, kapan dan dimana?

Jaebum membaca pesan tersebut dengan senyuman diwajahnya.

From : Jaebum

Bagaimana jika besok? mau dimana terserahmu saja, ngomong-ngomong namaku Jaebum dan kau?

~
From : 010xxxxxx

kedai es krim seoul, tahu kan? Oh ya namaku Jennie
~

From : Jaebum

Ok aku tahu, sampai jumpa besok Jennie..

Kali ini senyuman menghiasi wajah Jaebum. Ia tidak sabar untuk bertemu dengan wanita yang menolongnya itu.
-

Kedai es krim

From : Jaebum
To : Jennie

Jika kau sampai nanti, hampiri aku dimeja no.10 okay

Jaebum memainkan ponselnya. Sesekali ia memeriksa pesan dari anggota agennya. Sampai ia menyadari seseorang menepuk pundaknya.

"Jaebum kan?"

Jaebum menoleh.

"Oh kau pasti Jennie?"

Wanita itu mengangguk.

"Demi tuhan, dia sangat cantik. Lihatlah matanya dan bibirnya. Uh pasti sangat beruntung jika aku bisa memilikinya" ucap Jaebum dalam hati.

"Hei kenapa melamun?" Ucap Jennie menyadarkan Jaebum dari lamunannya.

"Oh.. Eh silahkan duduk" Jaebum mempersilahkannya duduk.

"Apakah keadaan kau sudah membaik Jaebum-ssi?" Tanya Jennie.

"Emm sudah, tinggal luka-luka ini" ucap Jaebum sambil menunjuk wajahnya.

"Kenapa kau bisa terluka saat itu?"

"Emm ak-aku tidak tahu, mungkin orang-orang itu salah paham. Tapi aku sangat berterima kasih kepadamu karena sudah menolongku"

"Ah tidak apa-apa, aku hanya kebetulan lewat saat itu" ucap Jennie dengan senyuman manisnya.

"Sebagai balasan, aku akan mentraktirmu es krim. Kau mau?"

"Benarkah?"

Jaebum mengangguk.

"Yey, terima kasih!" Jawab Jennie riang.

"Baiklah aku akan pesankan, mau es krim apa?"

"Es krim rasa susu saja"

"Ok"

-
Es krim pesanan mereka datang. Jaebum tidak berhenti memandangi wanita yang kini duduk dihadapannya. Tatapan dan senyumannya benar-benar membuat Jaebum luluh.

"Kau sangat suka es krim ya?"

"..iya, es krim di kedai ini yang terbaik!" Kali ini Jennie terlihat sangat senang. Jaebum tertawa kecil meihatnya.

"Kalau begitu ayo kita lebih sering bertemu untuk makan es krim"

"Wah dengan senang hati, apalagi kalau kau mau mentraktirku"

"Tenang saja, urusan traktir itu gampang, hehehe"

"Serius ya? Awas saja jika tidak mentraktirku"

"Hei aku janji" Jaebum meyakinkan diri.

"Ok aku pegang janjimu" Jawab Jennie dengan penuh senyuman.

Mereka bercanda dan tertawa bersama. Tidak perduli orang-orang melihat ke arah mereka.

-
"Apa pekerjaanmu?" Tanya Jennie.

"Ehm pekerjaanku.. Aku.. Aku adalah.. Ah.. Bisnis ya bisnis" Jawab Jaebum bohong

"Ooh bisnis.."

"Kau?"

"Aku mempunyai toko online kecantikan bersama temanku"

"Wah yang jual saja sudah cantik"

"Apa? Tadi bilang apa?" Ucap Jennie sambil mengelap bibirnya dengan tissue.

"Tidak, tidak ada"

"Dimana rumahmu?"

"Dari sini lumayan dekat sih"

"Kapan-kapan aku main ke sana boleh?"

Jaebum tidak percaya dengan barusan yang ia dengar.

"Kau mau main kerumahku?"

Jennie mengangguk.

"Kenapa? Apa tidak boleh?" Tanya Jennie.

"Tidak bukan begitu. Bahkan kau sangat boleh kerumahku. Tetapi, seharusnya aku kan yang mengungjungi rumahmu?"

"Kenapa begitu?"

"Biasanya pasangan kekasih lebih sering seperti itu kan?"

"Hah?"

"Eh.. Emm.." Jaebum kebingungan.

Jennie terkekeh dengan perkataan Jaebum barusan.

"Eh maksudku bukan seperti itu, tapi kebanyakan pria yang mengunjungi rumah wanitanya kan?"

"Emm iya, tapi tidak apa. Kita bisa bergantian saling mengunjungi rumah masing-masing"

"Iya kau benar. Kau ke sini naik apa?"

"Aku? Naik taksi"

"Mau aku antar pulang?"

"Apa tidak merepotkan?"

"Ah tidak akan.."

"Baiklah Jaebum.."

Jaebum mengantar Jennie pulang. Sesampainya di depan apartemen milik Jennie.

"Tidak mau mampir Jae?"

"..lain kali saja, ada sesuatu yang harus aku urus"

"Ok baiklah, jika butuh sesuatu atau apa, hubungi aku lewat line saja ok?

"Ok, sampai jumpa"

Mereka saling melambaikan tangan. Jaebum pergi meninggalkan Jennie dnegan mobilnya.

Jaebum harus pergi ke G7 building, bos menyuruhnya.
-

"Apa sudah membaik Jaebum?" Tanya bos

"Sudah lebih baik dari sebelumnya, aku rasa aku sudah bisa menjalankan tugas lagi"

"Jangan, Kau masih perlu istirahat. Kau bisa melakukan tugas sampai aku memberitahumu, tidak ada penolakan"

"Baiklah jika bos bilang seperti itu" Jawab Jaebum.

"Uh aku harus memanfaatkan waktu ini untuk lebih sering bertemu dengan Jennie" ujar Jaebum dalam hati.

Tbc...
Vote dan comment yakkk

For you [Private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang