Ep. 5 (Terindah)

446 10 1
                                    

"Aapaan sih loo, tiba tiba jadi gini" dengan muka panik dan baper, Tina tidak bisa merespon dengan cepat.

"Santai kali bu boss" balas Eric.
.
.
.

Sesudah makan Tina pulang diantar Eric ke rumah. Tapi Tina ingin berhenti di pos satpam komplek saja. Tidak ada alasan dalam pikiran Tina, "hanya ingin turun tidak didepan rumah". Mungkin biar nggak diliatin sama tetangga depan yang suka duduk didepan rumah mereka,dengan secangkir kopi yang hangat.

"Stopp stop stopppp.." ucap Tina, sambil menepuk pundak Eric. "Gue pengen turun disini ajah.." dengan mimik muka yang agak manja.

Eric sempat terdiam sebentar, dan mulai menjawab "ntar lu jalan kaki gitu?" Balasnya.

   "Yailahh masa terbang" jawab Tina. "Btw makasih ya udah diajak makan malem.." lanjutnya. "Oh ya.. nih helmnya" ucapnya sambil melempaskan helmnya dari kepalanya, dan memberikanya ke Eric.

   Eric sempat terdiam, dan mengambil helm itu dari tangan Tina. "Ntar kalo lagi jalan sama gue jangan canggung ya, apalagi kalo udah pacarann.." mimiknya yang berubah menjadi manis dan tersenyum lebar.

   "AAAPPPAAAN SIHH!" Balas Tina dengan nada yang tinggi, dan suara yang agak cempreng.

   "Sshhhssss.. orang' lagi tidur.." sambil meletakan jari telunjuk menutupi tangan Tina.

   Muka Tina langsung berubah seperti menahan tawa, seakan-akan ada yang lucu.

   "Gak jadi pulang?" Tanya Eric.

   "Tuh kan elo sihh.. jadi lupa.." bisik Tina ke kuping Eric.

   "Yaudah pulang sini gue anterin" balas Eric, sambil membisik ke telinga Tina.

"Kan gue udah bilang, jalan ajah.." bisik Tina membalas.

"Yaudah ati-ati.., nanti kalo udah sampe rumah, jangan bisik, kalau misalnya yang dibisikin engga napak gimana?" Lanjut bisik Eric dengan muka yang menakut-nakuti.

Sempat diam dan bingung dengan perkataan Eric. Lalu Tina menyadarinya perkataan Eric, "IHHH APPAA-"

"Shhhh.. orang' lagi tidurrr." Potong Eric sambil tertawa.

"Yaudah bye" Jawab Tina. Terhitung sepuluh langkah berjarak dari motor Eric, Tina berbalik badan dan menatap ke Eric dengan muka manjanya. Tina langsung berlari ke arah Eric dan berdiam. "Hehe.. takut.." Ucap Tina.

"Yheee lagian tadi bilangnya berani, sekarang takut.." jawab Eric dengan muka khas nya.

"Yaudah ga mau anterin nih.." Tina sempat jeda sebentar, "MALL-" lanjut Tina dengan nada yang cukup tinggi.

"Ehh iya stop stop stopp.. canda doangg" balasnya.
.
.
.

Sesampai didepan rumah Tina, Tina turun dan langsung lari ke depan pintu rumah.

"Ehhh..." tahan Eric, "good night" dengan muka tersenyum untul Tina.

"Thx, gud nitee" Tina langsung masuk kedalam dan menutup pintu dengan gegas. Ditutup pintu rumah Tina, muka Tina menjadi panas dan merah seperti tomat bulat, di pegang dadanya terdengar detak jantung yang berebar kencang.

Tina langsung naiki anak tangga satu persatu dan kekamarnya, lalu terdenga pintu kamar orang tuanya dari arah timur.

Ceklekk.. terdengar ada seseoranb yang menyalakan salah satu lampu di lantai atas. "Ehh Tina, baru pulang?" Tanya papi.

"Eehh.. i.. iya pi.. papi kok bangun?" Jawab Tina terkejut kejut.

   "Iya tadi denger suara orang naik tangga, kirain siapa.." jawab papi. "Uddaah tidur tidur.. malah liatin papi, besok sekolah inget ya tuh.." lanjutnya.

   "Iya pi.." Tina langsung masuk kekamarnya. Tina langsung mandi dan bersih-bersih, lalu naik ke kasur dengan segelas air putih hangat untuk tidur.

   Menutup matanya dan berharap tidak memikirkan Eric lagi.

Selamat malam Tina.

  ~~~

Hai semua.. tumben bangetkan ep kali ini panjang, btw sorry ya kalo udah jarang UP. Karena emang lagi sibuk belajar:)). Jangan lupa vote yaaa ;))

   See you:)
/ririgeza/

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang