Part 10

563 88 11
                                    

Flashback (2)

Jennie POV

Sebenarnya aku tidak bisa  memahami perasaanku sendiri.

Aku tahu aku ini bodoh..

Seharusnya aku tidak mengikuti permainan ini...

Andai saja aku bisa mengembalikan waktu...

Arghhhh!! kenapa semuanya jadi seperti ini sih?

Ini semua salahku!

-

Aku berusaha untuk terlihat tenang..

Aku tahu Jaebum tidak akan percaya dengan semua ini.

Kini ia menatapku tajam saat aku berdiri di samping Taeyong. Aku tahu ia terkejut.

"JENNIE JELASKAN INI SEMUA!!" Teriak Jaebum.

Aku mendengar teriakannya, saat aku berjalan keluar. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya harus menderita.

Saat mendengar teriakannya, tiba-tiba dadaku menjadi sesak. Aku terus memegangnya.

"Kenapa Jen?" Tanya Taeyong.

"Oh.. Tidak apa-apa" jawabku berbohong.

"Oh.."

Untung saja Taeyong cuma ber"oh"

-
Saat itu aku kembali ke rumah. Sungguh aku sangat tidak tenang. Aku mengkhawatirkannya.

Ah.. Aku sangat jahat.

Aku memeriksa ponselku dan membuka galeri foto. Aku melihat foto kami berdua. Uh.. Kami sangat cocok ketika bersama. Aku tersenyum melihatnya.

Biasanya diwaktu seperti ini, aku dan Jaebum akan mengobrol via telfon atau via chat.

Aku jadi merindukannya.

Tanpa kusadari air mataku jatuh.

"Ada apa denganku? Kenapa aku menangis?" Tanyaku pada diri sendiri.

Aku mengusap air mataku.

"Jika ada Jaebum mungkin dia yang akan menghapus air mataku, mengelus pipiku atau mencium bibirku" ucapku dalam hati.

Aku terus memikirkannya, Ok aku tahu sekarang..

Aku benar-benar menyesal melakukan semua ini...

-

Tengah malam aku memutuskan untuk bertemu dengannya. Taeyong pasti sudah pulang dan menyuruh penjaga yang menjaganya. Untung saja penjaga-penjaga itu mengijinkanku untuk melihatnya.

Aku melihat Jaebum duduk dengan tangan terikat. Aku kasihan melihatnya. Perlahan aku menepuk pelan pipinya.

Ia membuka matanya. Aku melepas lakban yang menutupi bibirnya. Sekarang ia menatapku tajam.

"Untuk apa kau ke sini?" Tanya Jaebum dengan nada dingin, itu membuatku sedih.

"Hanya untuk melihat keadaanmu"

"Buat apa? Aku tidak memerlukan hal itu"

"Aku minta maaf.."

"Maaf? Hah! baru sekarang aku menyadari, semua yang kau katakan adalah bohong. Kau tahu semua tentangku dari awal kan?"

"Maaf telah berbohong, aku melakukan semua ini karena terpaksa. Taeyong pernah menyelamatkanku. Sebagai balasan, ia meminta bantuanku. Sebenarnya aku agak keberatan, tetapi aku juga tidak enak padanya. Dan akhirnya aku melakukannya sampai saat ini. Maaf.."

Hanya kata-kata itu yang bisa aku sampaikan. Aku menjelaskan semuanya padanya. Tetap saja Jaebum tidak mempercayaiku.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi, daripada harus menangis di depannya.

Jujur aku marah, kesal, sedih, dan merasa bersalah. Ah aku tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Aku menyadari..

Aku telah membuat orang yang mencintaiku dengan tulus, berhenti mempercayaiku karena kesalahanku sendiri.

Maaf...

Flashback end..

Tbc..

Oiya sebentar lagi cerita ini bakal tamat, jadi jangan lupa untuk ditunggu kelanjutannya ya..
+ Jangan lupa Vote dan commentnya yakk 😘
Thx

For you [Private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang