05

625 99 8
                                    

Jaebum sedang beristirahat sambil menonton Tv di apartemennya.

Ting tong~~

"Siapa yang datang malam-malam begini?" Jaebum mengambil tongkat untuk berjalan ke arah pintu. Cedera adalah hal yang biasa bagi Jaebum, karena itu memang resikonya.

Jaebum membuka pintu.

"What? Bagaimana bisa?"

"J-Jennie?"

Ini sudah 5 hari sejak terakhir kali ia bertemu dengan Jennie. Jennie sempat menghubunginya, namun Jaebum bilang ia sedang berada di luar kota. Jaebum berbohong karena tidak ingin Jennie melihat keadaannya yang sebenarnya.

Jennie memandang tajam ke arah Jaebum. Namun perlahan tatapan itu berubah saat melihat kondisi Jaebum dengan tongkat yang ia gunakan.
~

"Ada apa denganmu sebenarnya? Kenapa kau berbohong?" Tanya Jennie.

Jaebum hanya menunduk dan diam tidak menjawab. Jennie meraih wajah Jaebum dan mendekatkan wajahnya pada Jaebum.

"Sebenarnya apa yang terjadi, coba jelaskan padaku dengan jujur" pinta Jennie.

Jaebum masih diam tidak menjawab.

"Tatap aku Jae.. Jangan menunduk"

Jaebum menatap Jennie.

"Apa kau tahu? Aku mengkhawatirkanmu?" Jennie mengelus pipi Jaebum.

"..."

"Aku tahu kau bohong saat kau bilang pergi keluar kota, karena kemarin aku melihatmu duduk di balkon. Aku pikir kau sedang marah padaku"

"Maaf membuatmu khawatir.." Akhirnya Jaebum bersuara.

"Coba kau jujur saja padaku? Hm?"

Jaebum memandang Jennie. Jennie mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan Jaebum. Hingga tak ia sadari ia mencium bibir Jaebum. Mereka saling menempelkan bibir mereka lumayan lama, sampai Jennie tersadar dan segera melepasnya dengan cepat.

"Apa yang sudah kulakukan?" Batin Jennie.

"Baiklah jika kau belum mau menjawab, emm.. apa kau sudah makan?" Tanya Jennie memalingkan wajahnya.

Jaebum menggeleng. Jaebum masih menunduk dengan wajah bersalah.

"Tunggu di sini, aku akan masak untukmu"

Jaebum mengangguk.

-

Makanan telah siap. Jennie menyuapi Jaebum karena tangan Jaebum terluka. Akhirnya Jaebum menjelaskan semuanya.

"Jadi pekerjaanmu yang sebenarnya adalah agen rahasia, begitu Def?"

Jaebum mengangguk.

"Kenapa saat itu kau bohong?"

"Bos tidak mengijinkan kami untuk mengungkapkan pekerjaan asli kami"

"Jadi hanya aku yang tahu pekerjaanmu?"

Jaebum mengangguk.

"Orang tuamu?"

"Mereka juga tahu" jawab Jaebum

"Kenapa kali ini kau tidak berbohong lagi padaku?" Sindir Jennie.

Jaebum diam tak menjawab.

"Itu..Karena.. Aku Percaya padamu" Jaebum menatap tajam mata Jennie.

Jennie diam sebentar.

"Kenapa kau bisa percaya padaku?"

".. Aku menyukaimu emm maksudku aku mencintaimu Jennie.."

Jennie terdiam mendengar perkataan Jaebum.

"Lalu bagaimana denganmu Jennie?"

Jennie masih diam tidak menjawab pertanyaan Jaebum.

"Baiklah jika kau belum mau menjawabnya dulu. Jangan buru-buru" Ucap Jaebum sambil menghabiskan suapan terakhir.

Jennie masih tidak berbicara.

"Kau istirahatlah aku akan mencuci ini dulu" ucap Jennie menuju dapur.

Setelah membereskan semua peralatan di dapur, Jennie menuju sofa dan melihat Jaebum tertidur.

"Hei.. istirahat di kamar, bukan di sini" Jennie menepuk pelan pipi Jaebum.

Jaebum terbangun dan berusaha berdiri, dibantu oleh Jennie. Jennie membawanya menuju kamar.

Jaebum merebahkan diri dan menarik Jennie. Itu membuat Jennie terjatuh dan berada dalam pelukan Jaebum.

"Apa yang kau lakukan?"

"Biarkan aku memelukmu sebentar"

Jennie diam tidak memberontak. Ia menuruti perkataan Jaebum. Jaebum memeluk dan mengelus rambut Jennie. Jennie menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah dileher milik Jaebum.

Tanpa mereka sadari, mereka tertidur bersama.

-

Jaebum bangun dari tidurnya.

Masih dengan posisi yang sama, tetapi kali ini Jennie juga memeluk tubuh Jaebum.

Jaebum memandangi wajah Jennie. Mengelus wajahnya. Jaebum tersenyum melihat indahnya wajah Jennie. Ia tidak bisa berhenti memandanginya.

"Kenapa memandangiku terus?" Ucap Jennie masih dengan mata tertutup.

"Oh kau sudah bangun?"

Jennie hanya mengangguk. Kali ini Jennie semakin erat memeluk tubuh Jaebum.

"Hanya saja kau terlihat cantik kapanpun dan dimanapun, aku menyukainya"

Jennie tersenyum.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Jennie masih menutup matanya.

Jaebum melihat ke arah dinding.

"Sekarang jam 9 pagi"

"Ooh.. What??!!"

Tbc..
Vote + comment :)))

For you [Private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang